10 Juni, 2008

BUPATI KULONPROGO TUTUP TMMD

Bupati Kulonprogo, H.Toyo Santoso Dipo menutup secara resmi kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Imbangan Ke-80 di Lapangan Berenan Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Selasa (10/6). Bupati Kulonprogo selaku inspektur upacara membacakan sambutan Pangdam IV Diponegoro,Mayjend TNI Darpito Pudyastungkoro,SIP,MM dan dihadiri Wabup Drs.H.Mulyono, Ketua DPRD Drs.H.Kasdiyono, Dandim 0731 Kulonprogo Letkol Inf I Made Sukarya, Muspida, dan beberapa pejabat pemkab.

Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim Kulonprogo Kapten Inf Sutoyo melaporkan kegiatan TMMD yang dilakukan selama 21 hari efektif mulai 21 Mei hingga 10 Juni , untuk kegiatan fisik berupa perkerasan jalan 657 x 3 meter, pembangunan talud sepanjang 451 m, gorong-gorong 1 unit dan gardu ronda 1 unit. Selain itu dikerjakan penyempurnaan gardu ronda dan masjid masing-masing 1 unit.

“Sedang untuk kegiatan nonfisik dilakukan kegiatan penyuluhan bela negara dan kesadaran bernegara, serta penyuluhan ketrampilan teknis. “Seluruh pelaksanaan kegiatan didukung oleh anggota Kodim, Polres dan Sat Radar Congot sebanyak 42 dan dibantu oleh PNS serta masyarakat setempat sebanyak 50 orang perhari,” terangnya.

Ditambahkan, kegiatan menghabiskan biaya sebesar Rp. 135 juta. Yang berasal dari APBD Provinsi DIY sebesar Rp. 30 juta, APBD Kulon Progo Rp. 100 juta dan swadaya masyarakat Rp. 5 juta. Di samping itu, dibantu oleh Kantor Kesbang Linmas Kulon Progo berupa 100 zak semen.

Dalam amanat tertulis Pangdam IV Diponegoro, Mayjend TNI Darpito Pudyastungkoro,SIP,MM berharap setelah selesai kegiatan TMMD segala hasil pembangunan atau pengembangan sarana dan prasarana fisik yang telah dicapai dapat dipelihara atau lebih ditingkatkan oleh pemerintah daerah beserta segenap warga masyarakat di wilayah ini serta bermanfaat bagi rakyat.

“Sedangkan hasil kegiatan non fisik yang berupa pembekalan-pembekalan pengetahuan praktis maupun masalah-masalah kemasyarakatan, kejuangan, bela negara dan kesadaran hukum, kiranya tidak hanya menjadi pengetahuan tambahan semata, tetapi benar-benar dapat dihayati dan dilaksanakan oleh setiap masyarakat dalam kehidupan nyata sebagai warga negara yang memiliki tanggung jawab kepada masyarakat, bangsa dan negara,” pinta Pangdam.

Ditambahkan, pelaksanaan kegiatan TMMD serta berbagai bentuk karya bhakti TNI lainnya, pada dasarnya mempunyai dua dimensi sasaran yaitu pertama merupakan upaya untuk memperkokoh kemanunggalan TNI-Rakyat guna mendukung terwujudnya Ketahanan Wilayah dalam system pertahanan semesta (Sishanta) dan kedua untuk memotivasi dan menumbuhkan semangat gotong-royong guna mendukung proses pemberdayaan masyarakat agar berpartisipasi dalam akselerasi pembangunan di pedesaan