25 Januari, 2008


Kulon Progo Jadi Prioritas Percepatan PAUD
Dua Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu, Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul akan menjadi prioritas untuk pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Rencana pengembangan PAUD di dua Kabupaten tersebut akan dimulai pada tahun anggaran 2007/2008. Pengembangan dimaksudkan agar masyarakat lebih mengerti dan menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak usia dini.
Demikian dikatakan Kabid PLS Dinas Pendidikan Propinsi DIY Drs. Haryanto, belum lama ini, saat melakukan audensi dengan Wabup Drs. H. Mulyono di Gedung Joglo, kompleks kantor pemkab. Dalam kesempatan tersebut, Haryanto didampingi oleh para pengurus Forum PAUD DIY di antaranya, Ketua Forum PAUD Drs. H. Fahrozi, MPd dan Sekretaris Sri Lestari Linawati. Mereka diterima oleh Wabup bersama Kepala Dinas Pendidikan Kulon Progo Moh. Mastur BA, Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Wiwik Toyo Santoso Dipo dan segenappejabat pemkab.
Program percepatan tersebut direncanakan bisa berjalan efektif mulai tahun aggaran 2008, sedangkan untuk saat ini baru memasuki tahap sosialisasi. ”Kami harapkan nantinya masyarakat di Kulon Progo akan semakin peduli terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini dan bisa menerima program percepatan ini dengan baik karena di Kabupaten yang lain di DIY belum mendapatkan jatah untuk program ini,” katanya.
Sementara, Wabup Drs. H. Mulyono menyambut baik adanya rencana pengembangan PAUD di Kabupaten Kulon Progo. Diharapkan, Dinas Pendidikan bisa mengkoordinir dan memfasilitasi rencana berbagai program yang akan dilaksanakan.
Wabup menambahkan, pendidikan merupakan salah satu sektor yang penting dan membutuhkan perhatian yang lebih besar. Sesuai dengan rencana pemerintah untuk mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan sebesar 20 persen. ”Secara bertahap dana pendidikan sebesar 20 persen yang direncakanan akan direalisasikan. Seperti di Kabupaten Kulon Progo yang saat ini anggaran pendidikanya mencapai 17 persen dari dana APBD. Hal ini menunjukkan keseriusan Kulon Progo untuk terus memajukan dunia pendidikan,” katanya.

News today


Pemkab Jajaki Pengembangan Puncak Suroloyo

Pemkab Kulon Progo berencana untuk mengembangkan obyek wisata Puncak Suroloyo. Obyek wisata yang berada di Pedukuhan Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh dan merupakan tempat tertingi di wilayah Kabupaten Kulon Progo itu akan ditambah dengan infrastruktur pendukung. Seperti jalan yang memadai, tempat parkir, kompleks pertokoan, home stay dan kebun bunga.
Untuk menjajaki rencana pengembangan tersebut, Kamis (24/1) Bupati H Toyo Santoso Dipo melakukan peninjauan lapangan di beberapa titik lokasi. Yakni di persimpangan jalan menuju Sendangsono, tanjakan Wonogiri dan kompleks obyek wisata. Pada kesempatan itu bupati didampingi segenap pejabat pemkab, antara lain Assek II Ir Agus Anggono, Kepala Beppeda Drs H Darto, MM, Kepala DPU Ir H Moch Nadjib, MT, Kadis Budpar Drs Bambang Pidegso, Msi, Kadis Perhubungan Drs Rosyadudin serta Kadis Pertanian dan Kelautan Ir Agus Langgeng Basuki.
Menurut Toyo, Puncak Suroloyo memiliki potensi sangat besar untuk dapat menyerap wisatawan. Karena lokasinya sangat indah serta memiliki latar belakang legenda yang sudah sangat populer di tengah masyarakat.
”Dari gardu pandang Puncak Suroloyo dapat dilihat pemandangan yang sangat indah. Seperti laut selatan, kota Yogyakarta dan Magelang, candi Borobudur serta kawasan perbukitan di sekitarnya. Ini sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan,” katanya.
Di samping itu, tambah Toyo, Suroloyo dipercaya masyarakat sebagai tempat tinggal Bathara Guru, sebagaimana dalam cerita pewayangan. Sehingga bisa menjadi daya tarik yang karakteristik bagi wisatawan, ungkapnya.
Namun demikian, bupati mengakui bila infrastruktur pendukung di salah satu obyek wisata andalan Kulon Progo itu belum optimal. Di antaranya, jalan menuju ke lokasi tersebut masih relatif sempit serta terdapat beberapa tanjakan dan tikungan tajam. Kondisi itu menyebabkan pengunjung sering merasa takut bila akan datang ke Suroloyo.
”Oleh karenanya pemkab akan membangun jalan ini agar kelancaran, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan lebih terjamin, sehingga pengunjung tak khawatir lagi untuk datang ke Suroloyo. Dan untuk jangka panjang akan diteruskan untuk dibangun jalur wisata ke Goa Kiskendo, Waduk Sermo, Pantai Glagah dan ke Pantai Trisik. Dengan jalur ini para wisatawan bisa mengunjungi paket wisata yang ada di Kulon Progo ,” ungkapnya.
Sedang di kompleks obyek wisata, menurut orang nomor 1 di Kulon Progo itu, akan dilengkapi dengan berbagai sarana pendukung, terutama tempat parkir dan pertokoan.Dikatakannya, pada malam 1 Sura lalu pengunjung di Suroloyo jumlahnya ribuan orang. Sebagian besar kesulitan untuk memarkir kendaraannya karena tenmpat parkir yang ada memang belum memadai, katanya.
Di kesempatan yang sama Kadis PU Moch Najib menjelaskan, untuk menuju Suroloyo ada 3 alternatif ruas jalan yang bisa dibangun. Yakni dari Jagalan dan Bendo (Kalibawang) serta Totokan (Samigaluh). Dari ketiga alternatif itu yang paling ideal adalah ruas jalan yang melewati Bendo.
Namun demikian, katanya, kendalanya adalah adanya 2 tanjakan dan tikungan yang cukup tajam di Madigondo dan Wonogiri. Pemkab tengah melakukan penjajakan dan akan diupayakan untuk dibangun mendekati standar geometrik jalan daya.
”Kalau akan dibangun sesuai standar akan sangat berat karena lokasinya tanahnya berada di wilayah perbuktian. Namun akan diupayakan untuk mendekati standar. Antara lain dengan meminimalisir tikungan dan tanjakan agar pengguna jalan lebih aman dan nyaman. Kalau untuk mengeliminir jelas tidak mungkin karena kondisinya memang seperti ini,” tandas Nadjib.

Agenda Hari Ini

1.JAWABAN BUPATI ATAS 6 RAPERDA STRUKTUR ORGANISASI di DPRD Jam 08.00WIB
2.Pengajian Bersama Ustadz Wijayanto di Masjid dekat KUA Sentolo jam 07.30WIB