21 Maret, 2009


Hasil Pengerjaan PNPM MP Capai Seratus Persen Lebih

Hasil pengerjaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) di Kabupaten Kulon Progo bisa mencapai seratus persen lebih dari nilai pekerjaan. Karena setiap pekerjaan pasti ditambah dengan swadaya masyarakat berupa material ataupun tenaga kerja.
Demikian dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Kulon Progo Drs H Mulyono saat melakukan peninjauan lokasi pengerjaan PNPM MP tahun 2008 di wilayah Kecamatan Galur, Sabtu (20/3). Pada peninjauan tertsebut, Wabup didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPP dan KB) Drs Krissutanto, Camat Galur H Jumanto SH serta Tim Monotoring PNPM MP Kulon Progo.
Dengan demikian, tambah Wabup, dibandingkan dengan proyek yang dikerjakan oleh pemborong, kuantitas dan kualitas hasil PNPM MP lebih baik. Selain itu, kata dia, kelebihan PNPM MP adalah pekerjaan yang dilaksanakan dapat menjawab permasalahan masyarakat setempat. Sebab, kegiatan yang dilaksanakan meerupakan usulan langsung dari masyarakat tanpa disertai kepentingan-kepentingan tertentu.
“Dalam pengamatan saya, pekerjaan yang telah diselesaikan memang merupakan prioritas desa atau dusun setempat. Dan nantinya akan mampu memberikan peningkatan yang siginifikan untuk pengembangan wilayah,” tutur Mulyono.
Lebih jauh Wabup berharap, agar pemerintah kecamatan dan desa berkoordinasi untuk menginventerisasi secara detil dan menyeluruh kebutuhan pembangunan sarana dan prasarana di wilayah masing-masing. Misalnya, berapa panjang jalan yang perlu diaspal atau diperkeras dengan corblok. Sehingga berapa kebutuhannya bisa diketahui dengan lengkap dan pasti.
“Dana dari pemerintah bukan hanya disalurkan melalui PNPM MP. Bagi yang belum bisa tergarap, bisa diupayakan dengan anggaran yang lain. Kalau pemerintah desa sudah punya data lengkap nanti pengusulannya akan lebih mudah dan cepat,” tandas Wabup.
Sementara menurut Krissutanto, untuk tahun 2008 PNPM MP di Kulon Progo dilaksanakan di 11 wilayah kecamatan dari 12 kecamatan yang ada. Dengan alokasi dana masing-masing kecamatan sebesar Rp 1,75 milyar.
Untuk tahun 2009 ini, tambah mantan Kabag Pemerintahan Umum Setda itu, alokasi dana akan bertambah menjadi Rp 2 milyar. Namun khusus untuk Kecamatan Temon hanya akan memperoleh Rp 200 juta. Karena kecamatan tersebut statusnya beralih menjadi PNPM MP Penguatan, imbuhnya.