Kulon Progo Jadi Prioritas Percepatan PAUD
Dua Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu, Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul akan menjadi prioritas untuk pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Rencana pengembangan PAUD di dua Kabupaten tersebut akan dimulai pada tahun anggaran 2007/2008. Pengembangan dimaksudkan agar masyarakat lebih mengerti dan menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak usia dini.
Demikian dikatakan Kabid PLS Dinas Pendidikan Propinsi DIY Drs. Haryanto, belum lama ini, saat melakukan audensi dengan Wabup Drs. H. Mulyono di Gedung Joglo, kompleks kantor pemkab. Dalam kesempatan tersebut, Haryanto didampingi oleh para pengurus Forum PAUD DIY di antaranya, Ketua Forum PAUD Drs. H. Fahrozi, MPd dan Sekretaris Sri Lestari Linawati. Mereka diterima oleh Wabup bersama Kepala Dinas Pendidikan Kulon Progo Moh. Mastur BA, Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Wiwik Toyo Santoso Dipo dan segenappejabat pemkab.
Program percepatan tersebut direncanakan bisa berjalan efektif mulai tahun aggaran 2008, sedangkan untuk saat ini baru memasuki tahap sosialisasi. ”Kami harapkan nantinya masyarakat di Kulon Progo akan semakin peduli terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini dan bisa menerima program percepatan ini dengan baik karena di Kabupaten yang lain di DIY belum mendapatkan jatah untuk program ini,” katanya.
Sementara, Wabup Drs. H. Mulyono menyambut baik adanya rencana pengembangan PAUD di Kabupaten Kulon Progo. Diharapkan, Dinas Pendidikan bisa mengkoordinir dan memfasilitasi rencana berbagai program yang akan dilaksanakan.
Wabup menambahkan, pendidikan merupakan salah satu sektor yang penting dan membutuhkan perhatian yang lebih besar. Sesuai dengan rencana pemerintah untuk mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan sebesar 20 persen. ”Secara bertahap dana pendidikan sebesar 20 persen yang direncakanan akan direalisasikan. Seperti di Kabupaten Kulon Progo yang saat ini anggaran pendidikanya mencapai 17 persen dari dana APBD. Hal ini menunjukkan keseriusan Kulon Progo untuk terus memajukan dunia pendidikan,” katanya.
Dua Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu, Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul akan menjadi prioritas untuk pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Rencana pengembangan PAUD di dua Kabupaten tersebut akan dimulai pada tahun anggaran 2007/2008. Pengembangan dimaksudkan agar masyarakat lebih mengerti dan menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak usia dini.
Demikian dikatakan Kabid PLS Dinas Pendidikan Propinsi DIY Drs. Haryanto, belum lama ini, saat melakukan audensi dengan Wabup Drs. H. Mulyono di Gedung Joglo, kompleks kantor pemkab. Dalam kesempatan tersebut, Haryanto didampingi oleh para pengurus Forum PAUD DIY di antaranya, Ketua Forum PAUD Drs. H. Fahrozi, MPd dan Sekretaris Sri Lestari Linawati. Mereka diterima oleh Wabup bersama Kepala Dinas Pendidikan Kulon Progo Moh. Mastur BA, Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Wiwik Toyo Santoso Dipo dan segenappejabat pemkab.
Program percepatan tersebut direncanakan bisa berjalan efektif mulai tahun aggaran 2008, sedangkan untuk saat ini baru memasuki tahap sosialisasi. ”Kami harapkan nantinya masyarakat di Kulon Progo akan semakin peduli terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini dan bisa menerima program percepatan ini dengan baik karena di Kabupaten yang lain di DIY belum mendapatkan jatah untuk program ini,” katanya.
Sementara, Wabup Drs. H. Mulyono menyambut baik adanya rencana pengembangan PAUD di Kabupaten Kulon Progo. Diharapkan, Dinas Pendidikan bisa mengkoordinir dan memfasilitasi rencana berbagai program yang akan dilaksanakan.
Wabup menambahkan, pendidikan merupakan salah satu sektor yang penting dan membutuhkan perhatian yang lebih besar. Sesuai dengan rencana pemerintah untuk mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan sebesar 20 persen. ”Secara bertahap dana pendidikan sebesar 20 persen yang direncakanan akan direalisasikan. Seperti di Kabupaten Kulon Progo yang saat ini anggaran pendidikanya mencapai 17 persen dari dana APBD. Hal ini menunjukkan keseriusan Kulon Progo untuk terus memajukan dunia pendidikan,” katanya.