10 April, 2008


PENGUKUHAN GUDEP WIRA KARTIKA KODIM 0731
Generasi Muda Alami Masa Sulit

Generasi muda sebagai penerus cita-cita bangsa dan tujuan nasional, dewasa ini tengah mengalami masa-masa sulit lantaran adanya oknum yang ingin merusak dan merongrong generasi muda ditandai maraknya kasus pemakaian dan peredaran miras dan narkoba pada kaum terpelajar bahkan anak-anaka. Kesenangan sesaat justru dapat menjadi kesengsaran seumur hidup. Padahal masa depan bangsa kita berada di pundak generasi muda sat ini, meskipun juga menjadi tanggung jawab kita bersama. Sehingga gerakan pramuka diharapkan mampu menjadi salah satu sarana mendidik kaum muda menjadi manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur serta menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh pada NKRI .
Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Kulonprogo Drs.H.Mulyono dalam acara Pengukuhan Pengurus Gugus Depan Wira Kartika dan Pelatih Pramuka Kwarcab Kulonprogo di Gedung Kaca Pemkab, Kamis (10/4). Pengukuhan dilakukan Ketua Kwarcab Kulonprogo Ir.H.Subito. Susunan Majelis Pembimbing Dan Pimpinan Gudep Teritorial Wira Kartika Kulonprogo 2008-2013, Ketua Let.Kol Inf I Made Sukarya , Wakil Ketua Mayor Inf. Sri Wiyanto, Sekretaris Kapten Inf. Casmadi dan 16 anggota dari jajaran Pasi Kodim, Primkopad dan 12 Danramil seKulonprogo. Pimpinan Gugus Depan, Ketua Kapten Inf Sutoyo, Wakil Ketua Pelda Suraji, ditambah Pembina Penegak dan Pembantu Pembina putra dan putri.
"Dengan dikukuhkan Majleis Pembimbing dan Pimpinan Gudep Wira Kartika Kodim 0731 diharapkan semakin meningkatkan peran dan kiprah gerakan pramuka di Kulonprogo untuk membina dan mendidik generasi muda,"kata Mulyono.
Sementara Ketua Majelis Pembimbing , Let Kol Inf I Made Sukarya mengatakan gerakan pramuka diharapkan dapat menjadi semangat untuk membangkitkan nasionalisme dan semangat bela negara.

Laguna Glagah Jadi Area Pemancingan
Pantai Glagah Indah Perlu Dukungan Infrastuktur

Pantai Glagah Indah sebagai salah satu aset wisata di Kabupaten Kulon Progo masih membutuh pengembangan dalam infrastruktur. Mengingat untuk perkembangan kedepan, seiring dengan kebijakan pembangunan yang ditempuh pemkab Pantai Glagah akan semakin ramai dikunjungi wisatawan. Untuk itu, dengan kondisi infratruktur seperti saat ini tidak mungkin memadahi untuk perkembangan Pantai Glagah kedepan.
Pembangunan infrastruktur tersebut seperti, pembangunan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di jalan sepanjang pantai Glagah-Congot, pembangunan jalan menuju obyek wisata maupun mengoptimalkan aset pantai yang telah dimiliki. Salah satu langkah pemkab yang bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Glagah adalah menggunakan laguna Sungai Serang sebagai tempat pemancingan. Karena selain sebagi media untuk menyalurkan hobi memancing, laguna ini juga masih bisa digunakan untuk olahraga air seperti, olahraga dayung.
Demikian dikatakan Bupati KUlon Progo H. Toyo Santoso Dipo Kamis (10/4), dalam acara peresmian Area Pemancingan di Laguna Pantai Glagah serta pemberian bantuan bibit ikan kepada petani ikan untuk wilayah pantai di Pantai Glagah Indah. Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekda Drs. H. Soim,MM, Kapala Dispertalaut Kulon Ir. Agus Langgeng Basuki, Kakan Humas Drs. H. R. Agus Santosa,MA, kepala SKPD terkait yang lainnya serta anggota Pokdarwis Pantai Glagah.
Pengembangan dari aset yang telah dimiliki juga harus dimaksimalkan. Hal ini mengingat, pengembangan tersebut kedepan akan terus berkelanjutan untuk mendukung kebijakan pembangunan yang telah ditempuh oleh pemkab. “Jadi Pokdarwis juga harus bertanggung jawab terhadap kelestarian area pemancingan ini. Karena pengelolaanya sudah diserahkan kepada Pokdarwis,” kata Bupati.
Mengingat, laguna tersebut juga sering digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan, tentu diperlukan aturan tentang bagaimana penangkapannya. Karena laguna sudah digunakan sebagai area pemancingan maka cara menangkap ikan harus dengan jalan memancing dan tidak boleh menggunakan jala, distrum apalagi obat-obatan, lanjutnya.
Sementara itu, melalui SKPD terkait Bupati juga berharap dapat segera dilaksanakan pembangunan infrastruktur pendukung tersebut. Seperti, pengoptimalan fungsi laguna harus segera dilakukan pengerukan agar kedalaman maupun panjang laguna dapat digunakan untuk mendukung kegiatan olahraga air. Selain itu, pembangunan jalan menuju pantai maupun penerangan juga harus segera direalisasikan. “Hal ini terkait juga dengan pembangunan pelabuhan yang kedepan akan segera dioperasikan dan membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadahi,” lanjut Toyo.
Dalam kesempatan tersebut Bupati menaburkan 60.000 ekor bibit nila yang berasal dari penangkaran di Balai Benih Ikan (BBI) Sendangsari dan Kalibawang. Bupati juga menyerahkan bantuan berupa bibit ikan dan juga uang sebesar Rp 25 juta kepada petani ikan dan nelayan di Pantai Glagah.
Selanjutnya, Ketua Pokdarwis Pantai Glagah Sumantoyo mengungkapkan dukungannya terhadap kebijakan pengembangan fungsi laguna tersebut. Pokdarwis bersedia untuk menjaga dan melestarikan area pemancingan tersebut sebagai salah satu aset untuk mendukung pariwisata Pantai Glagah. “Karena kedepan, area tersebut bisa lebih dikomersilkan baik untuk pemancingan maupun olah raga air,” katanya.

