19 Juni, 2008

Desa Sidomulyo Raih Rekor Pembayaran PBB Tercepat

Dengan daerah yang sebagian besar merupakan daerah perbukitan, warga Desa Sidomulyo, Pengasih tak pernah patah semangat untuk mewujudkan pembangunan di daerahnya. Besarnya semangat warga Sidomulyo untuk bergotong royong membangun daerah, sebanding dengan semangat warga untuk melaksanakan kewajibannya berupa pembayaran pajak bumi (PBB) kepada pemerintah.

Dengan semangat tersebut, Desa Sidomulyo berhasil menciptakan rekor pembayaran pajak tercepat di Kecamatan Pengasih dengan tenggang waktu pelunasan hanya tiga bulan sejak penerimaan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) diberikan. Prestasi dengan pembayaran PBB tercepat, diikuti dengan sederet keberhasilan pembangunan di desa seperti, menyelesaikan kewajiban penyusunan APBDes dan beberapa Perdes, peningkatan swadaya masyarakat dari adanya bantuan stimulan semen serta kemajuan bidang pelayanan kesehatan, pendidikan dan kantibmas.

Kepala Desa Sidomulyo R. Sukesidono menyampaikan hal tersebut di hadapan Bupati Kulon Progo Rabu (18/6), di Aula Balai Desa Sidomulyo saat bupati melaksanakan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) di Kecamatan Pengasih. Selain Bupati Kulon progo H. Toyo Santoso Dipo, ikut hadir dalam kesempatan tersebut, Wabup Drs. H. Mulyono, Kepala Dinas Dukcapilkabermas Drs. Sarjana, Kepala DPU Ir. Moch. Nadjib, Kabag Pembangunan Setda Nogroho,SE dan staf pemkab yang lainnya.

PBB yang telah lunas dibayarkan pada tanggal 16 Juni 2008 sebanyak 4.778 lembar SPPT dengan nominal sebesar Rp 76.918.406. ”Hal tersebut menunjukan keseriusan warga Sidomulyo untuk terus melaksanakan pembangunan secara gotong royong. Namun juga tidak meninggalkan kewajibannya sebagai warga negara yaitu, taat membayar pajak,” kata Sukesidono.

Disamping pembangunan dan kewajiban pembayaran pajak, Desa Sidomulyo memiliki potensi alam yang cukup menjanjikan. Sehingga kedepan, Desa Sidomulyo memiliki prospek perkembangan pembangunan yang baik. Salah satu potensi yang dimiliki Desa Sidomulyo adalah hasil hutan berupa kayu. Karena sesuai dengan data yang ada, produksi kayu dari Sidomulyo terhitung besar dan telah berhasil menyuplai kebutuhan kayu sampai keluar daerah.

Data yang ada menunjukkan, Desa Sidomulyo yang memiliki hutan rakyat dengan luas 1.095 hektare setiap tahunnya mampu menghasilkan produksi kayu dengan jumlah cukup besar dan dengan jenis beraneka ragam. Yaitu, Jati 189 m3/hektare (Ha), Mahoni 117 m3/Ha, Akasia 293 m3/Ha, Sonokeling 47 m3/Ha dan kayu lain 204 m3/ha.

Menurut Camat Pengasih Dra. Sri Hermintarti,MM selain berbagai keberhasilan yang telah dilakukan oleh Desa Sidomulyo secara merata berbagai kemajuan pembangunan juga telah dilaksanakan di desa-desa yang lain. Sedangkan jumlah dana yang telah diberikan ke desa-desa untuk tahun anggaran 2007-2008 secara keseluruhan mencapai Rp 7,9 milyar dengan kegiatan masyarakat mencapai 290 kegiatan. ”Dengan dana sebesar Rp 2,9 milyar tersebut, berhasil memancing swadaya masyarakat yang jumlahnya mencapai Rp 1,7 milyar,”katanya.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo H. Toyo Santoso Dipo memberikan apresiasi tersendiri terhadap ketaatan warga Sidomulyo khususnya terhadap pembayaran PBB. Bupati berjanji untuk memberikan perhatian tersendiri terhadap perkembangan pembangunan di Sidomulyo. ”Karena masih banyak kebutuhan masyarakat Sidomulyo yang sampai saat ini belum terpenuhi seperti, kebutuhan jalan, air bersih dan pemerataan listrik. Kami berjanji untuk memberikan perhatian lebih sebagai penghargaan kepada masyarakat yang berprestasi dalam pembayaran PBB,” katanya.

Ditempat lain, Bupati menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak malu berguru kepada siapapun untuk meraih kemajuan. Bahkan, kalau perlu kita belajar kepada ’wong ngarit’ yang sebenarnya memiliki pola hidup cerdas. Karena ia biasa menyisihkan waktu sebentar untuk ’ngasah arit’ agar dalam bekerja lebih cepat, efisien dan efektif. Sehingga sebelum kita bertindak kita perlu belajar lebih dulu seperti ’ngasah arit’ agar pekerjaan kita menghasilkan hasil yang baik sesuai dengan rencana kita, lanjut bupati.