08 Februari, 2008

Tetap Ada Pendampingan Jamaah Haji

Meskipun sampai saat ini dana pendampingan untuk petugas pendamping jamaah haji tahun 2008 belum dapat dipastikan namun Bupati Kulon Progo H. Toyo S Dipo mengatakan bahwa pendampingan tersebut tetap akan ada dan dilaksanakan. Hal ini mengingat, bagaimanapun alasan yang ada pendampingan bagi jamaah haji sangat dibutuhkan. Karena jamaah haji kebanyakan adalah orang-orang yang belum mempunyai pengalaman untuk bepergian jauh maupun menggunakan fasilitas-fasilitas modern.
Hal tersebut dikatakan Bupati menanggapi audensi Ikatan Persaudaraan Jamaah Haji (IPHI) Rabu (6/1), di Gedung Joglo komplek pemkab. Dalam audensi tersebut, IPHI dipimpin oleh Ketua IPHI Kulon Progo Ir. H. Subito bersama KH. Abdullah Sarifrudin dan beberapa anggota IPHI lainnya. Mereka di temui Bupati bersama Sekda Drs. H. Soim, Kepala Bappeda Drs. Darto, Kakandepag H. Syahrowardi, Kakan Kesbanglinmas Drs. Harry Santosa, Kabag Kesra Arif Sudarmanto, SH dan yang undangan lain.
Para jamaah haji kebanyakan juga berasal dari pedesaan yang umurnya juga sudah relatif tua. Sehingga pendampingan tersebut menjadikan sesuatu yang harus dilaksanakan meskipun saat ini dana pendampingan jamaah haji tersebut belum bisa disetujui (belum mendapat persetujuan DPRD Kulon Progo). ”Saudara-saudara saya yang sudah punya pengalaman bepergiaan sampai Jakarta dan tempat lain menggunakan pesawat masih takut jika tidak ada pembimbing sewaktu melaksanakan haji. Apalagi bagi jamaah haji yang umumnya sudah tua dan tidak punya pengalaman bepergian sama sekali,” kata Bupati.
Hal itu menunjukkan bahwa pendamping dalam rangka melaksanakan ibadah haji sangat diperlukan. Bahkan, bupati juga menambahkan, bersedia untuk mengeluarkan biaya secara pribadi untuk pendampingan tersebut, jika misalnya dana tersebut memang tidak bisa disetujui.
Menurut bupati, pendampingan haji merupakan salah satu tindakan antisipatif untuk memberikan kenyamanan jamaah haji dalam melaksanakan ibadah. Sehingga dana yang dikeluarkan pemkab bukan untuk kenyamanan pembimbing haji, namun untuk memberikan bimbingan dan kenyamanan bagi jamaah haji. ”Lebih baik kita bersikap antisipatif daripada reaktif setelah sebuah kejadian terjadi dan menyebabkan kerugian bagi kita,” sambungnya.
Sementara itu, pendamping jamaah haji 1428 H (tahun 2007) Kulon Progo yang diwakili oleh H. Rufiudin Muhammad Lutfi Hakim, S.Ag mengatakan bahwa ibadah haji tahun 1428 H dapat berjalan dengan baik. Namun masih ada berbagai permasalahan yang perlu mendapatkan pembenahan sehingga pelaksanaan haji dapat berjalan lebih baik lagi.
Permasalahan akomodasi dan konsumsi menurut Lutfi sudah berjalan dengan baik, namun penempatan jamaan di tanah suci masih harus dibenahi. ”Hal ini mengingat sewaktu menjalankan ibadah melempar jumroh jamaah ditempatkan pada tenda yang jaraknya jauh dari tempat untuk melaksanakan ibadah dan tendanya juga kurang luas. Sehingga sangat menyulitkan jamaah dan banyak pula yang tersesat,” katanya.
Disisi lain, Lutfi berterimakasih atas kepada pemkab atas semua perhatian dan pelayanan yang diberikan untuk pelaksanaan ibadah haji. Diharapkan, pendampingan bagi jamaah haji untuk masa yang akan datang dapat terus dilaksanakan agar pelaksanaan haji dapat berjalan dengan baik dan berhasil mendapat predikat sebagai haji yang mabrur.