17 April, 2008

UPACARA HUT LINMAS DAN TAHUN SANITASI INTERNASIONAL

Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo mengatakan salah satu tugas penting Satuan LINMAS adalah ikut melakukan segala usaha dan kegiatan melindungi dan menyelamatkan masyarakat terhadap bencana, sehingga dapat membatasi/memperkecil jatuhnya korban serta mengurangi penderitaan masyarakat, mengingat bencana baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda serta kerusakan alam atau lingkungan.

Hal tersebut dikatakan Bupati selaku irup dalam upacara HUT LINMAS ke 46 dan Tahun Sanitasi Internasional 2008 di Halaman Pemkab, Kamis (17/4). Turut hadir Ketua DPRD Drs.Kasdiyono, Muspida sedang peserta upacara para PNS, POLRI, TNI, dan LINMAS.

“Dalam mengantisipasi dan menanggulangi kemungkinan terjadinya bencana, para anggota satuan LINMAS di Desa/Kelurahan baik secara perorangan maupun secara satuan perlu dibekali pengetahuan dan kemampuan kewaspadaan dini sebagaimana diatur dalam Peraturan Mendagri No.12 tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di daerah, agar anggota Satuan LINMAS mempunyai kepekaan kesiagaan dan antisipasi dalam menghadapi segala potensi dan indikasi timbulnya bencana,”katanya.

Dalam hal Tahun Sanitasi Internasional merupakan bagian kampanye global mengangkat permasalahan terkait dengan sanitasi air bersih dan lingkungan di masyarakat umum dan pemerintahan. Persoalan sanitasi sejak lama muncul. Namun penanganannya belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Salah satu solusinya untuk mengatasi pemenuhan fasilitas sanitasi dasar di masyarakat dengan Sanitasi Total yang terdapat lima prioritas yakni menghentikan buang air besar terbuka, menggunakan jamban milik pribadi atau bersama untuk pembuangan semua tinja manusia, mencuci tangan dengan sabun , mengelola dan menyimpan air dan makanan secara aman dan membuang limbah padat domestic dan air limbah domestic secara higienis.

“Sekitar 89 % penduduk Kulonprogo telah menggunakan air bersih dari sumber yang terlindung, sedang sisanya 11 % masih menggunakan sumber air yang tidak terlindung. Sedangkan 15 % warga tidak membuang kotoran di jamban. Sehingga perlu mendapatkan perhatian kita semua ,” katanya.

Tidak ada komentar: