22 Juli, 2008

BANTUAN INFRASTRUKTUR RP.1.405 JUTA DISERAHKAN

Hasil Pembangunan Secara Swakelola Lebih Baik Dibanding Tender

Bantuan hibah untuk pembangunan infrastruktur yang berasal dari dana APBD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2008 meliputi bantuan pembangunan prasarana fisik diserahkan, Selasa (22/7) di Gedung Kaca.

Bantuan secara simbolis diserahkan Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo kepada tiga orang perwakilan penerima, Drs.H.Tumin mewakili panitia pembangunan Gedung TK Tunas Sari Desa Karangsari Pengasih sebesar Rp.100 juta, Darman mewakili pembangunan pemeliharaan jalan Sindon Desa Hargorejo Kokap sebesar Rp.75 juta dan Daryanto mewakili pembangunan pemeliharaan jalan Paingan Sendangsari Pengasih sebesar Rp.75 juta. Turut hadir Asisten Pembangunan Ir.H.Agus Anggono, Kadinas Pekerjaan Umum Ir.Moch Nadjib,MT dan Kabag.Pembangunan Setda Nugroho,SE .

Kabag Pembangunan Setda Nugroho,SE menjelaskan bantuan hibah untuk pembangunan prasarana bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan. Pemanfaatan hibah bersifat khusus yaitu pemerataan dan percepatan pembangunan dalam rangka membangun desa menumbuhkan kota sesuai dengan program Tirto Margo Saras. Jumlah dana hibah Rp.1.405.000.000,- untuk 45 lokasi kegiatan meliputi pemeliharaan jalan, pengelola air bersih, Conblok, jaringan irigasi dan pembangunan gedung TK maupun PAUD.

Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo menginggatkan bantuan hibah yang diterima agar disesuaikan dengan peruntukkannya, sehingga nantinya tidak akan merepotkan, karena menyalahi prosedur yang ujung-ujung disangka korupsi. Terlebih menjelang Pemilu banyak isu –isu dari luar dan laporan dari masyarakat bahwa bantuan berasal dari salah satu partai atau Bupati nomboki dulu adalah tidak benar.

”Bantuan yang diberikan bukan dari sumbangan partai tertentu dan pribadi Saya, tetapi uang anggaran kabupaten yang merupakan uang rakyat, jadi tidak benar apabila ada isu tersebut, terlebih menjelang Pemilu. Bahkan yang lebih menyakitkan dikaitkan dengan janji Saya dulu yang mau membantu 50 juta, hanya diberikan 30 juta tapi kuitansinya tetap 50 juta,”kata Toyo

Bupati mengharapkan masyarakat dalam membangun prasarana fisik berupa jalan dapat menyesuaikan pembangunan yang terbaik dengan aspal maupun semen, karena keduanya mempunyai kelebihan dan kelemahan. Sedangkan banyaknya usulan warga tentang pembangunan prasarana fisik melalui anggaran pemkab diswakelolakan karena lebih baik kualitasnya dibanding melalui tender, Bupati setuju namun hal tersebut terbentur oleh aturan yang mengatur bahwa pembangunan dengan nilai tertentu harus melalui tender.