06 April, 2008


BUPATI PROGRAMKAN LOMBA DESA SEHAT 2008

Juara I Kades Dapat Hadiah Sepede Motor

Untuk lebih meningkatkan pembinaan dan peran serta masyarakat khususnya bidang kesehatan, Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo menggelar lomba Desa Sehat yang berlangsung tahun 2008 ini. Bagi desa yang mampu meraih juara pertama, secara pribadi Bupati menyediakan hadiah berupa satu buah sepeda motor yang nantinya akan diberikan kepada Kepala Desa. Sedang kriteria dalam penilaian diserahkan sepenuhnya kepada Dinas Kesehatan sebagai instansi yang berkompeten dengan permasalahan kesehatan masyarakat.

“Saya minta diadakan Lomba Desa paling sehat di tahun 2008 ini, yang mampu meraih juara pertama akan saya sediakan hadiah sepeda motor, kriteria desa sehat yang bagaimana diserahkan Dinas Kesehatan, bukan penghargaan yang dipentingkan tetapi pembinaan kepada masyarakatnya, tapi jangan lalu mencoba menyuap Kadinasnya untuk menjadi juara,”kata Toyo dalam peresmian sarana kesehatan di desa Janten kecamatan Temon belum lama ini.

Menanggapi rencana lomba desa sehat yang dicetuskan Bupati, Kasubdin Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kulonprogo dr.Yuwono Setiawan,M.Kes mendukung dan mengakui memang selama ini lomba desa sehat belum pernah dilakukan, yang ada baru lomba kebersihan. Sebagai langkah awal menurutnya, dalam waktu dekat akan dibentuk suatu tim untuk bersama-sama menyusun kriteria desa sehat. Meski belum memastikan waktu penilaian, namun direncanakan pemberian hadiah lomba akan diberikan bertepatan dengan upacara hari Kesehatan tingkat kabupaten. Kendala yang dihadapi adalah jumlah 88 desa yang apabila dilakukan penilaian tingkat kabupaten membutuhkan waktu dan dana yang cukup besar, maka seleksi awal dapat dilakukan di tingkat kecamatan.

Beberapa kepala desa menyambut beragam rencana lomba ini, Kepala Desa Banaran kecamatan Galur Dwi Haryanto sangat setuju dengan lomba desa sehat. Selain mampu memotivasi warga sekaligus dapat dijadikan langkah pembinaan di masyarakat tentang arti pentingnya kesehatan baik bagi balita maupun lansia. Direncanakan pemerintah desa Banaran akan mengawali dengan melakukan lomba ditingkat pedukuhan yang sebagai juara pertama nantinya sebagi obyek penilaian oleh tim di tingkat yang lebih tinggi.

Sementara Kepala Desa Karangsewu kecamatan Galur, Sudarsono, lebih menekankan adanya ketegasan dari intansi pemkab yang menanggani masalah ijin peternakan ayam potong. Kondisi lingkungan yang tidak sehat di wilayahnya banyak disebabkan adanya usaha peternakan yang mudah berdiri ditengah-tengah pemukiman warga, yang menimbulkan masalah kesehatan karena timbulnya banyak lalat, akhirnya tidak lain kadang terjadi bentrok sesama warga. “Saya pribadi sebenarnya mendukung rencana pak Bupati, tapi kondisi wilayah kami jelas terlihat tidak mampu meraih prestasi , karena kondisi lingkungan tidak mendukung. Tolong dari pemkab kalau memberi ijin peternakan ayam potong dicek dulu dilapangan bagaimana jangan mendasar sudah ada tanda tangan kiri kanan kandang, jaman sekarang mudah warga untuk tanda tangan, tapi kalau sudah ada ternaknya, banyak lalat bau menyengat warga lain jadi ingin main hakim sendiri,”keluh Darsono.