Menepis Krisis Melalui Puasa Ramadhan
Perilaku umat muslim di bulan suci ramadhan cenderung lebih konsumtif dan boros. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan dan dan hikmah puasa, dimana seorang muslim harus mampu untuk mengendalikan diri. Baik mengendalikan makan, minum maupun hawa nafsunya. Permasalahan ini sangat umum terjadi dan tidak disadari. Karena tindakan yang dilakukan seperti sudah menjadi tuntutan agar seseorang tetap merasa nyaman dalam menjalankan puasa.
Sesungguhnya hal demikian tidak perlu dilakukan jika kita benar-benar menyadari akan arti dan hikmah berpuasa. Dengan demikian kita bisa belajar menyikapi permasalahan hidup dengan lebih baik. Seperti, menyikapi keadaan ekonomi kita yang dikatakan mengalami krisis dan cenderung menyebabkan pemenuhan kebutuhan hidup menjadi lebih sulit. Hal ini dapat kita hadapi dengan pola hidup yang lebih terkendali seperti menyisihkan harta yang kita miliki untuk ditabung (saving). Karena puasa juga mengajarkan kita bagaimana kita harus berperilaku hidup hemat seperti, menabung.
Demikian dikatakan Dr. Harwanto Dahlan Rabu (3/9), yang menjadi penceramah dalam acara pembukaan safari tarawih pemkab Kulon Progo di Gedung Kaca, Wates. Pembukaan safari juga diikuti oleh Bupati Kulon Progo H.Toyo Santoso Dipo, Wabup Drs. H. Mulyono, Ketua DPRD KUlon Progo Drs. H. Kasdiyono, Muspida, para pejabat eksekutif Kulon Progo, anggota DPRD Kulon Progo dan yang lainnya. Bertidak selaku imam tarawih adalah KH. Hamdiri dari Demen, Temon.
Perilaku hemat dengan menabung adalah cerminan bagaimana kita memikirkan masa depan kita maupun generasi penerus. Karena dengan menabung kita akan mampu membiayai kebutuhan hidup kita dan anak-anak kita terutama untuk masa-masa mendatang. “Pola hidup hemat dengan menabung (saving) juga dapat kita lihat di negara-negara maju seperti, Amerika Serikat, yang selalu memiliki tabungan untuk menjaga kestabilan perekonomiannya.” kata Harwanto.
Di sisi lain, kedatangan bulan ramadhan hendaknya bisa disambut dengan segala kebahagian karena sebagai bulan yang penuh rahmat, ramadhan juga mengajarkan kepada kita bagaimana kita berperilaku dan menjalani hidup. Dibulan ini kita bisa bersama-sama menjalankan ibadah ataupun melakukan amalan kebajikan yang lain. Setelah itu kita juga diajarkan untuk bisa saling memaafkan agar kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, lanjutnya.
Sementara itu, menurut laporan Ketua Penyelenggara Ir. Agus Anggono, safari tarawih untuk tahun 2008 (1429 H) akan dilaksanakan sebanyak 14 kali. Yaitu, pembukaan yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kulon Progo, 12 kali di 12 kecamatan se-Kulon Progo dan penutupan yang akan dilaksanakan di Rumdin Bupati Kulon Progo. “Safari ramadhan akan menjadi media untuk bersilaturahmi dan mempererat persaudaran dengan masyarakat di Kulon Progo. Selain itu, melaui dana infaq dan sodaqoh yang telah dikumpulkan, pemkab juga akan memberikan bantuan kepada beberapa tempat ibadah,” katanya.