31 Januari, 2009


Kulon Progo Prakarsai Penghijauan Lahan dan Hutan

Sebagai bagian dari kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan cadangan air dan pemanasan global (global warming) Kulon Progo secara kontinyu mengembangkan program penghijauan lahan dan hutan. Bahkan, sebelum pemerintah pusat menggulirkan program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) Kulon Progo sudah mencanangkannya. Kepedulian ini menempatkan Kulon Progo sebagai salah satu Kabupaten di Republik Indonesia yang mendapatkan penghargaan penghijauan lahan dari pemerintah pusat.
Sehingga secara berkelanjutan Kulon Progo telah mencanangkan gerakan penghijauan. Seperti program penanaman 1,5 juta pohon di tahun 2009. Karena disamping memberikan dampak terhadap kesehatan lingkungan penanaman pohon kedepan akan memberikan income terhadap pemerintah maupun masyarakat secara luas.
Demikian dikatakan Bupati Kulon progo H. Toyo S Dipo Sabtu (31/1), dalam acara pemberian bantuan bibit tanaman jati unggul dan mahoni dari Keluarga Besar Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) di Gunung Gondang, Margosari, Pengasih. Acara tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Drs. So’im, Assek II Ir. Agus Anggono, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Ir. Agus Langgeng Basuki, Sekretaris KAGAMA Pusat Drs. Bambang Praswanto,MSc, para pejabat dari SKPD yang lain serta masyarakat.
Program penghijauan berupa penanaman pohon tersebut akan digulirkan dengan memberikan bantuan bibit tanaman sejumlah 1,5 juta bibit. Berupa beberapa jenis tanaman keras seperti, jati unggul, mahoni, akasia dan didukung oleh tanaman buah-buahan. “Sehingga dalam jangka waktu 6-8 bulan kedepan, pohon-pohon yang sekarang ditanam akan memberikan hasil baik kepada pemerintah maupun masyarakat,” katanya.
Sementara itu, kepada pengurus KAGAMA bupati yang juga menjabat Ketua KAGAMA Cabang Kulon Progo berharap bisa terus peduli terhadap lingkungan. Terkait dengan hal tersebut, bertepatan dengan Hari Jadi Kulon progo di tahun 2009 yang akan jatuh pada bulan Oktober KAGAMA akan memberikan bibit tanaman lagi dengan jumlah lebih besar yaitu, 50.000 bibit tanaman, lanjut bupati.
Sedangkan menurut Sekretaris KAGAMA pusat Drs. Bambang Praswanto ,MSc pemberian bibit tanaman yang diberikan untuk Provinsi Yogyakarta sejumlah 8.200 batang. Berupa bibit jati unggul dan Mahoni. Bibit tanaman tersebut dibagi rata kepada semua Kabupaten di DIY. “Sehingga Kulon Progo mendapatkan jatah bantuan bibit sejumlah 2100 bibit,” katanya.
Pemberian bibit tanaman tersebut dilakukan bertepatan dengan HUT KAGAMA yang ke-50 dan Munas KAGAMA ke-11. Yang menurut rencana akan digelar di Yogyakarta. Sedangkan 2100 bibit tanaman tersebut terdiri dari, bibit jati unggul dan Mahoni yang masing-masing berjumlah 10050 batang.
Di sisi lain, KAGAMA akan selalu menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pemerintah. Kerjasama tersebut tidak hanya sebatas pada kepedulian lingkungan namun juga untuk bidang-bidang yang lain. Seperti yang telah kami lakukan yaitu, kerjasama dengan pemerintah Papua untuk menyusun rencana pengembangan Papua maupun ikut serta dalam penyusunan RPJMD di Kabupaten Boyolali, lanjutnya.

30 Januari, 2009

BUPATI SERAHKAN BANTUAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN

Bupati Kulon Progo H.Toyo Santoso Dipo, Jum’at (30/1) menyerahkan bantuan paket sarana usaha Kelautan, Perikanan dan Peternakan di ruang pertemuan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Kepenak) Pengasih. Bantuan yang jumlah keseluruhan mencapai Rp.3 Milyar meliputi sarana prasarana unit perbenihan rakyat, sarana penangkapan ikan di laut, sarana perlengkapan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), bibit sapi potong 22 kelompok sejumlah 200 ekor, bibit kambing 18 kelompok 450 ekor, bibit Domba 8 kelompok 200 ekor dan Kapal 30 Gross Ton.

Penyerahan bantuan dari sumber dana pusat disaksikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi DIY, Ir. Titik Sugiharto, Kadinas Kelautan Peternakan dan Perikanan Kulon Progo drh. Sabar Widodo, Kadinas Pertanian dan Kehutanan Ir.Agus Langgeng Basuki,MT, Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kehutanan, Ir.Bambang Tri Budi Harsono dan Kabaga Pemerintahan Setda Drs. Riyadi Sunarto.

Bupati Kulon Progo, H Toyo Santoso Dipo berharap bantuan yang diberikan dapoat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga memberikan nilai ekonomis bagi kesejahteraan masyarakat. Bantuan sarana prasarana kelautan yang diberikan dalam rangka menyongsong segera beroperasinya pelabuhan Glagah pada tahun 2009.

Hal senada dikatakan Kadinas Kelautan Perikanan Propinsi DIY, Ir Titik Sugiharto, bahwa bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khusus bantuan kapal nelayan 30 GT sekarang masih di Pacitan, karena lokasi Pelabuhan Glagah belum bisa dimasuki kapal sebelum dilakukan pengerukan. Diharapkan bulan Agustus mendatang kapal dapat dimanfaatkan oleh nelayan Kulon Progo.

29 Januari, 2009


LETKOL INF HARIYADI, SIP DANDIM 0731 KULON PROGO

Danrem Tegaskan TNI Tetap Netral

Dalam berbagai kesempatan menjelang pemilu, netralitas TNI masih saja menjadikan topic yang hangat dan selalu dibahas pada forum diskusi. Banyaknya purnawirawan TNI yang menyalurkan aspirasinya kepada partai politik dan mencalonkan diri sebagai Presiden, Wakil Presiden dan anggota legislative, menimbulkan kekhawatiran pada sementara orang, khususnya elite politik tertentu karena dicurigai para purnawirawan tersebut akan menggunakan kekuatan TNI untuk mendukung pencalonannya.

