Meski awal musim penghujan di Kulonprogo baru beberapa hari saja. Namun hujan deras dan angin kencang yang terjadi di wilayah desa Jatimulyo Kecamatan Girimulyo, Sabtu malam (1/11) menimbulkan tanah longsor yang menimpa bangunan SD N Sokomoyo. Gedung sekolah yang baru dibangun untuk relokasi pasca retakan Gunungkelir ini tertimpa longsoran sehingga kondisi dinding retak dan ring balok melengkung. Tebing samping gedung retak, namun tidak ada korban jiwa.
Camat Girimulyo Drs.Sumiran menjelaskan sebelum terjadi bencana longsor yang menimpa gedung SD Sokomoyo, sejak sore turun hujan lebat disertai angin. Hujan lebat yang disertai angin kencang membuat sejumlah warga khawatir adanya bangunan rumah warga yang longsor. Selang beberapa waktu seorang warga dikejutkan adanya suara gemuruh dari atas tebing di dekat bangunan sekolah.
Tak lama kemudian tanah longsor menimpa dinding sekolah, melihat longsoran tersebut beberapa warga segera melakukan pengecekan. Warga khawatir ada korban jiwa . Setelah dilakukan pengecekan ternyata tidak ada korban jiwa. Warga selanjutnya melaporkan ke Kepala Dukuh, Kepala Desa dan Pak Camat maupun Kepolisian.
PAMITAN HAJI KABUPATEN KULONPROGO
Sejumlah 213 orang jamaah calon haji dari Kabupaten Kulonprogo berpamitan dengan Bupati Kulonprogo. yang diwakili Wabup Drs.H.Mulyono, di Gedung Kaca pemkab , Senin (3/11). Acara dihadiri Kandepag Kulonprogo, Drs.H.Syahrowardi, Kabag Kesra Setda Arief Sudarmanto,SH serta Camat Galur Jumanto,SH, Camat Sentolo Drs.Jazil Ambar Was’an dan mantan Camat Temon Tukadi,BA yang ikut menunaikan ibadah haji.
Asisten Pembangunan Sekda, Ir.H.Agus Anggono melaporkan jumlah jamaah calon haji terdaftar 213 orang dengan 112 laki-laki dan 101 perempuan, yang terdiri dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Aisyiyah 143 orang, Non KBIH (regular) 65 orang, KBIH Bina Umat 2 orang, dan 3 orang tim pembimbing dan kesehatan.
“Seluruh jamaah Haji Kulonprogo tergabung dalam Kloter 65 SOC, berangkat Rabu (26/11) dari masjid Agung Watespukul 10.00 WIB dan akan tiba kembali Senin (5/1) 2009 yang diperkirakan pukul 16.40 WIB, jamaah haji termuda Muhammad Yudhorahmanto Bin Tjiptadi Drs.MM usia 32 tahun 4 bulan alamat Sayangan, Banjararum, Kalibawang, dan tertua Imam Sastro Bin Wongso Lelono 82 tahun 4 bulan yang beralamat di Pundak Kembang,Nanggulan,”terang Agus.
Ditambahkan, berdasarkan asal kecamatan , Wates dan Panjatan masing-masing 39 orang, Galur 34 orang, Sentolo 24 orang, Temon 22 orang, Lendah 15 orang, Pengasih 13 orang, Kalibawang 12 orang, Nanggulan 9 orang, Girimulyo dan Kokap masing-masing 3 orang. Berdasarkan profesi terbanyak dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) 75 orang dan pensiunan 74 orang. Pemkab memberikan dukungan dengan mengirim 4 orang petugas untuk melakukan bimbingan di tanah suci yakni Drs.H.Boko Suroso, H.Anwarudin, Muhyidin,BBA dan Hardiyanto,BA.
Bupati Kulonprogo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wabup Drs.H.Mulyono mengatakan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci merupakan suatu kenikmatan dan keyakinan sekaligus tanggung jawab akan ajaran yang harus ditunaikan. Dalam hal ini tidak semua orang diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji kecuali ia mampu untuk itu, dan faktanya belum semua orang yang berkemampuanpun tersentuh kesadarannya untuk melaksanakan ibadah haji tersebut. Oleh karena itu ibadah haji merupakan suatu kenikmatan atas sebuah kemampuan sekaligus kesadaran tentang sebuah keyakinan yang patut dan perlu untuk disyukuri.
“Mudah-mudahan Calon Jama’ah Haji Kabupaten Kulon Progo yang akan berangkatpada tahun 1429 H ini merupakan bagian dari cinta Allahkepada umatnya yang akan mendapatkan ujian dan cobaan di Tanah suci nanti,”harapnya.
Ditambahkan dilihat dari sudut hubungan antar bangsa, menunaikan ibadah haji ke tanah suci merupakan duta bangsa dan negara Indonesia di forum internasional. Oleh karena itu mempelajari dan memahami etika pergaulan antar warga negara sangat penting,agar nantinya bapak-ibu tidak banyak mengalami kesulitan. Dengan melaksanakan pergaulan yang baik dan benar dengan warga negara lain tentu akan membawa nama baik negara Indonesia.
“ Semoga bapak-ibu calon jamaah calon haji dari Kulon Progo nanti menjadi haji yang mabrur, dan tetap dapat menjaga kemabrurannya dalam kehidupan sehari-hari setelah pulang di tanah air nanti.”pungkasnya.
PENUTUPAN HARI JADI KULONPROGO
Dimeriahkan Kethoprak Kolosal
Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo Minggu malam (2/11)di Alun-alun Wates menutup seluruh kegiatan peringatan Hari jadi Kulon Progo yang tahun ini bertemakan Denganhari jadi ke 57 kabupaten Kulon Progo kita galang persatuan menuju kemandirian berbasis ketahanan ekonomi, budaya dan semangat bahari Penutupan kegiatan dimeriahkan pentas kethoprak kolosal “Adeging Kabupaten Kulonprogo” oleh seniman Kulonprogo dengan sutradara Bondan Nusantara,
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyerahkan berbagai hadiah kejuaraan dalam memeriahkan Hari Jadi Kulonprogo diantaranya kejuaraan Lomba Lari Marathon Manunggal umum putra juara I Ivan Budi Aji dari Spirit Kabupaten Gunung Kidul, kedua Wahono dari Pakem Kabupaten Sleman ketigaTego dari Kabupaten Bantul,Lomba stand pameran Manunggal Fair 2008 dengan kategori instansi juara I-III Badan Konservasi Pengembangan (BKP) Borobudur, RSUD Wates dan Benteng Vredeburg, kategori swasta Bank BPD DIY cabang Wates, PT.Jogja Magaza Mining dan Partai Keadilan Sejahtera, kategori sekolah SMK Kelautan, SMK Muhammadiyah 3 Wates dan SMK Tamansiswa Nanggulan. Turut hadirWakil Bupati Drs.H.Mulyono, Ketua DPRD Kulonprogo, Drs.H.Kasdiyono. Sekda Drs.H.Soim,MM serta kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup pemkab.
”Agar tema inijangan hanya menjadi slogan yang kosong belaka tetapi hendaknyadapat ditindaklanjuti dengan karya nyata sehinggakedepannya cita-cita Kulon Progo sebagai kabupaten yang maju, mandiri dan sejahtera segera dapat terwujud.Dalam hal ini sayaoptimis cita-cita itu dapat dicapai jikakita saling bahu membahu untuk bekerjasama yang dilandasi moralitas yang baik, kerja keras, kerja cerdas dan peningkatan kualitas SDM kita,”pinta Toyo.