17 April, 2009

DI MUSIM HUJAN MENDATANG
Pemkab Targetkan Penanaman 1 Juta Pohon

Pada musim hujan mendatang, Pemkab Kulon Progo menargetkan akan menanam 1 juta pohon di seluruh wilayah kabupaten. Pengadaan bibit akan dilakukan oleh Pemkab sedang penanamannya oleh masyarakat, dengan sistem pemberian bantuan secara gratis.
Hal itu terungkap saat dilakukan Hari Bhakti Rimbawan dan Hari Bumi tahun 2009, Jumat (17/4) di kompleks terminal Wates. Acara yang dihadiri oleh segenap pejabat pemkab dan masyarakat itu ditandai dengan penanaman bibit pohon oleh Bupati H Toyo Santoso Dipo dan pejabat yang hadir.
Menurut Toyo, saat ini dampak pemanasan global dan perubahan iklim sudah sangat terasa di Kulon Progo. Pada siang hari udara etrasa panas menyengat dan di malam hari rata-rata suhu di atas 30 derajat C.
Hal ini, katanya, perlu mendapat penanganan yang konkret dan serius oleh semua lapisan masyarakat. Yakni dengan momotivasi masyarakat untuk rajin menanam pohon. Karena dengan jumlah pohon yang banyak, produski oksigen akan semakin banyak dan pada gilirannya akan mengurangi intensitas pemanasan global.
“Saya minta di musim hujan nanti Dinas Pertanian dan Perkebunan menyediakan bibit dan diberikan kepada masyarakat secara gratis, jangan ada pungutan apapun. Silakan disediakan bibit secukupnya, dengan perhitungan pohon yang hidup setidaknya 1 juta batang,” pinta Bupati kepada Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Ir Agus Langgeng Basuki.
Sementara, menurut Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Ir Junianto Marsudi Utomo, pada hari Bhakti Rimbawan dan Hari Bumi di Kulon Progo dilakukan penanaman 1.650 pohon. Penanaman dilakukan di kompleks terminal Wates, lingkungan kantor pemerintah dan ruang-ruang terbuka hijau di sekitar Kota Wates.

DEKRANAS KULON PROGO

Buka Outlet Produk Kerajinan di Terminal Wates

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kabupaten Kulon Progo membuka outlet produk kerajinan di kompleks terminal Wates. Peresmian dilakukan oleh Bupati H Toyo Santoso Dipo dan disaksikanketu Dekranas Kulon Progo Hj Wiwik Toyo santoso Dipo, segenap pejabat pemkab serta sejumlah perajin.

Outlet tersebut dimaksudkan sebagai ruang pamer untuk memperkenalkan produk-produk ungulan masyarakat Kulon Progo kepada konsumen luar daerah. Karena selama ini cukup banyak keluhan dari pengrajin Kulon Progo yang kesulitan mengembangkan pemasaran produknya.

Terminal. menurut bupati, merupakan tempat yang sangat strategis untuk memasarkan dan memperkenalkan berbagai jenis produk. Sebab, setiap hari pasti ada orang luar daerah yang dating atau sekedat lewat.

“Saya harapkan outlet ini dimanfaatkan dan dikelola dengan baik dan bebar-benar diperuntukkan bagi pengrajin Kulon Progo. Jangan sampai malah dimanfaatkan oleh pihak lain yang justru mencari keuntungan sendiri dan tidak berpihak kepada pengarajin,” tandas Toyo.


BUPATI BERSYUKUR DAN TERIMA KASIH

Pemilu Lancar Sehingga Kulon Progo Kondusif

Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo bersyukur dan terima kasih kepada warga masyarakat dan segenap komponen yang terlibat pelaksanaan Pemilu Legislatif dapat terlaksana dengan baik dan lancar, sehingga Kulonprogo secara umum situasi kondusif.

“Pemilu legislative untuk memilih calon wakil rakyat di DPR,DPD,DPRD propinsi maupun kabupaten. Tentunya dengan jumlah parpol dan caleg yang tidak sedikit, merupakan pertarungan yang tidak ringan baik bagi parpol maupun caleg. Pertarungan menghasilkan kemenangan dan kekalahan adalah hal biasa. Untuk yang menang jangan menepuk dada memperlihatkan kesombongan, dan bagi yang belum jangan sedih, patah semangat atau bahkan patah arang, sebab hal tersebut mungkin akan membuat depresi atau bahkan strees yang berkepanjangan, ingat bahwa langkah dan masa depan kita masih panjang,” kata Toyo dalam sambutannya saat menjadi inspektur upacara (irup) upacara 17-an, sekaligus peringkatan Hari Kartini, Hari Bhakti Rimbawan, dan Hari Bumi di halaman Pemkab Kulonprogo, Jum’at (17/4).

Upacara diikuti Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, Sekda Drs.So’im,MM para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab. Dalam kesempatan tersebut bupati menyerahkan kunci dan mencoba Unit Motor Pintar dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) kepada Kantor Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Kulonprogo, yang berjumlah 3 unit .

Lebih lanjut Toyo menyampaikan selamat bagi caleg yang meraih kemenangan. Caleg yang terpilih tentunya akan duduk di kursi dewan selaku wakil rakyat yang merupaskan amanah yang harus dijalankan sesuai undang-undang. Untuk itu anggota legislative dituntut peka terhadap kepentingan rakyat, selain itu mampu mengkritisi kebijakan eksekutif serta mampu bekerjasama dengan eksekutif untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat luas.

“Tugas kita belum usai dalam Pemilu, karena masih ada Pilpres. Untuk itu selalu saya ingatkan kepada PNS,Perangkat desa dan anggota BPD agar senantiasa bersikap netral, sehingga tetap mampu melaksanakan tugas dengan baik. Demikian juga kepada saudara-saudara yang dipercaya sebagai petugas PPK,PPS maupun KPPS agar benar-benar mengedapankan netralitasnya, karena kalau tidak netral akan menganggu proses Pemilu,”pinta Toyo.

Berkaitan dengan Hari Kartini, emansipasi wanita di Indonesia telah terlihat nyata dari berbagai karya dan keterlibatannya dalam pembangunan bangsa dan negara. Kepemimpinan wanita di berbagai bidang terbukti tidak kalah dibanding pria. Termasuk di Kulonprogo tidak sedikit kaum wanita mampu memimpin pada pemerintahan, maupun berbagai bidang dan sector. Hal ini menunjukkan bahwa wanita telah mampu berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan kaum pria dan bukan hanya sekedar konco wiking dengan tanpa meninggalkan kodrati sebagai seorang wanita.

Sementara, dalam menyongsong peringatan Hari Bhakti Rimbawan ke-26 dan Hari Bumi yang jatuh 22 April mendatang Bupati menegaskan bahwa kelestarian sumberdaya hutan dewasa ini telah menjadi isu global. Umat manusia di seluruh dunia meyakini bahwa hutan tidak hanya memiliki fungsi social ekonomi dan social budaya, tetapi juga fungsi ekologis yang perannnya sangat vital bagi system penyangga kehidupan. Terjadinya fenomena di muka bumi saat ini berupa pemanasan global dan perubahan iklim, merupakan suatu tantangan bagi para rimbawan untuk segera bertindak sesuai profesi dan proporsinya masing-masing. Salah satu upaya umat manusia untuk mengurangi efek pemanasan global dan perubahan iklim adalah dengan memperbanyak pohon-pohon dan tanamn-tanaman. Oleh karenanya diperlukan upaya mempertahankan keutuhan ekosistem hutan dan melakukan penanaman pohon secara besar-besaran.