Hal tersebut dikatakan Komandan Korem (Danrem) 072 /Pamungkas, Kolonel Czi Soepeno, dalam amanat pada Serah Terima Jabatan Komandan KODIM 0731 /Kulon Progo di Alun-alun Wates, Kamis (29/1). Jabatan Komandan Kodim 0731 Kulonprogo diserahterimakan dari Letkol Inf.I Made Sukarya kepada Letkol Inf Hariyadi SIP. Hariyadi sebelumnya bertugas sebagai Papandya (Perwira Pembantu Madya)Ops Kodam IV Diponegoro, sedangkan I Made Sukarya menempati pos baru sebagai Waaster Kas Kodam Jaya. Turut hadir Bupati Kulon Progo, H.Toyo Santoso Dipo, Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, Ketua DPRD Drs. Kasdiyono serta Muspida dan Kepala SKPD di lingkup Pemkab Kulon Progo.

“TNI tidak memberikan dukungan kepada para purnawirawan yang ikut mencalonkan diri tersebut, karena hal itu bertentangan dengannetralitas TNI. Niarkan mereka menyalurkan aspirasinya menurut keinginannya, meskipun para purnawirawan itu tetap pada garis perjuangannya mempertahankan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” tegas Danrem.

Menurutnya, netralitas TNI harus dipegang teguh, oleh karenanya jangan pernah bergeser dari komitmen itu, apapun alasannya. Hindari tindakan-tindakan yang dapat diintrepretasikan sebagai upaya mendukung salah satu partai politik peserta pemilu, karena perbuatan itu akan dieksploitasi oleh pihak-pihak yang menginginkan pelaksanaan pemilu mengalami kegagalan.

“Pemilu harus sukses. Bangsa ini sudah terlalu lama terjerat dalam krisis multi dimensi yang hingga sekarang belum mampu melepaskan diri dari persoalan bangsa yang semakin kompleks. Oleh sebab itu Pemilu harus sukses sehingga dapat melahirkan pemimpin nasional yang memiliki legalitas juga harus legitimate. Sampai saat ini kondisi bangsa kita masih memerlukan pemimpin yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, kuat, tegas, berwibawa dan jujur, semua itu diperoleh melalui pemilu yang bersih sesuai aturan main yang sudah diberlakukan,” katanya.

22 Januari, 2009


Bupati Targetkan 20 persen PDRB Dari Sektor Perkayuan

Bupati Kulon Progo H. Toyo Santoso Dipo memiliki target untuk meningkatkan Pendapatan Daerah Regional Brotto (PDRB) Kulon progo dari sektor perkayuan. Target tersebut dimulai dengan mencanangkan gerakan penanaman pohon secara serentak di Kulon Progo yang pada tahun 2009 mencapai 1,5 juta pohon. Dari penanaman pohon jenis mahoni dan albasia (sengon laut) sebanyak itu, kedepan, ditargetkan akan mampu menyumbang PDRB Kulon Progo dari sektor perkayuan sebesar 20 persen.
Dengan asumsi, setiap pohon yang ditanam dalan jangka waktu 6-8 tahun bisa dijual dengan harga rata-rata Rp 500.000. Sedangkan dari 1,5 juta pohon yang ditanam rata-rata memiliki kemungkinan hidup 70 persen atau sejumlah 1 juta batang. Sementara PDRB Kulon progo sekarang mencapai Rp 2,67 trilyun.
Demikian dikatakan bupati Kamis (22/1), usai melaksanakan gerakan penanaman dan penghijauan di jalan Sentolo-Pengasih. Gerakan penghijauan dan penanaman pohon tersebut diikuti oleh beberapa pejabat pemkab seperti, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Ir. Agus Langgeng Basuki bersama Kabid Kehutanan Ir. Djunianto Marsudi Utomo, Kepala DPU Ir. Moch Nadjib, Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Ir. Bambang Tri Budi Harsono, Camat Pengasih Dra. Sri Hermintarti, Camat Sentolo Drs. Jazil Ambar Was’an dan yang lainnya.
Gerakan penghijauan dan penanaman pohon tersebut merupakan program yang berkelanjutan dan akan ditopang dengan peningkatan untuk sektor pendukung yang lain. Seperti, industri mebel, kerajinan dari kayu dan produksi industri kayu setengah jadi. ”Sehingga penjualan kayu dari Kulon Progo nanti tidak akan berwujud kayu gelondong, namun paling tidak dalam berbentuk kayu olahan setengah jadi,” katanya.
Selanjutnya, pemilihan jenis kayu seperti, mahoni, albasia, akasia, jati dan tanaman keras yang lain telah disesuaikan dengan karakteristik tanah dan keadaan geografis di Kulon Progo. Karena kebanyakan jenis tanaman tersebut cocok untuk dikembangkan di daerah Kulon Progo. Bahkan, melalui dinas-dinas pemerintah yang mengurusi, pemerintah telah memberikan bantuan bibit kayu tersebut. Untuk ditanam oleh masyaraka di Kulon Progo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Ir. Agus Langgeng Basuki yang didampingi Kabid Kehutanan Ir. Djunianto Marsudi Utomo mengatakan bahwa menanaman pohon mahoni untuk penghijauan dan perindang jalan di daerah Kulon Progo mencapai 2000 batang. Lokasi penanaman ada di beberapa target awal yaitu, sepanjang jalan Sentolo-Pengasih, Kota Kecamatan Pengasih, Seputar Alun-alun Wates dan Jalan Milir-Karangnongko.
Selain penanaman 2000 batang pohon di jalan Sentolo-Pengasih sepanjang 2 km, secara keseluruhan penanaman pohon di Kulon Progo untuk perindang jalan mencapai 449.000 batang pohon. ”Diharapkan dengan penanaman pohon tersebut dapat mengurangi polusi udara serta memperindang jalan-jalan yang ada di Kulon Progo,” katanya.

17 Januari, 2009

Sektor Konstruksi Tertinggi Dalam Kecelakaan Kerja

Sektor konstruksi berada dalam daftar teratas tingkat kecelakaan kerja secara nasional yaitu, 32 persen dari seluruh kecelakaan kerja yang terjadi di tahun 2008. Angka ini cukup besar mengingat sektor ini hanya mempekerjakaan kurang lebih 4,5 juta pekerja atau hanya sebesar 5 persen dari jumlah pekerja secara nasional. Sektor ini mencakup pekerjaan seperti, arsitek, mekanik, teknik sipil, tata lingkungan dan yang lain.

Demikian dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Kulon Progo Drs. H. Mulyono membacakan sambutan Menteri Tenaga Kerja RI Sabtu (17/1), saat menjadi inspektur upacara pada peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di halaman pemkab. Upacara diikuti oleh jajaran pejabat eksekutif pemkab Kulon Progo, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Drs. Musodo, perwakilan pekerja dari beberapa perusahaan yang ada di Kulon progo, karyawan pemkab dan yang lainnya.

Sektor ini secara nasional perlu mendapatkan perhatian dan diharapkan bisa menerapkan manajemen K3 di lingkungan kerja. ”Sehingga peringatan bulan K3 bisa membuka pengertian akan sangat pentingnya penerapan manajemen K3 dilingkungan kerja agar kecelakaan kerja dapat diminimalisir,” katanya.

