16 Desember, 2008

Keterwakilan Perempuan Dalam Legeslatif Belum Terpenuhi

Sampai dengan saat ini, keterwakilan perempuan dalam legeslatif maupun pemerintahan belum memenuhi target yang selama ini dicanangkan. Padahal dari sisi jumlah penduduk di negara Republik Indonesia, mayoritas adalah kaum perempuan. Untuk itu, target 30 persen perempuan dalam legeslatif harus bisa dicapai. Pencapaian dapat diraih diantaranya dengan pemberdayaan perempuan dalam berbagai sisi kehidupan seperti, organisasi Dharma Wanita. Yang anggotanya adalah kaum perempuan dari isteri-isteri Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Demikian dikatakan Wakil Bupati Kulon Progo Drs. H. Mulyono dalam acara HUT ke-9 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kulon Progo yang dilaksanakan Selasa (16/12), di Gedung Kaca komplek pemkab. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua DWP Kulon Progo Hj. Sri Sapta Rudatin, Ketua Penyelenggara Retno Djuwardi serta anggota DWP tingkat Kabupaten dan Kecamatan se-Kulon Progo. Pemberdayan perempuan melalui organisasi perempuan yang ada menjadi penting mengingat selama ini kaum perempuan memegang peranan penting terhadap manajemen perekonomian keluarga.
Sehingga melalui pemberdayan perempuan baik di tingkat organisasi maupun dalam pemerintahan dan legeslatif akan membawa dampak pada ketahanan dan kelangsungan perekonomian. “Dengan demikian kaum perempuan dapat dijadikan sebagai ‘agent of change’ bagi upaya mewujudkan ketahan ekonomi dan kemajuan dalam pembangunan bangsa,” katanya.
Di sisi lain, Dharma Wanita yang anggotanya adalah isteri-isteri PNS diharapkan dapat membantu mewujudkan kenetralan PNS dalam menghadapi Pemilihan Umum (PEMILU) 2009. Karena sesuai dengan aturan yang ada PNS harus bisa bersikap netral dan dilarang untuk berpolitik. Di sini juga diperlukan keterlibatan kaum perempuan untuk mendukung mewujudkan kenetralan tersebut, sehingga aturan yang ada dapat benar-benar dilaksanakan, lanjutnya.
Sementara itu, menurut Ketua Panitia Penyelenggara Retno Wahyuni, S.Km dalam rangka pelaksanan HUT Dharma Wanita Persatuan ke-9, DWP telah melaksankan berbagai kegiatan. Diantaranya, Mengikuti Pameran Manunggal Fair, Menyelenggarakan pelaksanaan senam massal, pap smear, konsultasi medis maupun menyelenggarakan seminar pertanian.
Diharapkan, kedepan DWP Kulon Progo dapat terus eksis dan terus bisa berpartisipasi dalam upaya mewujudkan pembangunan di Kulon Progo. “Karena pembangunan Kulon Progo dapt dilaksanakan diantaranya karena ada partisipasi dari kaum perempuan baik secara langsung maupun tidak langsung,” katanya.