21 Agustus, 2008


PETINJU HERI KE FILIPINA

Petinju Heri Ardianto dari sasana Wates boxing cam Yogyakarta akan berangkat ke Filipina untuk bertanding melawan petinju tuan rumah Eus Labiyo Buarte. Heri yang saat ini peringkat I nasional kelas 60 kg akan melawan petinju Filipina Eus Labiyo di kelas 63 kg, Rabu (27/8).
Sementara petinju Edy Kumoro akan melawan Alex Bajawa di Bali yang disiarkan Trans TV, Jum’at (22/8)malam.
Sebelum berangkat kedua petinju didampingi pelatih Ferry Kuahaty menghadap Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Mulyono, Kamis (21/8) untuk mohon doa restu.
Menurut Ferry , untuk menghadapi pertandingan tersebut, kedua petinju telah mempersiapkan dengan lancar segala sesuatu, dan mohon doa restu dari Wabup dan masyarakat Kulonprogo, semoga membawa hasil yang menggembirakan.
Sementara Wabup, berharap kedua petinju tidak merasa terbebani, tapi tetap konsisten. Dengan tenang dan percaya diri, semoga dapat meraih kesuksesan membawa hasil baik, pulang ke tanah air dengan selamat.

PERHATIAN KAUM DIFABEL MASIH MINIM

Kepedulian masyarakat terhadap kebutuhan kaum difabel terasa masih perlu ditingkatkan. Untuk itu bagi mereka yang kebetulan dikaruniai fisik sempurna secara moral berkewajiban untuk memperhatikan kaum difabel. Namun jangan hanya bergantung saja , tetapi harus berupaya dengan gigih memperjuangkan sendiri kesuksesannya, dan hal tersebut sangatlah terhormat.
Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Kulonprogo, Drs.H.Mulyono, ketika membuka Diklat Membaca dan menulis huruf Arab Braille di Masjid Al Amin Dayakan Pengasih, Kamis (21/8). Turut hadir Kabag Kesra Setda Arif Sudarmanto,SH, dan Takmir Masjid Al Amin Ir.H.Subito. Dalam kesempatan tersebut Wabup menyerahkan bantuan dari BadanAmal Zakat (BAZ) kepada Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) dan Kaum Dhuafa serta dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) kepada Kelompok Bermain Kencana Putra dan korban gempa.
“Mengingat Diklat semacam ini meupakan pendidikan yang relative langka namun merupakan sesuatu yang penting, maka peserta memanfaatkan dengan seoptimal mungkin sehingga keinginan untuk selalu atau sering membaca Al Quran dapat dilaksanakan,”harap Wabup.
Ketua penyelenggara Dja’far menjelaskan diklat akan berlangsung selama tiga hari mulai Kamis sampai Sabtu (23/8) yang diikuti 20 orang. Dengan maksud untuk mencetak para ahli di bidang membaca dan menulis Al Quran Braille dan khafid maupun khafidoh. Sementara kendala yang dihadapi masih minimnya sarana berupa AlQuran Braille.