28 Februari, 2008



20 PARPOL BARU TERDAFTAR DI LINMAS

Satu Parpol Bermasalah

Menjelang pemilihan umum (Pemilu) mendatang, sejumlah partai politik (parpol) baru di Kabupaten Kulonprogo mulai bermunculan. Hingga penutupan batas akhir pendaftaran hari Rabu (27/2) pukul 00.00 WIB jumlah parpol yang terdaftar di Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kulonprogo mencapai 20 parpol baru.

Kepala Kantor Kesbanglinmas, Drs.R. Harry Santosa mengatakan jumlah parpol yang mendaftar dan minta rekomendasi di instansinya hingga batas akhir pendaftaran mencapai 20 parpol baru. Semuanya telah diverifikasi terkait kepengurusan dan tempat kantornya, untuk yang menempati rumah salah satu warga juga keterangan tertulis ijin dari pemilik yang bersangkutan. Jumlah parpol yang telah terdaftar belum dipastikan menjadi peserta pemilu karena masih menunggu dari pusat apakah lolos verifikasi.

Keduapuluh parpol dimaksud adalah .Partai Matahari Bangsa Ketua H.Daryanto, Sekretariat di Karnggan Dusun VI Klotakan Galur, Partai Bela Negara ketua Sukarman Cekelan Jln Tentara Pelajar RT.14 RW.06 Karangsari Pengasih, Partai Demokrasi Pembaruan ketua Banar Ponijo Jl.Sentolo-Muntilan KM 6 Rt.62 Rw.22 Dusun Janti Lor Jatisarono, Nanggulan, Partai Kebangkitan Nasional Ulama sekretaris Nuzulul Hadi,S.IP Wonosidi Lor Rt.65 Rw.30 Wates, Partai Republika Nusantara ketua Nurhadi Rahmanto Jl.Purworejo Km.07 Sogan Wates, Partai Karya Pembangunan Bangsa ketua Pundarjo Sukandung Temon Wetan, Temon, Partai Peduli Rakyat Nasional ketua R.Anton Sutopo,HS Jl.Pertigaan Toyan Rt.21 Rw.009 Triharjo Wates,

Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia ketua Suwandi Karto Atmojo Jl.Kolonel Sugiono 44 Wates, Partai Perserikatan Rakyat ketua Dra.A.Rufaida Jl.Khudori No.04 Wates, Partai Patriot ketua Ir.Sugianto Terbah Rt.14 Wates, Partai Demokrasi Kebangsaan ketua Suyono Janti 10 Rt.060 Rw.022 Jatisarono Nanggulan, Partai Kebangsaan ketua Wakiman Dobangsan Rt.20 Rw.9 Giripeni Wates, Partai Persatuan Bintang Reformasi ketua Supardi,BA Nanggulan X Jatisarono, Partai Parade Nusantara ketua Yuni Arsih Ruko Gawok No.22 Wates, Partai Demokrasi Indonesia 1973 sekretaris Budi Winarto Jl.Nakulo Wetan Pasar wates Rt35/16 Wates, Partai Pembaruan Bangsa ketua Y.Krisna Sugiri,SH Kaliwangan Kidul Rt 07 Rw.02 Temon Kulon, Partai Negara Kesatuan Republik Indonesia ketua Alexander Rustiyarno Salak Malang Banjarharjo Kalibawang, Partai Persatuan ketua Samto Jl. Wates KM 16 Pongangan Sentolo, Partai Solidaritas Nasional ketua Tono Sutarno Driyan Rt.56 Rw.26 Wates dan Partai Pengusaha Dan Pekerja Indonesia sekretaris Wahyu M Anggraeni Dipan Rt.74 Rw.34 Wates. Sementara salah satu partai yakni PPRN belum masuk disebabkan adanya permasalahan kepengurusan ganda.


PELANTIKAN KNPI KULONPROGO

Dibutuhkan Instansi Pembina Kepemudaan

Permasalahan pemuda selain organisasi adalah struktur pembinaan di tingkat pemerintahan yang selalu saja berganti-ganti bahkan kosong. Dalam periode tertentu terdapat menteri yang menaungi pemuda (Menpora) kemudian tidak ada dan muncul kembali. Pasang surut pembinaan di tingkat pusat pemerintahan akan mempengaruhi pembinaan di tingkat daerah. Dalam undang-undang tentang Kepemudaan yang sekarang sedang dibahas semestinya memasukkan lembaga pemerintah di tingkat daerah berupa dinas yang membina para generasi muda.

