18 Agustus, 2008


PAWAI HUT RI MERIAH

Meski Route Diubah Selesai Sampai Malam

Pelaksanaan Lomba Pawai yang diadakan Panitia Peringatan Tingkat Kabupaten Kulonprogo dalam rangka memeriahkan HUT ke-63 Kemerdekaan RI, Senin (18/8) berlangsung meriah. Kegiatan tersebut disambut antusias masyarakat yang memadati sepanjang jalan yang dilalui peserta pawai. Meski route diubah tidak melewati dalam kota Wates seperti tahun lalu karena menghindari kemacetan akibat terganggu oleh jalur kereta api, pawai yang dilepas Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo pukul 14.00 WIB tersebut tetap selesai hingga menjelang malam.

Pawai dimulai dengan barisan terdepan Isatu pleton pembawa bendera merah putih kemudian disusul penampilan marching band “Bahana Eka Tama” SMP Negeri 1 Wates, kemudian disusul peserta dari umum/karyawan dan pelajar dengan urutan SD,SLTP,SLTA yang diselang-seling group Drum Band.

Dari rombongan pawai kelompok umum, nampak rombongan ibu-ibu berseragam batik yang merupakan istri –istri pejabat pemkab diantaranya istri Sekda Ny. So’im, Asisiten Administrasi, Ny.Muqodas Rozie, dengan komandan pleton Ny.Harminto istri Kasubdin TK/SD Dinas Pendidikan. Ibu-ibu ini tergabung dalam rombongan dharma wanita yang pawai start pada rombongan awal. Meski semua sudah berumur, namun gerakannya tidak kalah dengan kelompok pelajar, dan mampu menyelesaikan secara kompak hingga garis finish.

Route yang dilalui Alun-alun menuju tetek timur, dayakan, SMK 1 Pengasih, Kantor Kecamatan Pengasih, KUD Pengasih, perempatan UNY Wates dan finish di depan Kodim.

Dikatakan Koordinator Seksi Pawai dan Karnaval Muh Mastur,BA peserta pawai dan drum band meningkat dibanding tahun lalu . Tahun 2008 diikuti 145 regu/pleton dan 16 drum band sedangkan 2007 , peserta pawai 136 regu/pleton dan 12 drum band.

“Kami sangat berterima kasih atas partisipasi instansi, sekolah dalam mengikuti pelaksanaan pawai tersebut. Tanpa bantuan/dukungan tentunya acara tidak dapat berlangsung dengan baik dan meriah,”kata Mastur.

Beberapa warga masyarakat menyayangkan pelaksanaan pawai yang sampai larut malam. Menurut mereka, penyebabnya panitia tidak konsisten dalam menepati waktu saat start yang molor hingga satu jam lebih.

Terhadap selesainya hingga menjelang malam tersebut, Mastur menuturkan bahwa Panitia sudah berusaha maksimal dengan memindah route tidak lewat rel kereta api, namun banyaknya peserta dan variasi dalam gerakan yang butuh waktu sehingga tetap selesai menjelang malam. “Kami sudah pindahkan route untuk menghindari kemacetan karena kereta api, lewat jalur baru ke Pengasih, tetapi karena banyaknya peserta dan disetiap keramaian menampilkan variasi gerakan yang butuh waktu jadi selesai tetap menjelang malam,”tambah Mastur.