Penerapan manajemen K3 tidak hanya berorientasi pada tingkat keselamatan dalam bekerja. Namun penerapan manajemen K3 juga memiliki korelasi yang erat terhadap peningkatan produktivitas kerja. Karena semakin sedikit kecelakaan yang terjadi maka peningkatan produktivitas akan mudah untuk dicapai dan direalisasikan.

Sementara itu, secara simbolis dalam upacara ini juga diserahkan bantuan suplemen zat besi kepada para pekerja di tiga perusahaan yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Yaitu, pekerja PT. Sunchang Indonesia (pabrik rambut palsu/wig), PT. Patria Adikarsa (pabrik pelintingan rokok) dan Perusahaan Wingko Susilowati.

Secara terpisah usai mengikuti upacara, Kadinsosnakertrans Drs. Musodo yang didamping Pengawas Ketenagakerjaan Kulon Progo Suprayitnomengatakan bahwa di Kulon Progo kecelakaan tahun 2008 ada 15 kasus. Namun kasus tersebut bukan terjadi di lingkungan kerja meskipun itu terhitung kecelakaan kerja. ”Karena dari 15 kasus yang ada kebanyakan adalan kecelakaan lalu lintas. Seperti, karyawan perusahaan yang berangkat maupun pulang bekerja,” terang Prayit.

Kecelakaan terbesar terjadi berada di sektor informal seperti, kecelakaan penderes nira kelapa. Yang jumlahnya ditahun 2008 mencapai 74 kasus. Dari 74 orang penderes yang mengalami kecelakaan 22 orang meninggal dunia dan 52 orang selamat. Kecelakaan tertinggi terjadi di daerah Kecamatan Kokap dan Kalibawang.

Sebagai bentuk perhatian dari kecelakaan yang terjadi, pemkab sudah menyerahkan bantuan yang kebanyakan berupa uang dengan jumlah yang bervariasi. Yaitu, untuk korban kecelakaan meninggal dunia diberi bantuan Rp 1 juta dan yang luka berat/ringan sebesar Rp 200-800 ribu tergantung tingkat kecelakaannya. ”Sektor ini memang masih memegang angka tertinggi untuk kecelakaan kerja di Kulon Progo dan masih membutuhkan perhatian yang lebih dari pemerintah,” lanjutnya.

16 Januari, 2009


NATALAN DIISI BERSIH-BERSIH KOTA WATES
Dalam rangka peringatan Natal 2008 dan Tahun Baru 2009 serta mendukung kebersihan dan keserasian Kota Wates dan sekitarnya, warga kristiani dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Kulon Progo bersama-sama para pelajar sekolah BOPKRI Wates mengadakan gerakan kebersihan di seputar Alun-alun Wates, lingkungan Pemkab serta RSUD Wates, Jum’at (16/1).
Ketua Umum Panitia Penyelenggara Natal Bersama, Anizetus Bambang Sulistya,SH mengatakan kegiatan kebersihan yang dilakukan oleh umat kristiani dalam rangka mendukung terciptanya kota Wates yang bersih dan indah yang juga merupakan satu rangkaian kegiatan menyemarakkan Natal Bersama. “Gerakan kebersihan yang dilakukan ini dilakukan untuk mendukung terciptanya kota Wates yang bersih dan asri, sekaligus dalam satu kesatuan acara Natal Bersama yang digelar Sabtu besok di gedung Keseninan Wates,” kata Bambang yang menjabat Kabag Hukum Setda Kulon Progo.
Ditambahkan Bambang, Natal kali ini yang bertemakan Hiduplah dalam Damai dengan Semua Orang, diharapkan umat kristiani baik sebagai PNS, anggota TNI/POLRI, karyawan swasta maupun BUMD/BUMN dan Pamong Desa, harus bisa menjadi garam di masyarakat mampu memberi warna kedamaian di lingkungan kerja, memberikan yang terbaik bagi Kulon Progo tetapi juga memenuhi kewajiban sebagai umat Tuhan.
“Sedangkan dengan adanya Pemilu Legislatif yang akan dilaksanakan nantinya, umat kristiani sebagai warga negara punya kewajiban dan tanggung jawab dalam proses demokrasi dengan memilih wakil-wakilnya di legislatif. Dengan kedewasaan iman mampu mencermati kader yang humanis, peduli semua umat berjiwa nasional dan berbasis kebudayaan sebagai yang layak untuk menjadi wakil kita,” harapnya.
Sementara itu Wakil Bupati Kulon Progo Drs,H.Mulyono dalam pengarahan sebelum dilakukan kegiatan kebersihan di Lapangan Basket Alun-alun Wates menyambut baik upaya yang dilakukan umat Kristiani membantu kebersihan di lingkungan kota Wates dalam rangka Hari Natal dan Tahun Baru 2009. “Kebersihan merupakan tanggung jawab bagi semua pihak, dengan upaya seperti ini merupakan awal yang baik untuk membantu menciptakan lingkungan yang sehat, “katanya.

14 Januari, 2009


SIDANG PARIPURNA ISTIMEWA DPRD KULONPROGO


Lantik Affandi Jadi Pengganti Antar Waktu



Drs.H Affandi dilantik menjadi anggota DPRD Kulon Progo, Rabu (14/1) dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD yang dihadiri 28 anggota DPRD. .Pelantikan politisi PAN dan pensiunan dosen IAIN Semarang, asal Butuh, Desa Bumirejo Kecamatan Lendah ini berdasarkan Keputusan Gubernur DIY No.209/Kep/2008 tanggal 22 Desember 2008 tentang Pemberhentian Saudara Ismartoyo dari keanggotaan DPRD Kabupaten Kulon Progo dan pengangkatan Drs.H.Affandi sebagai penggantinya. Pengucapan sumpah dan janji anggota antar waktu DPRD Kulon Progo 2004-2009 itu dilakukan Ketua DPRD Kulon Progo Drs.H.Kasdiyono. Hadir menyaksikan acara itu, Bupati Kulon Progo H.Toyo Santoso Dipo, Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, Muspida dan para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).


Affandi yang pernah menjadi anggota dewan periode 1999-2004 ini merupakan pengganti antar waktu H.Ismartoyo karena meninggal dunia 8 Juli 2008 lalu. Dengan dilantiknya Affandi yang saat ini berusia 75 tahun jadi anggota Dewan, maka ia menjadi anggota dewan Kulon Progo yang paling tua.