Hal itu disampaikan Ketua DPD KNPI DIY, Erwin Nizar, dalam pengukuhan dan pelantikan pengurus KNPI Kabupaten Kulonprogo periode 2007-2010 di Gedung Kaca, Kamis (28/2). Turut hadir Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, Ketua DPRD Drs.H.Kasdiyono, Kapolres AKBP Sumego Adie Soetojo, Dandim 0731 Letkol.Inf.I Made Sukarya Meskipun dalam kepengurusan ada komisi politik bukan berarti KNPI merupakan organisasi politik dan bukan underbow dari sebuah partai politik, namun diharapkan dengan menjadikan KNPI wadah para pemuda yang berkwalitas, KNPI akan melahirkan kader-kader politik. “ Dalam jajaran pengurus terdapat komisi politik namun hal ini KNPI bukan berpolitik tetapi melahirkan kader-kader politik, dengan KNPI yang merupakan wadah pemuda berkwalitas, silahkan partai-partai politik memanfaatkan,”jelas Erwin yang anggota DPRD DIY.

Sedang Wakil Bupati Kulonprogo Drs.H.Mulyono mengatakan, dalam mengakomodir pembinaan pemuda saat ini pemerintah kabupaten sedang dalam pembahasan tentang susunan organisasi baru di dewan yang direncanakan awal tahun depan dapat diwujudkan , meski nantinya tidak berwujud instansi tersendiri namun yang penting fungsi dari tugas pokok telah mengakomodir pembinaan pemuda dan olahraga. Diharapkan KNPI tidak terjebak ke dalam salah satu partai politik yang nantinya justru akan merugikan, namun harus mampu mengayomi seluruh pemuda di Kulonprogo.

. Pengurus KNPI Kulonprogo yang dilantik Lilik Syaiful Ahmad,SP sebagai Ketua , Sukijo H Sutrisno (Sekretaris) dan Ir.Rita Purwanti Erni Widiyati,MM sebagai Bendahara. Dalam kepengurusan dibagi 10 komisi: Komite Keuangan ketua Anung Marganto,SH, Komite Kompetisi. Ketua Aris Swasono,S.Pd, Komisi Organisasi dan Kerjasama Antar Lembaga, Komisi Pendidikan dan Pengembangan SDM Pemuda, Komisi Politik, Komisi Hukum dan HAM, Komisi Ekonomi dan KUMKM, Komisi Kelautan dan Perikanan, Komisi Kehutanan dan Pertanian, Komisi Komunikasi dan Informatika, Komisi Olahraga, dan Komisi Kesehatan dan Lingkungan Hidup.


BUPATI AJAK PISAHKAN SAMPAH PLASTIK

Sampah plastik menjadi masalah lingkungan berskala global. Plastik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat, ringan dan stabil, namun sulit di daur ulang sehingga menjadi masalah lingkungan yang sangat serius.

Menghadapi permasalahan ini Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo mengajak masyarakat untuk mulai sekarang membiasakan dengan memisahkan sampah jenis plastik dan non plastik yang diawali dari skala kecil di tingkat rumah tangga dengan dukungan pemerintah membuatkan bak-bak sampah percontohan. “Permasalahan yang berhubungan dengan sampah saat ini adalah dalam penanganan sampah jenis plastik, terutama kantong-kantong plastik karena sulit dihancurkan dan kalau ditimbun dalam tanah meracuni tanah menyebabkan tanah tidak subur, menghambat rembesan air sehingga sampah lain yang bersatu tidak cepat membusuk,” jelas Toyo di ruang kerjanya Rabu (27/2).

Untuk mewujudkan kebiasaan masyarakat memisahkan sampah plastik dan non plastik disetiap rumah tangga dan titik-titik yang ada tempat sampah sekarang ini mulai disediakan dua buah tong sampah untuk sampah plastik dan sampah yang bukan plastik, sehingga masyarakat tidak kesulitan dalam membuang sampah yang telah dipisahkan. “Mengubah perilaku masyarakat sekaligus jelas tidak memungkinkan, karena sebagian besar masyarakat masih malas dan belum sadar, kalau dengan instruksi dari pemkab jelas hanya berjalan sesaat, sehingga yang paling baik diawali dengan perilaku di masing-masing rumah tangga kemudian saling memberi informasi antar masyarakat yang lama-lama akan menuju harapan sebagian besar masyarakat,” katanya.

Menurut Toyo dengan adanya pemisahan sampah berakibat lipat dua kali dalam menyediakan tempat sampah, kalau menggandalkan anggaran daerah jelas tidak memungkinkan sehingga diperlukan peran serta pihak swasta atau sponsor. “Untuk penyediaan tempat-tempat sampah, silahkan kalau ada perusahaan yang mau membantu meski turut mengiklankan prodaknya, ndak masalah, karena kalau mengandalkan dari APBD semua jelas tidak memungkinkan,”ujarnya.

Sementara berkaitan dengan kegiatan Adipura 2008 Toyo mengharapkan selain mengelola sampah juga membersihkan lingkungan , halaman sekitar dan menanam pohon serta tidak kalah penting adalah membiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat.