14 Februari, 2009

KULONPROGO KEMBANGKAN JATI UNGGUL
Pola Bagi Hasil, Kas Desa Tambah 250 Juta

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo akan mengembangkan tanaman Jati Unggul dengan Pola bagi Hasil. Salah satu langkah yang telah ditempuh adalah melakukan kerjasama dengan Unit Usaha Bagi Hasil Koperasi Perumahan Wanabhakti Nusantara (UBH-KPWN). Penandatanganan MoU atau Nota Kesepahaman antara Pemkab Kulon Progo dengan UBH-KPWN dilakukan Sabtu (14/2) di Lantai II Binangun Pemkab. Dari pihak Pemkab Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo sedangkan UBH-KPWN oleh Direktur Utama Ir.Hariyono Soeroso MS. Dalam kesempatan tersebut sekaligus dilakukan kerjasama Pemkab dengan APIKRI yang melakukan budidaya pandan di pesisir selatan untuk membantu bahan baku anyaman agel.Acara disaksikan Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Setda Ir.Agus Anggono, Kadinas Pertanian dan Kehutanan Ir.Agus Langgeng Basuki dan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Ir.Djunianto Marsudi Utomo.
Menurut Hariyono Soeroso, dengan telah ditandatanganinya MoU ini maka pada tahun 2009 dan seterusnya, direncanakan Kabupaten Kulon Progo dikembangkan usahatani Jati Unggul Nusantara (JUN) dengan Pola Bagi Hasil sebanyak 100.000 pohon atau seluas 100 ha setiap tahun, yang tersebar di berbagai desa, dengan jumlah 25.000 pohon perdesa dalam 5 tahun. dalam lima tahun mendatang akan ditanam sejumlah 500.000 pohon dengan luas lahan 500 ha, yang tersebar di 20 desa.
"Jika setiap desa menanam minimal 5.000 pohon pertahun selama 5 tahun, maka mulai panen tahun I sampai V, Kas Desa masing-masing desa akan mendapatkan bagi hasil panen sebesar 250 juta.Petani penggarap dan pemilik lahan di desa yang bersangkutan akan mendapat bagi hasil panen 875 juta pertahun,"jelas Hariyono mantap.
Selain itu desa masih mendapatkan tambahan berupa upah biaya pengamanan sebesar 2.500 perpohon per lima tahun, dan juga upah kepada petani penggarap 14.000 perpohon per lima tahun yang dibayar bertahap sesuai dengan kemajuan pekerjaan.Oleh karena itu usahatani JUN Pola Bagi Hasil akan mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup.
Sementara secara nasional jumlah JUN dengan pola Bagi hasil mulai awal 2007 sampai Desember 2008 sebanyak 438.270 pohon dengan melibatkan 1.676 KK Petani yang tersebar di Jawa Timur meliputi kabupaten Magetan 195.805 pohon, Madiun 8.070 pohon, Ponorogo 39.359 pohon, dan Ngawi 40.755 pohon, Jawa Barat di Bogor 48.129 pohon, Tanggerang 2.302 pohon, Purwakarta 100.000 pohon dan DIY di Kulonprogo sejumlah 3.850 pohon. Jumlah investor mencapai 443 orang dengan jumlah investasi untuk 232.487 pohon senilai Rp.13.949.220.000,-.