11 Mei, 2009

TPA SAMPAH RINGIN ARDI PINDAH BANYUROTO
Dikelola Modern, Siap Menampung Sleman dan Kota

Bupati Kulonprogo, H.Toyo Santoso Dipo menyambut baik rencana Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL) Jakarta yang ingin membantu mengatasi pengelolaan sampah di Kulonprogo dengan pengelolaan secara terpadu modern. Dengan cara ini sampah yang berada di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), tidak akan menumpuk yang menimbulkan bau, namun langsung dipisahkan kemudian diproses menjadi kompos dan briket.
Hal tersebut dikatakan Bupati ketika menyaksikan presentasi, Agus Widianto dari YBUL di Gedung Joglo Pemkab, Senin (11/5). Dalam kesempatan tersebut Bupati didampingi Kepala Kantor Penanaman Modal Ir.Subagyo, Kadinas Pekerjaan Umum Ir.H.Moch Nadjib,MT, Kadinas Perindag, ESDM Drs.H.Darto,MM.
Bupati mengatakan isu dunia tentang pemanasan global salah satu factornya dari sampah yang berupa gas metan, usaha mengelola sampah dengan ramah lingkungan akan mengurangi dan membantu dalam program mengurangi efek pemanasan global. Selain usaha pengelolaan sampah nantinya, sebenaranya kepedulian Kulonprogo terhadap lingkungan telah dilakukan dengan adanya energi biogas untuk merealisasikan Desa Mandiri Energi. Yang saat ini telah terdapat 238 biogas dan pada akhir tahun mencapai 400 biogas se-Kulonprogo.
Sementara Agus Widianto mengatakan bahwa YBUL, yayasan yang bergerak dalam pengembangan energi baru dan terbarukan hanya sebagai mitra pemerintah dengan investor. Dalam hal ini pemerintah menyediakan lahan yang cukup, perijinan, aspek-aspek hukum dan suplai sampah secara kontinyu, sedangkan mesin-mesin nantinya dari investor.
Ketertarikan YBUL, ini adalah adanya rencana pemkab Kulonprogo yang tahun ini akan segera memindahkan TPA sampah dari yang ada sekarang di Ringin Ardi Karangsari Pengasih karena sudah tidak mampu menampung, ke lokasi baru di Banyuroto Kecamatan Nanggulan. Di lokasi baru seluas 2,5 ha ini telah dibangun jalan dan bangunan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan TPA Banyuroto apabila dikelola secara terpadu dan modern, tidak hanya menampung sampah dari kabupaten Kulonprogo, namun dari kabupaten Sleman, dan Kota Jogjakarta. Hal ini karena TPA Piyungan Bantul yang selama ini menampung sampah dari dua daerah tersebut hanya akan menampung hingga tahun 2012 saja, sedangkan kota Jogja tidak mempunyai lokasi untuk membuat TPA sendiri. Sehingga Kulonprogo akan menjadi alternative untuk memindahkan sampah dari kota dan Sleman tersebut.
Tim PNPM Tenggamun Kunker di Nanggulan

Tim Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Kabupaten Tenggamun, Provinsi Lampung, Senin (11/5) melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kecamatan Naggulan. Rombongan yang dipimpin oleh Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Drs M Sobir Thoyib M Hum oleh Camat Nanggulan Drs L Bowo Pristianto.
Menurut Sobir, kunker diamksudkan untuk mencari referensi dan masukan pelaksanaan PNPM MP di Kulon Progo. Sebab, katanya, di Kulon Progo PNPM MP (dulu PPK) telah dilaksanakan sejak tahun 1999 yang lalu, sehingga telah banyak program-program yang berhasil diselesaikan. Termasuk banyak pengalaman dalam menangani berbagai permasalahan yang ada.
“Di Tenggamun PNPM MP baru dilakukan sejak 3 tahun lalu. Sehingga kami perlu mencari referensi dan contoh agar program ini dapat terlaksana dengan baik di daerah kami. Apa yang kami pelajari di Kulon Progo nanti akan kami kembangkan di Tenggamun dengan beberapa penyesuaian, karena kondisi social masyarakatnya berbeda,” ungkap Sobir.

