11 Mei, 2008

TUMBUHKAN JIWA DAN SEMANGAT MENCINTAI POTENSI KELAUTAN

Bupati Ajak Memasyarakatkan Lagu Pelaut

Nenek moyangku orang pelaut,

gemar mengarung luas samudra

menerjang ombak tiada takut

menempuh badai sudah biasa………..

Syair lagu Pelaut karya Ibu Sud di atas, sudah tidak asing bagi generasi muda dan para orang tua kini, karena sewaktu kecil dulu merupakan salah satu lagu yang wajib hafal di sekolah, namun berbeda dengan anak-anak sekolah sekarang yang tak banyak tahu, bahkan mendengarpun mungkin belum pernah. Anak-anak sekarang lebih akrab dan hafal dengan lagu-lagu yang lagi hits atau top dari kelompok band tertentu. Padahal kalau dicermati lagu tersebut mengandung semangat yang tinggi bagi masyarakat Indonesia yang sebagian besar wilayah berupa lautan.

Melihat kondisi tersebut Bupati Kulonprogo H Toyo Santoso Dipo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memasyarakatkan kembali lagu Pelaut karya Ibu Sud untuk menumbuhkan kembali jiwa dan semangat mencintai potensi kelautan, menginggat Kulonprogo punya potensi kelautan bahkan tidak lama lagi akan segera berfungsi pelabuhan samudera Karangwuni

Melalui surat edaran Bupati Kulonprogo nomor:130/1037, tertanggal 6 Mei 2008 yang ditujukan kepada pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), kepala desa, kepala sekolah TK,SD,SMP,SMA,SMK dan pimpinan PAUD se-Kulonprogo disebutkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara maritim, karena dua pertiga wilayahnya adalah laut. Hal ini menjadi potensi ekonomi yang sangat besar untuk dikelola dalam sistem pertahanan dan keamanan nasional.

Kabupaten Kulonprogo sebagai bagian wilayah yang mempunyai potensi kelautan harus mengoptimalkan melalui pemberdayaan ekonomi kelautan, pariwisata dan pengelolaan lainnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu perlu menumbuhkan jiwa dan semangat mencintai potensi kelautan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut lagu Pelaut dikenalkan kembali ke masyarakat melalui pimpinan SKPD kepada anggota dan kelompok binaannya, kades kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya kelompok –kelompok belajar yang ada di masyarakat serta kepala sekolah TK hingga SLTA dan pimpinan PAUD untuk menyelipkan lagu dalam pembelajaran melalui Mata Pelajaran Seni Budaya Ketrampilan (SBK) setelah pelajaran berakhir atau pada acara tertentu secara rutin.

Dalam surat edaran dengan tembusan Kadinas Pendidikan dan Camat se-Kulonprogo tersebut juga dilampirkan naskah lagu Pelaut.

SEMINAR KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Setiap Tahun Terdapat 2 juta Kasus Aborsi

Pada usia remaja secara biologis fungsi seksual sudah mulai bekerja dan mulai muncul ledakan-ledakan emosional seksual. Disisi lain sebenarnya organnya sendiri belum sempurna. Sehingga pada usia ini terjadi ketidakseimbangan antara keinginan aktifitas seksual dan keadaan fisik. Bila terjadi pemaksaan –pemaksaan dini dalam menjalankan fungsinya, maka keadaan ini sangat membahayakan keselamatan fungsi dan fisik organ reproduksi itu sendiri, khususnya bagi remaja perempuan. Dan kejadian inilah yang sering dijumpai di masyarakat remaja.

“Salah satu sumber masalah seks remaja secara biologis sebagai factor internal adalah pemaksaan dini dalam menjalankan fungsinya yang keadaan ini sangat membahayakan keselamatan fungsi dan fisik organ reproduksi itu sendiri khususnya remaja perempuan yang semestinya hal ini diberikan dan diajarkan kepada remaja dalam bentuk pendidikan kesehatan reproduksi, sehingga mereka mengenali dirinya sendiri, banyak remaja tersesat karena tidak tahu,”kata dokter penanggung jawab unit pelayanan reproduksi dan kontrasepsi RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta dan staf bagian Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran UGM, Dr.H.Hasto Wardoyo SpOG,KFER, ketika menjadi narasumber dalam acara Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja yang diselenggarakan kerjasama K3M FK-UGM, Dinkes, YKI dan Subdin KB Kulonprogo di Gedung Kaca Pemda, Sabtu (10/5). Seminar dibuka Wakil Bupati Kulonprogo, Drs.H.Mulyono, dengan peserta perwakilan dari siswa sekolah menengah di wilayah Kulonprogo.

