15 Mei, 2008

KARYAWAN SUNCHANG BATAL DEMO
Bagian Penjahit Tuntut Kenaikan Upah
Ratusan Karyawan bagian penjahit PT Sunchang yang memproduksi rambut palsu atau Wig berencana melakukan aksi demo di depan pabrik, Jl Purworejo km, 2,2 Wates, Kamis pagi (15/5). Aksi yang dilakukan menurut beberapa karyawan menuntut adanya kenaikan upah yang sangat minim sekali meski telah bekerja selama sembilan bulan, kenaikan hanya seribu rupiah.
Namun aksi tersebut batal dilakukan, meski ratusan pekerja pada pagi hari telah berkumpul di depan pabrik, sebelum melakukan aksinya pihak perusahaan melalui perwakilan pimpinan keburu menemui para aksi dan setelah dilakukan negosiasi seluruh karyawan akhirnya masuk dan kerja seperti biasa.
Menurut Asisten Personalia, Ervin Kustianingsih yang menemui beberapa wartawan yang melakukan konfirmasi seputar aksi demo pekerja di ruang petugas keamanan pabrik, mengakui hanya terjadi salah paham. Peraturan kerja yang menyangkut pemberian gaji masih mengacu pada pabrik Wig Sunchang Pusat di Purbalingga Jawa tengah. Pemberian gaji belum dapat dilakukan maksimal karena perusahaan belum total dalam produksi, masih setengah jadi.

BUPATI MUSNAHKAN RIBUAN MIHOL DAN BUKU TERLARANG

Tekad pemkab memerangi barang haram berupa minuman beralkohol (mihol) terus dilakukan. Sebagai bukti 9.414 mihol yang merupakan barang bukti dari hasil operasi beberapa waktu lalu dimusnahkan oleh Bupati Kulonprogo, H.Toyo Santoso Dipo dan Muspida di Balai Laboratorium dan Peralatan Dinas Pekerjaan Umum, Jl.Purworejo Km 2,2 Tambak ,Triharjo, Wates, Kamis (15/5). Selain itu juga dilakukan pembakaran 919 buku terlarang berupa buku sejarah kurikulum 2004 yang tidak memuat peristiwa G 30 S PKI yang terdiri buku-buku tingkat SLTA 308 buah dan SLTP 611 buah.

Pelaksanaan pemusnahan dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa Stom Walls untuk botol mihol dan tong besi untuk membakar buku-buku terlarang..

Bupati Kulonprogo, H.Toyo Santoso Dipo mengatakan akan terus melanjutukan operasi mihol yang merusak moral generasi muda penerus bangsa. Kerjasama antara Sat Pol PP dan Polres agar terus dijalin.Meskipun ada salah satu sekretaris orsospol yang terlibat dalam penjualan mihol proses penyelidikan terus dilakukan. Bahkan ia siap melindungi petugas yang melaksanakan penyelidikan bersama-sama polisi.

Selain Mihol, Bupati berencana melakukan sweeping pesawat Hand Phone (HP) bagi para pelajar yang disinyalir didalamnya telah banyak terdapat gambar-gambar tidak senonoh yang berupa pornografi bahkan terdapat pula animasi berupa film. “Operasi Mihol sudah sering dilakukan, kami akan merencanakan sweeping HP milik pelajar yang ternyata menurut laporan sudah banyak berisi gambar tidak senonoh dan animasi atau film, dapatnya entah dikirimi temennya atau mencari sendiri, bahkan di SLTA Pengasih terdapat gambarnya sendiri kemudian dikirimkan ke teman-temannya, HP-HP yang disita meski harga mahal nanti ya.. di gilas seperti mihol ini saja, mahalnya HP masih mahal moral manusia,”kata Toyo.

TINJU KULONPROGO GO INTERNASIONAL

31 MEI HERI TANTANG JASON PAGARA DARI PHILIPINA

Tekad menjadikan Kulonprogo Go Internasional terus dilakukan dari berbagai bidang, tidak ketinggalan bidang olahraga khususnya Tinju. Petinju andalan Kulonprogo Heri Andriyanto pada Sabtu (31/5) mendatang akan bertanding 10 ronde melawan Jason Pagara dari Philipina di Cebu City Hotel & Casino Philipina dalam rangka promosi ke jenjang tinju internasional WBO ASPAC.

