HARI KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN
Kesehatan dan Jumlah Anak Harus Mendapat Perhatian
Sebagian besar masyarakat Kulon Progo, tingkat kesejahteraannya masih perlu mendapatkan perhatian. Kita dapat melihat bahwa di dalam masyarakat kita ada yang belum bisa makan dengan layak, bahkan masih dapat dijumpai kasus kurang gizi di dalam masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, dan nampaknya hal-hal yang mempengaruhi ini saling mengkait, dan kita harus mengurainya. Kita tahu bahwa dalam hal tingkat kesejahteraan masyarakat kesehatan dan jumlah anak merupakan hal yang harus mendapat perhatian.
“Variabel kesehatan dan variabel jumlah anak bagi sebagian besar keluarga di Indonesia menjadi variabel yang sangat menentukan tingkat kesejahteraan keluarga. Untuk itulah upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan cara menangani variabel kesehatan dan jumlah anak, untuk saat ini nampaknya masih sangat layak untuk dilanjutkan,” kata Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Mulyono pada acara puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-36 di Gedung Kaca, Senin (5/1). Acara dihadiri Ketua Tim Penggerak Kabupaten, Kepala Badan Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa Perempuan dan KB Kabupaten Kulonprogo serta para Camat.
Wabup juga mengungkapkan sebagian masyarakat menilai bahwa tingkat kesejahteraan keluarga sangat ditentukan oleh pria selaku tulang punggung dari sebagian besar keluarga. Ada yang menilai dengan adanya nafkah yang banyak dari usaha suami maka kesejahteraan dapat tercapai. Hal-hal semacam itu tidak sepenuhnya benar, karena kesejahteraan dalam rumah tangga tidak sepenuhnya ditentukan oleh jumlah materi yang didapat. Pengelolaan kehidupan rumah tangga yang baik yang dilaksanakan oleh sebagian besar ibu sangat berpengaruh.Untuk itulah kami sangat berharap ibu rumah tangga perlu dijadikan obyek dan sekaligus subyek berbagai kegiatan yang dilaksakan oleh berbagai organisasi-ornasisasi, terutama organisasi wanita seperti dharma wanita dan tim penggerak PKK.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kulon Progo Ny.Wiwik Toyo Santoso Dipo, ketika membacakan sambutan tertulis Ketua Tim Penggerak PKK Pusat mengatakan bahwa gerakan PKK sebagai wadah aktifitas sosial kemasyarakatan bagi keluarga memiliki sejarah yang panjang berpedoman pada makna sejarah sebagai kesatuan hari kemarin patut dipedomani hari ini. Oleh karena itu Ketua Tim Penggerak PKK Pusat mengajak untuk merenungkan selama 36 tahun pelaksanaan gerakan PKK dalam mendukung proses pembangunan bangsa ternyata telah menunjukkan keberhasilan yang mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari lembaga-lembaga nasional maupun internasional.
Pada acara ini juga dilakukan penyerahan penghargaan dan bingkisan Lomba Hari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Kulon Progo meliputi terbaik I Kecamatan Samigalih dengan desa Ngargosari, II Galur desa Brosot, III Panjatan desa Tayuban, IV Nanggulan desa Wijimulyo dan V Pengasih desa Margosari. Penghargaan kader kategori 10-15 tahun kabupaten 3 orang masing-masing Tri Wahyu Wardani dari Pokja I, Rini Sri Walgito Pokja III dan Mujiyah Kasil Subekti Pokja IV serta bagi kecamatan dan desa 15 orang.
Selain itu juga dilakukan kegiatan Pemeriksaan golongan darah untuk umum, lomba balita sehat, tebar tanam dan pelihara 10 juta pohon, sosialisasi UU ketenagakerjaan perempuan dan anak.
Kesehatan dan Jumlah Anak Harus Mendapat Perhatian
Sebagian besar masyarakat Kulon Progo, tingkat kesejahteraannya masih perlu mendapatkan perhatian. Kita dapat melihat bahwa di dalam masyarakat kita ada yang belum bisa makan dengan layak, bahkan masih dapat dijumpai kasus kurang gizi di dalam masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, dan nampaknya hal-hal yang mempengaruhi ini saling mengkait, dan kita harus mengurainya. Kita tahu bahwa dalam hal tingkat kesejahteraan masyarakat kesehatan dan jumlah anak merupakan hal yang harus mendapat perhatian.
“Variabel kesehatan dan variabel jumlah anak bagi sebagian besar keluarga di Indonesia menjadi variabel yang sangat menentukan tingkat kesejahteraan keluarga. Untuk itulah upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan cara menangani variabel kesehatan dan jumlah anak, untuk saat ini nampaknya masih sangat layak untuk dilanjutkan,” kata Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Mulyono pada acara puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-36 di Gedung Kaca, Senin (5/1). Acara dihadiri Ketua Tim Penggerak Kabupaten, Kepala Badan Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa Perempuan dan KB Kabupaten Kulonprogo serta para Camat.
Wabup juga mengungkapkan sebagian masyarakat menilai bahwa tingkat kesejahteraan keluarga sangat ditentukan oleh pria selaku tulang punggung dari sebagian besar keluarga. Ada yang menilai dengan adanya nafkah yang banyak dari usaha suami maka kesejahteraan dapat tercapai. Hal-hal semacam itu tidak sepenuhnya benar, karena kesejahteraan dalam rumah tangga tidak sepenuhnya ditentukan oleh jumlah materi yang didapat. Pengelolaan kehidupan rumah tangga yang baik yang dilaksanakan oleh sebagian besar ibu sangat berpengaruh.Untuk itulah kami sangat berharap ibu rumah tangga perlu dijadikan obyek dan sekaligus subyek berbagai kegiatan yang dilaksakan oleh berbagai organisasi-ornasisasi, terutama organisasi wanita seperti dharma wanita dan tim penggerak PKK.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kulon Progo Ny.Wiwik Toyo Santoso Dipo, ketika membacakan sambutan tertulis Ketua Tim Penggerak PKK Pusat mengatakan bahwa gerakan PKK sebagai wadah aktifitas sosial kemasyarakatan bagi keluarga memiliki sejarah yang panjang berpedoman pada makna sejarah sebagai kesatuan hari kemarin patut dipedomani hari ini. Oleh karena itu Ketua Tim Penggerak PKK Pusat mengajak untuk merenungkan selama 36 tahun pelaksanaan gerakan PKK dalam mendukung proses pembangunan bangsa ternyata telah menunjukkan keberhasilan yang mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari lembaga-lembaga nasional maupun internasional.
Pada acara ini juga dilakukan penyerahan penghargaan dan bingkisan Lomba Hari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Kulon Progo meliputi terbaik I Kecamatan Samigalih dengan desa Ngargosari, II Galur desa Brosot, III Panjatan desa Tayuban, IV Nanggulan desa Wijimulyo dan V Pengasih desa Margosari. Penghargaan kader kategori 10-15 tahun kabupaten 3 orang masing-masing Tri Wahyu Wardani dari Pokja I, Rini Sri Walgito Pokja III dan Mujiyah Kasil Subekti Pokja IV serta bagi kecamatan dan desa 15 orang.
Selain itu juga dilakukan kegiatan Pemeriksaan golongan darah untuk umum, lomba balita sehat, tebar tanam dan pelihara 10 juta pohon, sosialisasi UU ketenagakerjaan perempuan dan anak.