Meski hanya menyisakan waktu 8 bulan, Affandi mempunyai target yang berorientasi di pedesaan melalui pembangunan jalan yang diratakan dengan corblock melalui semenisasi. “Kondisi di pedesaan yang jalan-jalan kondisinya masih bebatuan dan belum diratakan, dengan bantuan stimulan semen diharapkan dapat menjadi rata dan baik,”katanya.


Menurutnya bantuan yang diberikan hanya sebagai stimulant untuk menumbuhkan swadaya masyarakat. Pengalaman bantuan semen selama ini menunjukkan swadaya masyarakat sangat antusias.


10 Januari, 2009


HIPMI Mampu Menjadi Jembatan Kebijakan Pemerintah

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sebagai wadah dari para pengusaha muda hendaknya bisa mengoptimalkan peran dan fungsinya. Karena keberadaan HIPMI mempunyai peran yang strategis guna melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat. Seperti melakukan sosialisasi tentang kebijakan-kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan usaha.
Demikian dikatakan Bupati Kulon Progo H. Toyo Santoso Dipo Sabtu (10/1), saat beraudensi dengan pengurus HIPMI di Gedung Joglo pemkab. Acara tersebut diikuti oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa perempuan dan KB Drs. Krisutanto, Kepala Kantor Penanaman Modal Ir. Subagyo, Ketua HIPMI DIY Setyo Wibowo serta pengurus HIPMI yang lainnya.
Perantara atau media yang menjembatani kebijakan menjadi sesuatu yang penting karena tanpa sosialisasi yang benar sebuah kebijakan mungkin tidak akan berjalan sesuai dengan baik. “Untuk itu kami harapkan HIPMI sebagai sebuah wadah dari para pengusaha muda mampu menjembatani kebijakan makro pemerintah terutama dalam bidang ekonomi dan usaha,” katanya.
Selanjutnya, sebagai sebuah media perantara semua anggota HIPMI hendaknya mengetahui posisi dan peran HIPMI dalam membangun ekonomi secara menyeluruh. Dengan mengemahami posisi, peran dan fungsi dari semua anggotanya HIPMI akan mampu berkembang dengan baik dan bisa menjadi kepanjangantangan dari para pengusaha yang ada di dalamnya.
Di sisi lain, mengoptimalkan peran dan fungsi HIPMI sebagai wadah dari para pengusaha sangat penting. Seperti di negara-negara maju wadah pengusaha seperti HIPMI dan Kamar Dagang dan Indistri (KADIN) adalah sangat vital. Terutama dalam rangka membangun investasi di daerah. “Karena selama ini peran dan fungsi KADIN belum maksimal mungkin HIPMI bisa mengambil alih peran tersebut. Kalau memang KADIN tidak bisa dimaksimalkan lagi,” tandas Bupati.
Sementara itu, menurut Ketua HIPMI DIY Setyo Wibowo dalam menjalankan peran dan fungsi HIPMI harus disesuaikan dengan agenda pembangunan maupun kebijakan-kebijakan yang ditempuh pemerintah. “Sehingga dengan audensi diharapkan pengurus HIPMI akan mendapatkan gambaran dan petunjuk usaha ataupun kebijakan apa yang telah di tempuh pemerintah Kulon progo,” katanya.

09 Januari, 2009

PASCA PENATAAN SOTK BARU

Kelebihan Pegawai Dipertanyakan

Setelah hampir seminggu Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru diterapkan dan disusul dengan penempatan beberapa staf di instansi baru, kenyataan dilapangan menyebutkan bahwa Kulon Progo sangat minim pegawai sehingga kelebihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dinyatakan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) beberapa waktu lalu banyak dipertanyakan.

Hal ini terjadi terutama dirasakan oleh beberapa pimpinan instansi di lingkup Sekretariat daerah (Setda). Kondisi staf di beberapa sub bag pada Bagian-bagian di Setda yang muncul setelah diterapkannya SOTK baru sangat minim sekali staf sehingga tidak seimbang dengan beban tugas yang dikerjakan.

Drs.Bisono Indro Cahyo, mantan Kepala Kantor Pengelola Data Elektronik (KPDE) yang turut dilikuidasi pasca SOTK baru, dan kini menjadi Kabag TI dan Humas Setda, merasa heran usai menerima beberapa lembar surat penugasan staf. Keheranan dirasakan Bisono, karena dari sekitar 20 staf lama hanya menyiasakan dua orang yang mendapatkan tugas baru di sub bag TI. ” Wah bagaimana ini, kok hanya diberi tinggalan dua orang staf dari duapuluhan lebih, padahal di TI harus merealisasikan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang dananya sudah siap,”keluh Bisono Jum’at (9/1).

Hal yang sama dirasakan Mudopati dan Suryantoro. Mudopati yang menjabat Subag Data Informasi Bagian TI Humas merasa pusing membagi tugas staf, karena uraian tugasnya diantaranya menyiapkan naskah sambutan serta ketatausahaan hanya menerima dua orang staf saja. Sementara Suryantoro di Bagian Pemerintahan dengan tiga staf yang semuanya baru harus siap untuk menyusun LKPJ Bupati.

Melihat kenyataan penempatan staf yang sangat minim sekali ini, ketiga pejabat tersebut mempertanyakan, pernyataan dari pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang mengatakan bahwa Kulon Progo kelebihan pegawai.

Menurut beberapa staf, minimnya penempatan pegawai ini jelas akan menganggu kinerja dan pelayanan, karena selain tugas sesuai fungsi yang diberikan masih harus diberikan tugas tambahan seperti pengurus barang, bendaharawan gaji, dan administrasi.

08 Januari, 2009


Kenaikan Gaji PNS 2009 Dirapel Februari

- Pemerintah akan membayar rapel kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Februari setelah peraturan pemerintah (PP) diteken oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dirjen Perbendaharaan Negara, Herry Purnomo mengatakan pemerintah sedang menyelesaikan Peraturan Pemerintah mengenai gaji PNS.

Pemerintah menaikan gaji PNS pada tahun ini sebesar 15 persen. Kenaikan gaji itu terhitung mulai Januari. Namun untuk pengeluaran masih memerlukan PP. Kenaikan gaji tersebut juga sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu.

"Tergantung kapan keluarnya PP, kami sedang proses," katanya di Jakarta, Kamis, 8 Januari 2009. Dia berharap segera bisa selesai pada Februari. "Tapi itu harus lewat presiden dulu."

PP tersebut akan mengatur pengeluaran pemerintah seperti gaji, pensiun, dan lain-lain. "Begitu PP keluar langsung kami instruksikan untuk pembayaran."