Pelatih Heri, Ferry Kuahaty menjelaskan sesuai faksmili dari DB promotion di Jakarta dan Ala Promotion dari Philipina tanggal 6 Mei lalu, Heri dari Satria Menoreh Boxing Champ Kulonprogo Yogyakarta akan promosi ke jenjang tinju Internasional WBO ASPAC. “ Ini adalah komitmen dan kerja keras yang menjadi prinsip dasar antara club dan pemerintah untuk membangun sebuah system pembinaan olahraga yang berorientasi ke prestasi nasional bahkan internasional,”katanya.

Ditambahkan, Heri adalah petinju 21 tahun yang sekarang di peringkat 2 nasional kelas ringan 61 kg dengan rekor bertanding 16 kali main 14 kali menang KO dan Angka dan 2 kali kalah, jadwal bertanding selanjutnya pada bulan Juni akan ke Thailand.

DPRD Pekalongan dan Banggai Kunker di Kulon Progo

Komisi A DPRD Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah dan Panitia Khusus (Pansus) Peraturan Kewenangan Daerah DPRD Kabupaten Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kulon Progo. Kedua rombongan secara bersamaan diterima oleh Sekda Drs H Soim MM, Kamis (15/5) di gedung Kaca kantor Pemkab dan segenap pejabat Pemkab.
Menurut koordinator kunker Komisi A DPRD Banggai Drs H Basri Sono MM, kunjungannya ke Kulon Progo dimaksudkan untuk mempelajari pengembangan potensi daerah. Potensi Kabupaten Banggai, katanya, mirip dengan potensi Kulon Progo, yakni berupa lahan pertanian dan pantai. Nmaun demikian di Banggai potensi tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat karena masih ada beberapa keterbatasan, terutama teknologi.
Dicontohkan, tingkat produktivitas padi di wilayahnya baru mencapai 3 ton perhektar. Padahal di Kulon Progo telah mencapai 6 ton lebih per hektar. “Kami ingin mempelajari teknik budidaya pertanian serta pengolahan hasilnya. Di samping itu juga pengelolaan potensi laut karena Banggai memiliki wilayah laut yang cukup luas. Panjang pantai mencapai 126 km,” terangnya.
Sementara menurut koordinator Pansus DPRD Pekalongan H Samsir, kunjungannya bertujuan untuk mempelajari aturan-aturan kewenangan yang telah dibuat dan dilaksanakan di Kulon Progo. “Ada beberapa unusr yang perlu kami pelajari, karena itu telah berhasil dilaksanakan di Kulon Progo,” ujarnya.
Harga Buku Dinilai Terlalu Mahal