Bayaknya remaja tersesat karena belum tahu, lanjut Hasto kalau remaja putri tahu bahwa melakukan hubungan seks pada usia dini (15 tahun) atau kurang maka besok 5 sampai 10 tahun yang akan datang yang bersangkutan sangat beresiko terkena kanker mulut rahim, yang merupakan salah satu penyakit berbahaya menyerang kebanyakan perempuan, tentunya akan berfikir seribu kali untuk melakukannya.

Ia juga mengemukakan bahwa menurut catatan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, diperkirakan setiap tahun terjadi 2 juta hingga 2,6 juta kasus aborsi, sepertiganya dilakukan perempuan usia 15-24 tahun. Angka kasarnya setiap 100 kehamilan ada 43 kasus aborsi. Khususnya di Yogyakarta, data Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) terdapat remaja yang berkonsultasi mengenai kehamilan tidak dikehendaki di program Lentera Sahaja (sahabat remaja) rata-rata setiap bulan berkisar 30-50 remaja.

“Pendidikan seks harus segara dimulai sejak usia dini dilingkungan keluarga, yang diawali dengan memperkenalkan bahwa laki-laki perempuan itu berbeda, entah dari pakaiannya, tempat tidurnya dan teman pergaulannya. Pada tingkat remaja lebih ditingkatkan pendidikan seksual yang mengacu pada kepentingan memelihara adab perilaku dan masalah kesehatan reproduksi,”tuturnya.

Sementara Wakil Bupati Kulonprogo, Drs.H.Mulyono mengatakan sebenarnya penjelasan-penjelasan tentang kesehatan reproduksi remaja ini dapat diperoleh dari lingkungan keluarga, apabila pada keluarga tersebut ada keterbukaan dan hubungan yang harmonis. Namun ada perasaan malu kepada orang tua untuk menanyakan, atau ada keluarga yang menganggap tabu untuk membicarakan, bahkan ada anggapan yang mengatakan ketika tiba saatnya akan tahu sendiri. Sehingga tidak sedikit kejadian yang telah kita dengar dan saksikan dari berbagai media tentang kejadian yang menimpa para remaja kaitannya dengan kesehatan reproduksi remaja.

PEMKAB KERJASAMA IKATAN PENERBIT GELAR PAMERAN DAN BURSA BUKU

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, 100 Tahun Kebangkitan Nasional dan Hari Buku serta meningkatkan Budaya Baca bagi masyarakat , pemkab Kulon Progo bekerjasama dengan Badan Perpustakaan Daerah Propinsi DIY dan Ikatan Penerbit Indonesia akan melaksanakan Pameran dan Bursa Buku.

Kepala Perpustakaan Daerah Kabupaten Kulonprogo, Drs.Bambang Heruntoro di ruang kerjanya, Sabtu (10/5) mengatakan pelaksanaan pameran dan bursa buku akan berlangsung mulai Rabu (14/5) hingga Minggu (18/5) di Gedung Kesenian Wates dengan jam kunjung 09.00-16.00 WIB.

“Pameran dan bursa buku diselenggarakan dalam rangka Hardiknas, 100 tahun kebangkitan nasional , hari buku dan terutama untuk menumbuhkan minat baca dimasyarakat, sehingga nantinya disediakan buku-buku yang dijual murah namun bermutu, ada yang diskon sampai 70 persen,”kata Bambang

Ditambahkan, selain pameran dan bursa buku, serangkaian kegiatan meliputi bedah buku, lomba bercerita bagi siswa SD dan SMP, jambore lukis anak TK dan SD, permainan edukatif bagi siswa SD dan workshop kepenulisan karya ilmiah dan jurnalistik.

PEMDA AKAN MUSNAHKAN RIBUAN MIHOL DAN BUKU TERLARANG

Dalam rangka penegakkan supremasi hukum dibidang pelanggaran minuman beralkohol (mihol) sebagaimana dimanatkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2007, pemerintah daerah bekerjasama dengan kepolisian, kejaksaan dan pengadilan negeri akan memusnahkan 8962 botol mihol dan buku-buku terlarang hasil sitaan Polres Kulonprogo dan Kejaksaan Negeri Wates yang telah memiliki kekuatan hokum.

Kegiatan pemusnahan akan berlangsung di Balai Laboratorium dan Peralatan Dinas Pekerjaan Umum, Jl. Purworejo Km 2,2 Tambak, Triharjo, Wates Kamis (15/5). Menurut rencana akan dibuka Bupati Kulonprogo H Toyo Santoso Dipo, dan dihadiri Ketua DPRD Drs.H.Kasdiyono, Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri.

Pelaksanaan pemusnahan akan dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa Stom Walls untuk botol mihol dan tong besi untuk membakar buku-buku terlarang..