23 Februari, 2008


Investor Bio Etanol Ingin Kembangkan Kulon Progo

Kabupaten Kulon Progo kembali menjadi daya tarik bagi investor. Adapun investor tersebut, akan mengembangkan industri bio etanol (bahan bakar kendaraan dari bahan alami). Diliriknya Kulon Progo menjadi lokasi dimana pabrik tersebut didirikan karena Kulon Progo selama ini sudah menjadi salah satu Kabupaten sebagai penghasil jagung. Karena dari bahan baku jagung, bio etanol tersebut akan dihasilkan. Meskipun sebenarnya, ada beberapa macam bahan baku yang bisa menghasilkan bio etanol seperti, tebu, singkong dan jarak.
Hal tersebut dikemukakan perwakilan PT Aliansi Semesta Alam yang akan mengembangkan industri bio etanol, Jean. S. bersama Bram Susmana Sabtu (23/2), saat melakukan Audensi dengan Bupati Kulon Progo di Gedung Joglo komplek pemkab. Audensi tersebut juga dihadiri oleh Assek II Ir. Agus Anggono, Kepala Bappeda Drs. Darto, Kepala Dispertalaut Ir. Agus Langgeng Basuki, Kepala Kantor KPT Sri Utari,SH serta undangan yang lain.
Sebagai langkah awal, industri bio etanol akan bekerjasama dengan pemkab Kulon Progo untuk mendapatkan lahan industri seluas 10 hektare. Dari lahan tersebut akan mulai dirintis usaha industri bio etanol yang mempunyai bahan baku berupa jagung yang juga merupakan salah satu hasil pertanian di Kulon Progo yang prospek pengembangannya cukup baik.
Selanjutnya, sesesuai dengan rencana, pabrik bio etanol tersebut akan mempunyai kapasitas produksi sebanyak 330 lt/hari atau setara dengan kapasitas hasil jagung 56 hektare/hari. Dengan asumsi 1 hektare pertanian jagung bisa menghasilkan 15 ton jagung. “Dengan kondisi yang demikian, industri tersebut bisa menghasilkan bio etanol sebanyak 100 ribu kilo liter/tahun,” kata Jean.
Bram Susmana menambahkan, selain akan menyerap banyak tenaga kerja yang akan diprioritaskan dari dalam daerah, industri bio etanol tersebut merupakan industri yang sangat efektif secara hasil. Karena selain menghasilkan bio etanol, daun dan batang jagung dapat diolah menjadi pupuk organik, serat jagung untuk biji plastik dan ampas dari industri tersebut bisa digunakan sebagai bahan makanan ternak,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo H. Toyo Santoso Dipo menyambut baik rencana untuk mengembangkan industri bio etanol tersebut di Kulon Progo. Karena selain penghasil jagung industri tersebuat nantinya juga akan mendapatkan dukungan dari berbagai program yang saat ini sedang berjalan dan dikembangkan di Kulon Progo. Yaitu, Pelabuhan ikan, pengolahan biji besi maupun bandar udara yang sampai saat ini terus berjalan.
Pada prinsipnya, Kulon Progo akan selalu terbuka dan bersedia untuk memfasilitasi investor yang akan mengembangkan usahanya di Kabupaten Kulon progo. “Karena fasilitas yang kami berikan untuk investor sebenarnya bukan untuk investor. Namun fasilitas tersebut kami berikan untuk rakyat agar bisa mendapatkan pekerjaan,” katanya.