Bupati Kulon Progo H Toyo Santoso Dipo menilai, harga buku di Indonesia masih terlalu mahal. Kondisi ini menyebabkan masyarakat enggan membeli buku. Akibatnya minat dan budaya baca masyarakat ketingalan cukup jauh dari Negara lain.
Penilaian itu disampaiakn Toyo pada pembukaan pameran dan bursa buku, Rabu (14/5) di gedung Kesenian Wates. Hadir pada acara itu Wakil Ketua II DPRD Drs Sudarta, Kepala Perpustakaan Nasional Drs Dedy P Rahmanto, MLS, Kepala Badan Perpusda DIY Drs Ikmal Hafzi, Ketua GPMB DY Drs Hajar Parmadhi, MA, Direktur Pemasaran BP Kedaulatan Rakyat Group Fajar Kusumawardhani SE dan kepala dinas instansi Pemkab.
Selain membuka pameran, bupati juga melakukan pencanangan membaca selama 3 menit serta wakaf buku bagi perpustakaan desa Banjarharjo, Kalibawang. Selain bupati, wakaf buku juga dilakukan oleh segenap pejabat yang hadir.
Bahkan, tambah Toyo, harga buku di Indonesia lebih mahal dari biaya foto kopi. Hal ini berkebalikan dengan harga di luar negeri. Kalau di luar negeri harga buku malah lebih murah dibanding biaya foto kopi.
“Saya tidak tahu apa pennyebabnya. Apakan ada faktor pungli (pungutan liar) ataukah karena ada faktor lain. Tolong Pak Kepala Perpustakaan Nasional, hal ini dicermati. Sebisa mungkin harga buku diturunkan agar masyarakat mampu membelinya,” ujar Toyo.
Menurut Toyo, ketertinggalan minat baca masyarakat Indonesia, menyebabkan ketertinggalan bangsa ini di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di Eropa dan Jepang membaca dilakukan selama 5-7 jam perhari. Sementara di Korea, Singapura, Hongkong dan Malaysia dilakukan selama 3-5 jam. Sedang di Indonesia baru dilakuan selama 1-2 jam. “Itu pun baru terbatas bagi orang-orang terpilih,” tendasnya.
Sementara menurut Dedi, untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Indonesia harus merubah budaya tutur menjadi budaya baca. Masyarakat, kata dia, masih terbiasa dengan kebiasaan bertutur seperti bercerita, ngobrol, bergunjing dan bergosip. Sehingga masyarakat masih jauh dari gemar membaca, apalagi budaya baca.
“Namun merubah kebisaan ini tidak mudah dan perlu kerja keras semua pihak. Bukan hanya pemerintah saja namun harus didukug segenap komponen masyarakat. Seperti pameran buku di Kulon Progo ini. Ini adalah upaya untuk meningkatkan budaya baca yang didukung oleh banyak pihak, katanya.
Pameran dan bursa buku itu sendiri akan berlangsung selama 5 hari (14-18/5). Dan diikuti oleh sekitar 20 peserta dari Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
BID Kenalkan Internet Lewat MCAP

Badan Informasi Daerah (BID) Yogyakarta yang bekerjasama dengan Kantor Humas Kulon Progo dan PT. Telkom mencoba untuk memasyarakatkan teknologi internet dengan fasilitas Mobile Community Acces Point (MCAP). Sasaran pertama yang dibidik adalah Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai salah satu kelompok masyarakat yang selama ini telah bekerjasama dengan Kantor Humas Kulon Progo dalam menyampaikan informasi-informasi kepada masyarakat.
Menurut Kepala Kantor Humas Kulon Progo Drs. H. R. Agus Santosa,MA yang ditemui di Kantor Humas Rabu (14/5), mengemukakan bahwa anggota KIM pada awalnya akan dikenalkan dan diberikan pelatihan bagaimana cara mengoperasikan dan menggunakan internet. Selanjutnya, dengan pelatihan tersebut diharapkan KIM yang anggotanya tersebar di beberapa Kecamatan di Kulon Progo bisa menyebarkan cara-cara menggunakan fasilitas internet kepada masyarakat luas. “Karena saat ini fasilitas internet juga sudah banyak kita jumpai. Yaitu, dengan berdirinya Warung Internet (warnet) yang telah banyak kita jumpai di tengah masyarakat,” katanya.
Selain menggunakan perantara anggota KIM, masyarakat juga bisa secara langsung menggunakan fasilitas MCAP. Karena setiap sebulan sekali yaitu pada hari rabu minggu kedua fasilitas MCAP akan datang ke Kulon Progo dan memberikan pelayanan internet kepada masyarakat. Sedangkan untuk setiap harinya, BID biasanya memberikan pelayanan internet dengan fasilitas MCAP di Kantor Pos Besar Yogyakarta.
Sementara itu, Agus Santosa mengaharapkan agar masyarakat bisa memaksimalkan kesempatan untuk menggunakan fasilitas tersebut. Meskipun untuk sat ini perangkat yang tersedia juga masih terbatas. “Namun kami berharap masyarakat bisa memaksimalkan keberadaan MCAP, karena seiring perkembangan jaman kedepan internet akan menjadi perangkat yang sangat diperlukan dalam menjalankan komunikasi maupun penyampaian informasi,” lanjut Agus Santosa.