Sedangkan untuk gaji ke-13, pemerintah akan memberikan pada masa kenaikan sekolah, seperti tahun-tahun sebelumnya. (vivanews.com)


Bupati Tak Akan Beri Izin Cerai PNS

Bupati Kulon Progo H Toyo Santoso Dipo menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan izin cerai bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun demikian dia akan memberi izin bagi PNS yang mengajukan gugat cerai.
Penegasan itu disampaikan saat Toyo menanggapi audiensi pengurus Lembaga Ombusmen Daerah (LOD) DIY, Selasa (6/12) di gedung Joglo kantor Pemkab. Menurut orang nomor satu di Kulon Progo tersebut, sampai saat ini dirinya sudah cukup banyak permohonan izin cerai dengan berbagai alasan.
Secara formal, alasan yang disampaikan kuat dan meyakinkan. Namun kalau ditelusuri ada alasan lain yang tidak disampaikan dalam laporan, misalnya ada kasus PIL atau WIL.
”Kalau latar belakangnya kasus-kasus seperti itu akan sangat riskan memberikan izin cerai bagi PNS. Karena dimungkinkn kasusnya akan sangat banyak dan itu akan menjadi preseden buruk bagi kondisi sosial kemasyarakatan PNS Kulon Progo,” ungkapnya.
Toyo menengarai, adanya beberapa kasus perceraian yang dilakukan oleh PNS sebagian besar terjadi akibat dari adanya perselingkungan. Ada contoh kongkret, kata dia, seorang guru wanita yang bercerai, namun tak lama kemudian kawin dengan seorang sopir yang sering ditumpanginya dia mengajar.
”Memang sangat sulit untuk menelusuri latar belakang yang sesungguhnya alasan seseorang untuk bercerai. Oleh karenanya lebih baik saya tak memberi izin, kecuali kalau gugat cerai,” tegas Toyo.

07 Januari, 2009


Selama Liburan Pengunjung Perpustakaan Meningkat

Selama waktu liburan sekolah, jumlah pengunjung perpustakaan umum Kulon Progo meningkat cukup drastis. Setiap hari rata-rata jumlah pengunjung di atas 200 orang yang sebagian besar adalah usia siswa SD hingga SLTA. Pada hari-hari biasa jumlah pengunjung berkisar 100-150 orang.

Demikian dikatakan Kepala Kantor Perpustakaan Umum Daerah Kulon Progo Agung Kurniawan SIP MSi usai menerima bantuan kanopi sebagai tempat parkir kendaraan pengunjung dari BPD DIY Cabang Wates, Rabu (7/12) di kantornya. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan BPD DIY Cabang Wates Dra Rahayu Sri Mulyani, MM.

Untuk menarik pengunjung, tambah Agung, khusnya anak-anak usia SD selama liburan pihaknya memutar film anak-anak seperti Harry Potter. Pemutaran film dilakukan setelah pukul 12.00 siang, ujar Agung.

Lebih jauh mantan pejabat BKD Kulon Progo ini menyatakan, dalam beberapa waktu terakhir pengunjung mahasiswa juga naik tajam. Setiap bulan rata-rata mencapai 600 orang. Hal itu disebabkan Perpustakaan Umum saat ini memiliki koleksi referensi hasil penelitian, skripsi dan disertasi tentang Kulon Progo cukup banyak. “Selain membaca buku-buku ilmiah sebagian besar mahasiswa yang sedang melakukan penelitian mencari referensi tersebut,” terangnya.

Menyinggung tentang kanopi bantuan BPD DIY Cabang Wates yang diterimanya Agung menyatakan, sangat membantu pelayanan bagi pengunjung. Sebab tempat parkir yang ada masih relatif sempit dan biasanya tidak muat untuk menampung kendaraan pengunjung. “Dengan adanya kanopi semua kendaraan pengunjung bisa ditempatkan ditempat yang teduh dan lebih rapi,” katanya.

Sementara Rahayu Sri Mulyani berharap agar bantuan tersebut bisa lebih mengoptimalkan pelayanan Perpustakaan Umum Kulon Progo. Dia berjnji di waktu yang akan datang akan memberikan bantuan lain seperti buku atau fasilitas lain yang dibutuhkan. “Ini merupakan kontribusi kami untuk meningkatkan kualitas SDM Kulon Progo, khusunya melalui peningkatan gemar membaca,” katanya.


SETELAH VAKUM 10 TAHUN

Pakualaman Kembali Gelar Labuhan

Puro Pakualaman kembali melakukan acara ritual berupa labuhan di Pantai Glagah Indah Temon Kulon Progo, Rabu (7/1). Acara rutin yang dilakukan kerabat Puro Pakualaman ini sebenarnya telah berlangsung lama, namun sempat vakum atau terhenti selama 10 tahun, karena wafatnya orang yang diberi kepercayaan oleh pihak Puro.

Salah satu kerabat kraton Puro yang hadir , KPH Indrokusumo menjelaskan ritual Labuhan yang diselenggarakan ini sebenarnya telah berlangsung sejak turun temurun, namun pada tahun 1998 sempat terhenti karena yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan wafat dan baru setelah 10 tahun ini ada yang berani. “ Labuhan ini awal dari ritual Puro yang nantinya dilakukan setiap tanggal 10 bulan Suro tahun Jawa, ini sempat berhenti selama 10 tahun, karena yang bertanggung jawab wafat, sekarang sudah ada dan berani bertanggung jawab,” terang Indro.

Ritual Labuhan Hajad Dalem KGPAA Paku Alam IX, dihadiri oleh kerabat Puro antara lain Permaisuri Gusti Kanjeng Raden Ayu (GKRA) Adipati Pakualam, KPH, Indrokusumo, BRM Haryo Seno, BRM Aryo Damandono, dari Pemkab Kulon Progo Bupati H.Toyo Santoso Dipo, Asisten Pembangunan Ir.Agus Anggono, Kadinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Drs.Bambang Pidegso, Msi, Camat Temon Dra.Sri Utami,M.Hum.

Acara labuhan diawali dengan serah terima uba rampe labuhan berupa dua gunungan palawija, pakaian bekas, serta sesaji yang akan dilabuh dari pihak Puro yang diserahkan kepada abdi dalem yang diwakili Kades Glagah di Pesangrahan Paku Alaman. Selanjuntnya semua uba rampe di arak dengan jalan kaki menuju lokasi labuhan di pantai Glagah yang berjarak sekitar 3 km. Kirab uba rampe diawali pasukan Puro Bregodo Lombok Abang yang menggenakan pakaian serba merah dengan tombak kemudian sesaji dan gunungan, yang dibelakangnya pasukan Puro Bregodo Plangkir yang berpakaian serba hitam dengan menggenakan senapan .

Sebelum dilabuh, uba rampe terlebih dahulu singgah di Joglo Labuhan untuk melaksanakan doa. Usai dilakukan doa baru dibawa ke laut untuk dilabuh. Uba rampe yang dilabuh berupa pakaian bekas Puro kemudian gunungan yang kemudian menjadi rebutan oleh para pengunjung.

