WARGA CABEAN BERHARAP
Jalan Inspeksi Saluran Irigasi Sapon Diaspal
Memasuki musim penghujan saat ini, jalan isnpeksi saluran irigasi Sapon yang berada di wilayah Cabean-Ngipik, Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah rusak parah. Sebagian besar jalan sepanjang sekitar 2 km itu berlobang-lobang dan tergenang air hujan. Bahkan di beberapa tempat tak bisa dilewati kendaraan, termasuk sepeda. Pengendara sepeda terpaksa harus menuntun sepedanya karena tak bisa melewati genangan air.
Dengan kodisi itu warga Pedukuhan Cabean berharap agar Pemerintah Propinsi DIY mengaspal jalan tersebut. Karena bagi warga Cabean dan sekitarnya jalan itu merupakan jalur utama untuk menuju jalan besar Kenteng-Brosot.
Menurut seorang tokoh masyarakat Cabean, Gunartono, 45, kerusakan jalan itu sudah terjadi lebih dari sepuluh tahun lalu. Warga sudah mengusulkan agar Pemerintah mengaspal jalan melalui forum Musyawarah Pembangunan Dusun (Musbangdus) untuk diusulkan ke Pemerintah Propinsi DIY. Namun sampai sekarang harapan warga itu tak pernah terkabul.
“Padahal jalan ini sangat vital bagi warga Cabean, Dukuh, Ngipik dan Kalangan. Bukan hanya bila akan ke jalan besar Kenteng-Brosot, tetapi juga saat akan ke sawah di Bulak Cabean. Hampir semua pemilik sawah di Bulak Cabean harus lewat jalan ini,” jelasnya.
Menurut Bapak 2 anak ini, saat dibangun pada tahun 1985 lalu, jalan itu diperkeras dengan batu dan sirtu. Namun kemudian sirtunya hilang karena tergerus air hujan dan jalan menjadi berlobang-lobang.
Kerusakan semakin parah saat ada proyek rehab saluran irigasi beberapa tahun lalu. Saat itu, setiap hari jalan dilalui puluhan truk pengangkut material. Sehingga kerusakannya menjadi semakin parah.
“Waktu itu kami minta pertanggungjawaban pelaksana proyek agar kerusakan jalan diperbaiki. Namun dijawab bahwa kerusakan itu bukan tanggung jawabnya, tetapi merupakan wewenang Dinas Kimpraswil Propinsi DIY. Kami pun tak bisa menuntut apa-apa, dan hanya berharap Pemerintah segera memperbaiki jalan ini,” ujar Gunartono.