Dua kelompok tani (Klomtan) dari Kulonprogo, masing-masing Klomtan ‘Rejo Mulyo’ dari Pedukuhan Rejoso, Desa Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan dan Klomtan ‘Tani Makmur’ dari Pedukuhan Jatirejo, Desa Jatirejo, Kecamatan Lendah, mewakili Provinsi DIY maju lomba tingkat nasional. Klomtan ‘Rejo Mulyo’ maju untuk kualifikasi intensifikasi padi sedang ‘Tani Makmur’ untuk intensifikasi kedelai.
Verifikasi bagi kedua Klomtan itu dilakukan oleh Tim Verifikasi dari Direktorat Jendral (Ditjen) Tanaman Pangan Dinas Pertanian (Deptan) RI yang dipimpin oleh Ir Bambang Adi Nugroho MA, Selasa (28/4) di masing-masing sekretariat Klomtan. Kehadiran Tim Verifikasi disambut oleh Wabup Drs H Mulyono, Assek II Ir Agus Anggono, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Ir Agus Langgeng Basuki, Kepala Kantor Ketahanan Pangan Penyuluhan Pertanian Peternakan dan Perikanan Ir Bambang Tri Budi Harsono, pejabat SKPD terkait serta anggota Klomtan.
Dalam sambutannya Wabup Mulyono menyatakan, produktivitas komoditas padi dan kedelai di Kulonprogo selama beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu berkat upaya yang dilakukan oleh petani, melalui intensifikasi usaha serta penerapan teknologi budidaya yang berorientasi pada peningkatan produktivitas, katanya.
Untuk komoditas padi, tambah Mulyono, pada tahun 2006 produktivitasnya mencapai 5,8 ton per hektar, 2007 meningkat menjadi 6,09 ton dan tahun 2008 meningkat lagi menjadi 6,3 ton. Sedang untuk kedelai, tahun 2006 produktivitasnya 1,373 ton, 2007 1,481 ton dan tahun 2008 meningkat menjadi 1,489 ton per hektar.
“Di Klomtan ‘Rejo Mulyo’ dan ‘Tani Makmur’ produktivitasnya lebih tinggi dari rata-rata tingkat kabupaten. ‘Rejo Mulyo’ pada tahun 2008 bisa mencapai 9 ton lebih per hektar dan ‘Tani Makmur’ mencapai 1,92 ton. Oleh karenanya, dua Klomtan berhasil mewakili Provinsi DIY untuk maju lomba tingkat nasonal, tuturnya.
Sedang Bambang Adi Nugroho menilai, petani di Kulonprogo memiliki semangat yang besar untuk mengembangkan budidaya tanaman pangan. Meski fasilitas dari pemerintah relatif terbatas, namun petani memiliki kreativitas yang tinggi untuk meningkatkan produktivitasnya.
“Seperti untuk pengadaan bibit. Meski kesulitan memperoleh bibit berlabel tetapi petani bisa mendapatkan bibit lokal yang bermutu baik. Ini sangat bagus dan perlu ditiru oleh petani di daerah lain,” ujarnya.
Caption foto : Anggota Tim Verifikasi menyaksikan demo pengolahan komoditas kedelai yang dilakukan oleh anggota Klomtan ‘Tani Makmur’, Lendah.