06 Januari, 2009

Kulon Progo Terendah Dalam Aduan Kasus ke LOD

Selama bulan September-Desember 2008 aduan masyarakat Kulon Progo yang masuk ke Lembaga Ombusmen Daerah (LOD) DIY hanya ada 1 buah. Dibanding Kabupaten/Kota lain jumlah itu merupakan yang terendah. Jumlah tertinggi Bantul sebanyak 13 aduan, Kota 9, Sleman 8 dan Gunungkidul 2.
Hal itu diungkapkan Ketua LOD DIY Muhamad Hasyim, Selasa (6/1) usai melakukan audensi dengan Bupati H Toyo Santoso Dipo di gedung Joglo kompleks kantor pemkab. Dalam audensi tersebut Hasyim didampingi angota LOD DIY Anik Setyowati, Sumarmo dan Didik R Sumukti. Sementara bupati didampingi Assek I Drs Sutedjo Wiharso dan segenap pejabat pemkab.
Hasyim menambahkan, sejak dilantik bulan September lalu, LOD DIY telah menangani 50 aduan. Sebanyak 15 aduan masuk saat kepengurusan sebelumnya, 9 masuk pada masa trnasisi bulan April-Oktober dan 26 aduan masuk dalam 3 bulan terakhir.
“Dari 50 aduan itu semua sudah ditindaklanjuti. Dengan rincian 22 aduan telah selesai dan sisanya masih dalam proses. Sebagian besar yang telah selesai hanya dilakukan dengan mediasi melalui pesawat telepon,” terangnya.
Menyinggung tentang sedikitnya jumlah aduan dari masyarakat Kulon Progo, pria asal Pati itu mengaku belum tahu pasti penyebabnya. Karena pihaknya belum pernah melakukan kajian secara intensif.
“Kemungkinan pelayanan publik di Kulon Progo sudah bagus. tapi mungkin juga karena masyarakat masih enggan, atau karena jaraknya cukup jauh. Untuk itu kami akan terus melakukan sosialisasi kepada aparat pemkab sampai pemerintah desa serta kepada masyarakat, dengan prioritas bagi yang dekat dengan pelayanan public. Kami juga akan memasang kotak aduan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lignkungan Pemkab Kulon Progo,” ujar Hasyim.
Lebih jauh Hasyim menjelaskan, aduan dari warga Kulon Progo adalah mengenai tunjangan Guru Tidak Tetap (GTT). Pelapor mempertanyakan tunjangan beras dari pemkab, katanya.
Di hadapan bupati Hasyim menyatakan, LOD DIY berniat untuk menjalin mitra secara lebih intensif dengan Pemprov dan Pemkab/Pemkot. Yakni dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang membantu terbentuknya pemerintahan yang bersih. Dengan mekanisme kerja menerima laporan atau aduan dari masyarakat dan memiliki kewenangan untuk memberi masukan pada perundang-undangan yang tidak tepat serta minta keterangan kepada pihak terkait bila ada indikasi penyimpangan.
Dalam sambutannya Toyo berharap agar LOD DIY dapat menjadi mitra yang baik dalam membangun pemerintahan yang bersih bagi Kulon Progo. Dengan memberi masukan-masukan konstruktif dalam pelaksanaan pemerintahan. Untuk itu Toyo mempersilakan LOD DIY untuk membuka kotak laporan di setiap SKPD. “Kalau perlu bisa ditempatkan seorang asisten di sini. Nanti saya usahakan tempatnya,” kata Toyo.

JAMAAH HAJI KULONPROGO TIBA

2 Meninggal , 2 Masih di Jeddah

Sebanyak 209 jamaah haji dari kabupaten Kulon Progo telah tiba dengan selamat, Senin sore (5/1) di Masjid Agung Wates. Namun tidak seperti saat pemberangkatan sebanyak 213 orang, karena berkurang 4 orang, 2 meninggal dan 2 lagi masih di Jeddah. Sepasang suami istri warga Dukuh III Desa Panjatan, Kecamatan Panjatan masih ditanah suci sebab sang suami Wignyoharjono (72) menderita stroke, di dampingi istrinya. Adapun 1 orang meninggal yakni Sukarman (73) setelah tiba di Arab 3 hari akibat serangan jantung, jenazah warga Gegunung kecamatan Lendah ini dimakamkan di Mekah. Jemaah 1 orang lagi yang meninggal adalah Sutinah (78) warga Kanoman kecamatan Panjatan yang meninggal setelah menjalani wukuf dan jenazahnya atas permintaan keluarga dimakamkan di Mekah.

Kepala Kandepag Kulon Progo Drs.H.Syahrowardi mengatakan jemaah haji yang wafat sudah merupakan takdir, segala upaya telah dilakukan oleh tim kesehatan. “Jamaah kita yang meninggal telah melalui pemeriksaan kesehatan oleh petugas, namun jalan terbaik yang sudah menjadi takdir dari yang kuasa,” kata Syahro

Acara penyambutan di Masjid Agung Wates, seremonial penyambutan kedatangan jamaah haji oleh Pemkab Kulon Progo berlangsung singkat.Tidak seperti biasanya, upacara penyambutan hanya dengan ucapan selamat datang dari Bupati Kulon Progo H.Toyo Santoso Dipo yang datang bersama Muspida.

Hal tersebut menurut Kepala Sub Bagian Humas Pemkab Kulon Progo Arning Rahayu,SIP dilakukan untuk memberikan waktu lebih banyak kepada keluarga jamaah haji untuk segera bertemu dengan keluarganya.” Dari pada berlama-lama di sini,nanti malah sulit mengatur. Lagi pula kasihan jamaahnya, mereka pasti masih lelah setelah perjalanan jauh, sehingga membutuhkan waktu untuk beristirahat,”ujarnya