Musorkablub KONI Kulon Progo

Pengurus KONI Periode 2009-2013 Segera Terbentuk


Sejalan dengan pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Laksana (SOTK) pemkab Kulon Progo dan diberlakukannya UU No 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional maka kepengurusan KONI Kulon Progo yang belum habis masa bhaktinya harus dirubah. Karena dalam undang-undang tersebut mengatakan bahwa kepengurusan KONI tidak boleh dijabat oleh seorang pejabat struktural, fungsional maupun pejabat publik. Perubahan kepengurusan dilakukan melalui Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) yang dilaksanakan Minggu (10/5), di Gedung Kaca lomplek pemkab.
Musorkablub yang mempunyai agenda untuk memilih Ketua Umum dan 2 orang berjalan cukup alot. Karena masih terdapat berbagai pandangan tentang kepengurusan dan siapa yang akan duduk dalam kepengurusan KONI yang baru. Meskipun demikian, Musorkablub akhirnya dapat menentukan Ketua Umum dan 2 orang formatur, yang akan bertugas untuk membentuk kepengurusan KONI yang baru periode 2009-2013. Selambat lambatnya 30 hari sejak Ketua Umum dan 2 orang formatur terpilih melalui musorkablub.
Sementara itu, musorkablub berhasil memilih Ketua Umum dan 2 orang formatur. Yaitu, Ketua Umum, Drs. H. Sardal dan 2 orang formatur, Ir. H. Santoso dan Mursanto, SP.d. Selanjutnya, Ketua Umum yang dibantu 2 orang formatur akan segera membentuk kepengurusan KONI baru periode 2009-2013. “Ketua Umum dan 2 orang formatur akan segera membentuk kepengurusan KONI yang baru, mengingat peran KONI sangat vital bagi daerah dalam rangka menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (PORProv) yang sebentar lagi akan dilaksanakan,” kata Ketua Panitia, Gatot Sugiyanto.
Pembentukan kepengurusan KONI yang baru periode 2009-2013 menjadi sebuah agenda yang sangat mendesak dan harus segera dilakukan. Karena meskipun ada Dinas yang mengampu bidang olahraga yaitu, Disbudparpor, namun pembinaan dan pembiayaan berbagai cabang olahraga yang ada tetap melalui KONI Kabupaten. Sehingga dengan pendeknya waktu yang ada untuk mempersiapkan diri menghadapi PORProv. mewajibkan Ketua Umum dan 2 orang formatur terpilih untuk segera membentuk kepengurusan yang baru, lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Mosorkablub juga dihadiri oleh, Bupati Kulon Progo H. Toyo S Dipo, Ketua KONI DIY H. Djaelani, Ketua DPRD Kulon Progo Drs. Kasdiyono, Muspida, Pengurus KONI periode 2006-2010 serta perwakilan pengurus dari berbagai cabang olahraga.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo H. Toyo S Dipo mengatakan bahwa sebenarnya Mosorkablub semata-mata hanya untuk menyesuaikan dengan undang-undang yang ada. Namun secara garis besar, kepengurusan KONI periode 2006-2010 sudah berjalan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi dari beberapa cabang olahraga dalam PORProv. waktu lalu.
Bupati juga merasa bangga dengan berbagai usaha yang telah dilaksanakan untuk memajukan bidang olahraga di Kulon Progo. Terutama usaha untuk terus mengoptimalkan atlet daerah yang selama ini telah dilaksanakan. “Saya merasa bangga dengan usaha untuk mengoptimalkan potensi atlet daerah dalam berbagai pekan olahraga yang dilaksanakan. Karena lebih baik menjadi juru kunci dengan atlet asli daerah yang dimiliki daripada harus mengeluarkan banyak dana hanya untuk menjadi yang pertama namun hasil dari membeli atlet dari luar daerah,” tandas Bupati.
Di sisi lain, Bupati berharap melalui Musorkablub dapat dipilih kepengurusan sementara untuk membentuk kepengurusan baru yang bisa membawa kemajuan bagi dunia olahraga di Kulon Progo. Karena kelembagaan yang kuat, program kerja yang baik dan kepemimpinan yang solid merupakan pilar-pilar untuk meraih hasil yang maksimal, lanjutnya.