21 Mei, 2008

TMMD Dilaksanakan di Desa Bendungan

TNI Manunggal Masuk Desa (TMD) Imbangan Ke-80 di Kulon Progo dilaksanakan di Desa Bendungan, Kecamatan Wates selama 21 hari efektif mulai 21 Mei hingga 10 Juni mendatang. Upacara pembukaan digelar Rabu (21/5) di lapangan Bendungan dengan inspektur upacara Dandim 0731 Kulon Progo Letkol Inf I Made Sukarya, dan dihadiri oleh Bupati H Toyo Santoso Dipo, Wabup Drs H Mulyono, Ketua DPRD Drs H Kasdiyono, Muspida dan segnap pejabat pemkab.

Menurut Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim Kulon Progo Kapten Inf Sutoyo, dalam TMMD itu untuk kegiatan fisik akan dilakukan perkerasan jalan 657 x 3 meter, pembangunan talud sepnjang 451 m, gorong-gorong 1 unit dan gardu ronda 1 unit. Selain itu akan dikerjakan penyempurnaan gardu rondan dan masjid masing-masing 1 unit, katanya.

Sedang untuk kegiatan nonfisik akan dilakukan penyuluhan bela negara dan kesadaran bernegara, serta penyuluhan ketrampilan teknis. “Seluruh pelaksanaan kegiatan akan didukung oleh anggota Kodim, Polres dan Sat Radar Congot sebanyak 42 dan akan dibantu oleh PNS dan masyarakat setempat sebanyak 50 orang perhari, terangnya.

Ditambahkan, kegiatan direncanakan akan menghabiskan biaya sebesar Rp. 135 juta. Yang berasal dari APBD Provinsi DIY sebesar Rp. 30 juta, APBD Kulon Progo Rp. 100 juta dan swadaya masyarakat rp. 5 juta. Di samping itu, akan dibantu oleh Kantor Kesbang Linmas Kulon Progo berupa 100 zak semen, ujar Sutoyo.

Dalam amanatnya I Made Sukarya membacakan sambutan tertulis KSAD Jendral TNI Agustadi Sasongko Purnomo antara lain menyatakan, proses perncanaan TMMD dilakukan dengan bottom up planning atau perencanaan dari bawah. Yaitu melalui musyawarah di tingkat desa atau rembug desa kemudian ke tingkat di atasnya sampai menjadi program TMMD. “Proses ini dilakukan agar program TMMD sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dan sesuai dengan kemauan masyarakat di pedesaan,” katanya.

Untuk kegiatan fisik, tambahnya, dilakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur untuk menunjang mobilitas masyarakat yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kesejahteraan. Sedang program nonfisik diorientasikan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam berbagai aspek termasuk kesadaran bernegara, tandas KSAD.

MINAT JADI PANWAS RENDAH
Minat masyarakat Kulonprogo untuk ikut dalam kegiatan pesta demokrasi Pemilu 2009 khususnya menjadi anggota Panitia Pengawas (Panwas) tingkat kecamatan ternyata sangat rendah. Hal ini terlihat dari hasil pendaftaran terakhir Senin (19/5) dari 12 Kecamatan hanya 35 orang. Padahal sesuai Undang-Undang sedikitnya pendaftar untuk 12 kecamatan tersebut adalah 72 orang.
Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kulonprogo, Ir.Sapardiyono yang didampingi seluruh anggotanya dikantornya, Selasa (20/5). "Dari 12 Kecamatan se-Kulonprogo pendaftar yang memenuhi ketentuan UU baru kecamatan Wates, itupun hanya pas-pasan saja yakni enam orang, menurut UU Pemilu dalam setiap Kecamatan terdapat 3 orang Panwas, untuk pendaft minimal 6 untuk diseleksi,"katanya.
Minimnya pendaftar Panwas, KPUD tidak mampu berbuat banyak, karena tidak punya kewenangan dan kebijakan yang diambil. KPUD dalam hal ini hanya sebagai pelaksana saja, sedangkan kewenangan ada ditingkat pusat.
"Adanya kenyataan ini kami Senin sore (19/5) sudah mengirim surat ke KPU Pusat, dengan melalui faksmili disususl Telpon dan SMS. Kami berharap sebelum 24 Mei sudah ada jawaban dari KPU Pusat,"jelasnya.
Rendahnya minat warga Kulonprogo menjadi Panwas dimungkinkan, karena persyaratan yang tidak mudah dilakukan diantaranya Pendaftar dipusatkan di KPU Kabupaten tidak di Kecamatan, Usia minimal 35 tahun dan siap bekerja penuh 24 jam . Adanya surat keterangan kesehatan dokter dari RSUD Wates tidak boleh dari Puskesmas.
Dalam hal pendaftaran Panwas Kabupaten sudah ada 12 orang pendaftar dan sudah memenuhi UU, termasuk peminat untuk PPK Kecamatan semua sudah memenuhi UU. Dijadwalkan PPK dan PPS akhir bulan Mei sudah dibentuk semua dan segera melaksanakan tugas. Tugasnya membantu KPU dalam pemutakhiran data calon pemilihserta melakukan verifikasi faktual Partai peserta Pemilu.

BEBERAPA PENGUSAHA BATAM KE KULONPROGO

Bupati Promosikan Gula Jawa

Setelah adanya kesepakatan kerjasama antara pemerintah Batam dengan pemerintah kabupaten Kulonprogo beberapa waktu yang lalu. Beberapa pengusaha dari Batam mengadakan pertemuan bisnis dengan beberapa pengusaha di Kulonprogo yang difasilitasi Pemkab , di Gedung Joglo, Senin (19/5).

Dari Kulonprogo antara lain pengusaha kerajinan tangan, pengusaha obat-obatan herbal maupun pengusaha gula Jawa atau gula Kelapa. Sementara dari Batam para pengusaha yang bergerak di bidang usaha took eceran, distributor dan eceran. Pengusaha eksportir yang hadir di antaranya H.Darmawi yang saat ini baru sibuk karena ikut dalam bursa calon Gubernur Riau.

Rahman Usman yang adik Marzuki Usman selaku wakil para pengusaha Batam mengatakan siap bergabung dalam kerja sama ini. Sedangkan H. Darmawi mengaku sudah menyiapkan lahan untuk gudang seluas 3 hektar khusus untuk menampung hasil produk kerajinan dari Kulonprogo.

Pengusaha handicraft asal Samigaluh, Bambang Wijono menjelaskan kerjasama bisnis antara Kulonprogo dengan Batam sekarang ini sudah berjalan.

Sementara Bupati Kulonprogo, H.Toyo Santoso Dipo dalam sambutannya banyak mempromosikan potensi gula Jawa. Minuman dengan Gula Jawa sangat menyehatkan di banding dengan menggunakan gula Kristal atau pasir.

Toyo menjelaskan, pada masa kecil di desa-desa yang beternak sapi setiap mengawinkan sapinya, wajib setiap peternak sapi betina membawa gula Jawa untuk makanan sapi pejantan untuk meningkatkan gairah seksnya.