11 April, 2008


PROYEK PASIR BESI

Untuk Pemenuhan Tenaga Kerja Akan Bangun Diklat

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga trampil proyek Pasir Besi yang mencapai 2000 orang, akan dilakukan pendidikan dan pelatihan dengan mendirikan gedung pusat diklat di lokasi Pilot Project yang setiap kelas mampu menampung 100 orang. Kesiapan sumber daya manusia sangat penting untuk mendukung kegiatan dan lebih efektif efisien . Hal tersebut dikatakan General Manager PT Jogja Magasa Mining (PT.JMM) Boedi Tjahjono, ketika menjadi narasumber dalam Diskusi Pendidikan Menyambut Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dengan tema Optimalisasi Pendidikan Kulonprogo Menyongsong Kulonprogo Go Internasional di Gedung Kaca Pemda Kamis (10/4).

Sementara berkaitan dengan kegiatan PT.JMM, hingga saat ini proyek percontohan penambangan pasir besi di pesisir selatan diperkirakan dalam dua bulan lagi siap beroperasi. Kegiatan di proyek terbuka bagi masyarakat umum, sehingga bebas dikunjungi bagi siapa saja yang ingin mengetahui proses penambangan pasir besi.

Ditambahkan, peralatan yang ada di lokasi percontohan pilot project di Banaran Trisik sebenarnya telah siap untuk dioperasikan, efisiensi alatpun sudah mencapai standar yang diharapkan, yakni mampu mengekstrak pasir besi maksimal 20 persen dari pasir yang ditambang. Hal ini berarti 80 persen materi pasir yang tidak terpakai dikembalikan ke pantai sebagai bentuk reklamasi yang dapat dimanfaatkan kembali untuk kegiatan pertanian.

Meski telah mencapai 20 persen, PT.JMM masih akan berupaya untuk melakukan efisiensi sampai kurang dari 20 persen, tetapi kandungan besinya tinggi. Jika sudah maksimal, maka sample besi sebanyak 50 ton akan dikirim ke PT Outotec, di Jerman untuk dilakukan uji laboratorium dan hasil akhir menentukan desain yang akan digunakan. Pengiriman dilakukan dalam waktu dekat.

“Yang perlu mendapatkan perhatian penting dari warga masyarakat, bahwa kegiatan penambangan tidak dilakukan secara massal, namun bertahap di luas areal 100 sampai 200 hektar pertahun, dari luasan total sekitar 3.000 hektar. Penggalianpun hanya kedalaman 3-6 meter saja,”ujar Boedi.