05 Januari, 2009


HARI KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN
Kesehatan dan Jumlah Anak Harus Mendapat Perhatian
Sebagian besar masyarakat Kulon Progo, tingkat kesejahteraannya masih perlu mendapatkan perhatian. Kita dapat melihat bahwa di dalam masyarakat kita ada yang belum bisa makan dengan layak, bahkan masih dapat dijumpai kasus kurang gizi di dalam masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, dan nampaknya hal-hal yang mempengaruhi ini saling mengkait, dan kita harus mengurainya. Kita tahu bahwa dalam hal tingkat kesejahteraan masyarakat kesehatan dan jumlah anak merupakan hal yang harus mendapat perhatian.
“Variabel kesehatan dan variabel jumlah anak bagi sebagian besar keluarga di Indonesia menjadi variabel yang sangat menentukan tingkat kesejahteraan keluarga. Untuk itulah upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan cara menangani variabel kesehatan dan jumlah anak, untuk saat ini nampaknya masih sangat layak untuk dilanjutkan,” kata Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Mulyono pada acara puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-36 di Gedung Kaca, Senin (5/1). Acara dihadiri Ketua Tim Penggerak Kabupaten, Kepala Badan Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa Perempuan dan KB Kabupaten Kulonprogo serta para Camat.
Wabup juga mengungkapkan sebagian masyarakat menilai bahwa tingkat kesejahteraan keluarga sangat ditentukan oleh pria selaku tulang punggung dari sebagian besar keluarga. Ada yang menilai dengan adanya nafkah yang banyak dari usaha suami maka kesejahteraan dapat tercapai. Hal-hal semacam itu tidak sepenuhnya benar, karena kesejahteraan dalam rumah tangga tidak sepenuhnya ditentukan oleh jumlah materi yang didapat. Pengelolaan kehidupan rumah tangga yang baik yang dilaksanakan oleh sebagian besar ibu sangat berpengaruh.Untuk itulah kami sangat berharap ibu rumah tangga perlu dijadikan obyek dan sekaligus subyek berbagai kegiatan yang dilaksakan oleh berbagai organisasi-ornasisasi, terutama organisasi wanita seperti dharma wanita dan tim penggerak PKK.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kulon Progo Ny.Wiwik Toyo Santoso Dipo, ketika membacakan sambutan tertulis Ketua Tim Penggerak PKK Pusat mengatakan bahwa gerakan PKK sebagai wadah aktifitas sosial kemasyarakatan bagi keluarga memiliki sejarah yang panjang berpedoman pada makna sejarah sebagai kesatuan hari kemarin patut dipedomani hari ini. Oleh karena itu Ketua Tim Penggerak PKK Pusat mengajak untuk merenungkan selama 36 tahun pelaksanaan gerakan PKK dalam mendukung proses pembangunan bangsa ternyata telah menunjukkan keberhasilan yang mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari lembaga-lembaga nasional maupun internasional.
Pada acara ini juga dilakukan penyerahan penghargaan dan bingkisan Lomba Hari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Kulon Progo meliputi terbaik I Kecamatan Samigalih dengan desa Ngargosari, II Galur desa Brosot, III Panjatan desa Tayuban, IV Nanggulan desa Wijimulyo dan V Pengasih desa Margosari. Penghargaan kader kategori 10-15 tahun kabupaten 3 orang masing-masing Tri Wahyu Wardani dari Pokja I, Rini Sri Walgito Pokja III dan Mujiyah Kasil Subekti Pokja IV serta bagi kecamatan dan desa 15 orang.
Selain itu juga dilakukan kegiatan Pemeriksaan golongan darah untuk umum, lomba balita sehat, tebar tanam dan pelihara 10 juta pohon, sosialisasi UU ketenagakerjaan perempuan dan anak.

02 Januari, 2009


509 Pejabat Pemkab Kulon Progo Dilantik

Sebanyak 509 pejabat eselon II hingga V di lingkungan Pemkab Kulon Progo, Jumat (2/1) dilantik secara massal oleh Bupati H Toyo Santoso Dipo di gedung Kesenian Wates. Selain melantik para pejabat, pada kesempatan itu Toyo juga mengangkat 43 Sekretaris Desa (Sekdes) menjadi PNS. Acara itu dihadiri oleh Wakil Bupati Drs H Mulyono, Ketua DPRD Drs H Kasdiyono, jajaran Muspida dan Ketua TP PKK Hj Wiwik Toyo Santoso Dipo.

Pejabat yang dilantik antara lain, Drs H So’im sebagai Sekda, Drs Sutedjo sebagai Asisten Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat, Ir Agus Anggono sebagai Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumberdaya Alam serta Muqodas Rozie, SH sebagai Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah.

Di samping pejabat-pejabat tersebut beberapa pejabat promosi sebagai pejabat eselon II untuk menempati jabatan kepala pada dinas dan badan baru. Yakni Dra Niken Probo Laras, S Sos, MH sebagai Kepala Dinas Koperasi UMKM, Drh Sabar Widodo sebagai Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan serta Drs Krissutanto sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana.

Dalam sambutannya Toyo menyatakan, pelantikan itu merupakan proses yang unik karena dilakukan secara massal dengan jumlah pejabat 500 orang lebih. Namun itu merupakan pelaksanaan Perda Nomor 3 Tahun 2008 yang memang harus segera dilakukan.

Lebih jauh Toyo menyatakan, dalam pengangkatan pejabat kali ini dijamin dilakukan secara fair dan tidak ada praktik kolusi maupun suap-menyuap. Sebab, pihaknya memang punya komitmen untuk menghapus praktik KKN dalam pengangkatan pejabat maupun dalam penerimaan PNS.

“Kalau mau menghapus KKN kita harus melakukan secara nyata. Kalu hanya berbicara dan tidak melakukan apa-apa, itu namanya gedhang ngawoh pakel,” tandasnya.

Kepada para Sekdes yang diangkat sebagai PNS, Toyo berharap agar penngangkatan tersebut diterima sebagai terbukanya kesempatan berkarir bagi para Sekdes. ”Saya harapkan semua legawa dan bisa menerima pengangkatan ini,” pintanya