Kulon Progo Bangun Trading House di Batam

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo akan membangun trading house di Batam untuk membantu memasarkan ke luar negeri hasil-hasil produk kerajinan. Rencana ini hasil dari kunjungan pejabat yang disertai para pengrajin beberapa waktu yang silam yang dalam bulan ini akan dilakukan penandatangan MOU antara pemerintah Kulonprogo dengan pemerintah Batam.

Menurut Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Mulyono pembangunan trading house tersebut merupakan salah satu usaha dari pemkab dalam membantu memasarkan hasil –hasil kerajinan dari Kulonprogo ke dunia internasional karena Batam lokasi berada di luar Indonesia yang sangat strategis untuk sarana mempromosikan daerah. “Pembangunan trading house di Batam untuk membantu memasarkan produk Kulonprogo, karena kawasan Batam ada di luar Indonesia yang bebas pajak dan sangat strategis. Trading house nantinya terdiri show room, ruang pertemuan, ruang penginapan dan pergudangan,”jelas Mulyono usai menghadiri Diskusi Pendidikan menyongsong Kulonprogo Go Internasional di Gedung Kaca Pemkab, Kamis (10/4).

Ditambahkan, trading house Batam tidak seperti shoow room di Bali yang sistemnya sewa. Sedangkan pemkab tetap membangun show room di tempat strategis dipintu-masuk Kulonprogo dan rest area.

DISKUSI PENDIDIKAN MENYONGSONG GO INTERNASIONAL

Anggaran Pendidikan Kulon Progo 19,63 %

Untuk mendukung program Kulonprogo Go Internasional dalam meningkatkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di dunia diperlukan peningkatan mutu pendidikan , salah satu yang telah dilakukan adalah munculnya sekolah-sekolah yang berstandar Internasional. Di Kabupaten Kulonprogo predikat sekolah internasional di tingkat menengah pertama yakni Sekolah Berstandar Internasional (SBI) SMP N 1 Galur, sedang Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) SMP N 1 Wates. Untuk tingkat dasar SD Wates IV dan SD Percobaan Wates, tingkat menengah umum dan kejuruan SMU N 1 Wates, SMK 1 Pengasih danSMK 2 Pengasih.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo Muh.Mastur,BA dalam acara Diskusi Pendidikan Menyambut Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dengan tema Optimalisasi Pendidikan Kulonprogo Menyongsong Kulonprogo Go Internasional di Gedung Kaca Pemda Kamis (10/4). Acara yang diselenggarakan Asosiasi Guru Penulis Indonesia diikuti unsur Cabang Dinas Pendidikan, Pengelola Yayasan Pendidikan, Lembaga Bimbingan Belajar dan perwakilan sekolah dengan nara sumber Kadinas Pendidikan Kulonprogo, Muh Mastur,BA, Komisi I DPRD Drs.Sudarminto, Direktur PT.Jogja Magaza Mining Budi Cahyono, Direktur PT.Salama Nusantara Drs.H.Maryono, dan dari BadanKepegawaian Daerah (BKD) Kulonprogo Dra.Rokhayatun.

“Untuk mendukung Kulonprogo Go Internasional, dikembangkan sekolah agar mampu bersaing dalam tenaga kerja, dengan adanya sekolah-sekolah berstandar internasional baik di tingkat dasar, menengah pertama dan menengah umum maupun kejuruan,”jelas Mastur.

Sementara Sudarminto mengatakan untuk mampu meningkatkan kualitas pendidikan melalui sekolah yang berstandar internasional setidaknya terdapat siswa dan tenaga pendidik yang berkualitas, kurikulum, sarana prasarana dan keuangan. Selain itu diperlukan kerja keras, konsistensi, disiplin dankebersamaa.

“Pemkab Kulonprogo telah mengalokasikan anggaran untuk pendidikan, dalam tahun anggaran 2008 mencapai 19,63 % di luar gaji, sehingga sudah lebih baik dibanding pusat yang baru 13,63 % , yang semestinya sesuai amanat UUD 1945 20 %,”jelasnya.