Permintaan Tanaman Hias Akan Terus Meningkat

Seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, di masa datang permintaan terhadap tanaman hias akan terus meningkat dan berkembang. Kondisi ini perlu direspon dengan baik oleh para pengelola bisnis tanaman hias Kulon Progo. Antara lain dengan mengembangkan usahanya serta mencari jenis-jenis tanaman yang menjadi tren di masyarakat.
Demikian dikatakan Bupati H Toyo Santoso Dipo, Rabu (31/12) saat meresmikan Pusat Penjualan Tanaman Hias (PPTH) Kulon Progo di kompleks rest area Desa Sindutan, Kecamatan Temon. Acara itu dihadiri oleh jajaran Muspida Plus, Assek II Ir Agus Anggono, Kepala Bappeda Budi Wibowo, SH, MM, Kepala Dinas Perindagkoptam Drs H darto MM, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Ir Agus Langgeng Basuki, Kepala Dinas Dukcapilkabermas Drs Sarjana, Camat Temon Dra Sri Utami, M Hum, segenap pejabat Pemkab serta anggota Asosiasi Pengelola Tanaman Hias (APTH) Sekar Binangun Kulon Progo. Peresmian dilakukan dengan membuka selubung papan nama dan penanaman pohon oleh bupati dan Muspida.
Saat ini, tambah Toyo, bisnis tanaman hias sudah kembali bergairah setelah terjadi kelesuan pasca booming anturium khususnya gelombang cinta, beberapa waktu lalu. Selain lebih bergairah, kata dia, masyarakat juga lebih rasional. Hanya jenis tanaman dengan berkualitas baik yang harganya tinggi.
Toyo berharap, PPTH akan menjadi shoow room bagi seluruh pengusaha tanaman hias di Kulon Progo untuk memperluas pamasaran. Sehingga di masa mendatang akan dapat memajukan usaha tanaman hias dan bunga.
Dikatakan, selain tanaman hias Kulon Progo memiliki potensi yang besar dalam budidaya bunga. Saat ini, katanya, untuk mencukupi kebutuhan bunga di Yogyakarta harus diambil dari Tawangmangu dan Kopeng. ”Pengusaha tanaman hias harus berupaya agar kebutuhan bunga tersebut bisa diambil dari Kulon Progo,” tandasnya.
Di bagian lain Toyo mengatakan, selain sebagai PPTH rest area akan dikembangkan menjadi tempat beristirahat yang nyaman bagi pengguna jalan segala lapisan. Baik sopir angkutan barang, penumpang maupun yang menggunakan kendaraan pribadi.
Tempat tersebut nantinya akan dilengkapi dengan SPBU, penginapan, rumah makan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Pembangunannnya Pemkab akan bekerja sama dengan investor. ”Bagi investor yang berminat untuk membangun fasilitas, silakan menghubungi Pemkab. Semuanya akan saya tanggapi dengan baik, termasuk pelayanan perizinannya,” jajji Toyo.
Menurut Agus Langgeng Basuki, PPTH dikelola oleh APTH Sekar Binangun dengan anggota 35 pengusaha tanaman hias se Kulon Progo. Fasilitas yang ada berupa 4 unit ruko dan 10 unit tenda untuk shoow room dan tempat penjualan tanaman, katanya.

Gelar Upacara Adat Suran

PETILASAN KYAI DARUNO DARUNI BUGEL

Upacara tradisi suran yang digelar warga desa Bugel Kecamatan Panjatan, Jum’at (2/1) berlangsung meriah. Ratusan warga hadir di kompleks cikal bakal desa, Petilasan Kyai Daruno Daruni di Pedukuhan X Bugel untuk menyaksikan jalannya upacara. Prosesi suran dimulai dengan kirab yang diawali di halaman masjid Hidayattulah berupa tumpeng gunungan hasil bumi dan tumpeng serta group kesenian dari warga masyarakat menuju lokasi petilasan Kyai Daruna Daruni yang berjarak sekitar satu kilometer. Usai kirab dilakukan kenduri dan makan bersama oleh pengunjung, termasuk Wakil Bupati Drs.H.Mulyono dan segenap pejabat pemkab.
Menurut Kepala Desa Bugel, Edy Priyana adat sadranan ini dilakukan setiap tahun oleh warga dengan mengambil bulan Sura hari Selasa Kliwon atau Jum’at Kliwon yang disesuaikan bulan yang bersangkutan. Pada pelaksanaan kali ini sesuai dengan bulan Suro jatuh pada hari Jum’at Kliwon.”Kegiatan ini untuk melestarikan adat budaya masyarakat sekaligus filter pengaruh dari budaya asing,”ungkap Priyana.
Tradisi Suran menurut Priyana, dilakukan agar warga desa Bugel selalu mendapatkan kesehatan, makmur terhindar dari musibah bencana, yang biasanya adalah banjir.
Menurut cerita, terang Priyono, Kyai Daruno Daruni adalah seorang pejuang pengawal Pangeran Diponegoro dari Kerajan Mataram yang mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda antara tahun 1825 -1830. Saat melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda, para pendukung Pangeran Diponegoro berpencar ke seluruh pelosok desa, gunung dan rawa yang dimungkinkan agar pasukan penjajah Belanda sulit mengejar keberadaannya, termasuk Kyai Daruno Daruni yang menyingkir ke tanah rawa-rawa sambil terus melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Menurut Kepala Desa Bugel itu, Tempat menyingkir Kyai Daruno Daruni ini sekarang bernama Gumuk Landeyan, yang berada tepat di depan rumah Suradi yang merupakan cucu dari Mangun Wiyono yang merupakan pengikut Kyai Daruno Daruni di Pedukuhan X Beran , Desa Bugel. Di tempat itulah Kyai Daruno Daruni menyimpan benda pusaka berupa Tumbak beserta landeannya dengan cara ditimbun rumput dan Lumpur rawa yang gembur.
Dikatakan, seiring dengan perjalanan waktu petilasan tempat menyimpan senjata tombak beserta landeannya oleh warga masyarakat setempat dijadikan tempat kenangan bersejarah yang dilestarikan dan ditanami pohon Asem.
Sedangkan kata Bugel menurut Priyana, diambilakan dari cerita bahwa pada waktu yang silam ada kejadian aneh yakni saat membuka hutan Ngangrangan terdapat pohon besar yang telah lapuk bagian rantingnya sehingga tinggal batang bagian bawahnya. Pohon tersebut ditebang namun tidak bisa dimanfaatkan untuk kayu baker. Dibakar berkali-kali tidak terbakar sehingga diganti namanya menjadi Bugel yang dalam bahasa jawa adalah sebutan benda keras yang kebal terhadap senjata tajam.

01 Januari, 2009


MALAM TAHUN BARU 2009
Bupati Resmikan MEDIA CENTER


Dalam serangkaian kegiatan menjelang malam Tahun Baru 2009 Bupati Kulon progo H.Toyo Santoso Dipo meresmikan Media Center Kulon Progo. Layanan bagi insan pers Kulon progo ini menempati bekas bangunan Kantor Perijinan di jalan Tamtama N0.3 Wates atau tepatnya di samping selatan Rumah Dinas Wakil Bupati sebelah timur Alun-alun Wates. Sarana yang ada di Media Center ini ruangan komputer yang semuanya terhubung internet, serta ruangan Konferensi Pers yang sewaktu-waktu dimanfaatkan oleh pimpinan daerah maupun kepala SKPD untuk bertemu dengan insan pers.
Peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dihadiri Wabup Drs.H.Mulyono, Ketua DPRD Drs.H.Kasdiyono, Muspida dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta wartawan yang sehari-harinya meliput kegiatan di kabupaten Kulon Progo.
Media Center yang dilengkapi lima unit computer terhubung jaringan internet, dalam kesempatan meninjau beberapa ruangan , Bupati di ruangan komputer menyempatkan untuk mencoba mengakses jaringan yang tersedia beberapa saat.
Dalam kesempatan tersebut Bupati bersama Wabup dan Muspida mengadakan konferensi pers perdana di ruangan Media Center dengan beberapa wartawan.