13 Juli, 2009


PEJABAT LOMBA PANEN PADI Kelompok Ketua Dewan Juara Pertama

Pemandangan lain terjadi di Bulak Silayur Desa Kaligintung Kecamatan Temon, Sabtu (11/7), hamparan padi mengguning yang siap panen biasanya terdapat para petani yang melakukan panen, mulai merumput tanaman padi, kemudian membawa ke pinggir sawah untuk dikumpulkan, yang setelah itu di giling dengan mesin sederhana untuk memisahkan antara batang padi atau jerami dan padi. Namun yang terjadi pagi hingga siang itu, para pejabat dari pemkab Kulonprogo, mulai Bupati, Ketua DPRD, Muspida, Sekda dan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), bahkan tidak ketinggalan Kepala Dinas Pertanian propinsi mengikuti Lomba Panen Padi bersama Pejabat Pemda, Muspida, Kepala SKPD se-Kulon Progo dan Produsen Pupuk Bersubsidi yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo dalam rangka hari Krida Pertanian.
Acara diawali dengan pembagian kelompok yang dibagi menjadi 4 kelompok A,B,C,D masing-masing sekitar 11 orang yang anggotanya dari undian yang diambil peserta. Dari undian tersebut kelompok A. diantaranya terdapat Ketua DPRD Drs.H.Kasdiyono, Kadinas Perhubungan Drs.Rosyadudin, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Ir.Djunianto, Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo, Kadinas Pertanian Kehutanan Ir.Agus Langgeng Basuki masuk Kelompok B, sedangkan kelompok C terdapat Dandim 0731 Letkol Inf Hariyadi dan Kapolres AKBP Darmanto, dan kelompok D Sekda Drs.H.So’im,MM , Assek II Ir.Agus Anggono serta Kabag TI dan Humas Drs.Bisono Indro Cahyo.
Sementara itu padi yang akan dipanen oleh masing-masing kelompok telah di batasi dengan dengan tali. Lomba tersebut meliputi cara merumput, hingga di giling sampai pemisahan jerami dan padi dan terakhir di lakukan penimbangan dengan waktu sekitar 40 menit. Tampil paling cepat dalam menyelesaikan semua perlombaan tersebut kelompok A disusul B, C dan D. yang sekaligus sebagai urutan kejuaraan lomba meski tanpa hadiah. Dalam hal ini bertindak sebagai yuri adalah 20 orang petani yang tergabung dalam kontak tani Kulon progo.
Kadinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo disela-sela lomba mengatakan acara yang diselenggarakan selain memperingati hari Krida Pertanian, juga dimaksudkan sebagai sarana bagi para pejabat untuk mengetahui lebih dekat bahkan melakukan sendiri bagaimana menjadi seorang petani, yang harus siap kepanasan serta susah payah untuk merumput, memisahkan padi dan jerami dengan alat sederhana, hingga siap menjadi gabah yang siap di jemur.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo menyambut baik acara yang diselenggarakan. Sehingga para pejabat dapat merasakan bagaimana menjadi seorang petani, yang tidak hanya membeli beras di pasar saja, tetapi bagaimana cara menghasilkannya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati juga mengharapkan agar pemerintah pusat dalam kebijakan mendatang untuk menambah subsidi pupuk dan obat-obatan yang justru sangat membantu petani untuk meningkatkan hasil pertanian, dibanding dengan subsidi BBM. Karena sesungguhnya pangan lebih ampuh di banding Bom/senjata.

10 Juli, 2009

DI TPS TOYO MEMILIH SBY UNGGUL
DIPILIHAN NARAPIDANA MEGA MENANG TELAK
Pelaksanan Pemilu Presiden (Pilpres) di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh wilayah kabupaten Kulon Progo berjalan lancar, aman dan sukses. Masyarakat nampak antusias untuk melaksanakan penyontrengan di TPS-TPS tempat mereka tercatat di Daftar Pemilih tetap (DPT), yang dimulai sejak pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.
Dari hasil perhitungan sementara, sebagian besar TPS dimenangkan pasangan dengan nomor urut dua , SBY –Budiono. Bahkan kedua rivalnya apabila digabung suaranya belum mampu menandingi keunggulan capres incumbent asal Pacitan ini.
Hal ini seperti terlihat di TPS 4 Wates tempat Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo beserta Istri dan putrinya memberikan suara, pasangan 2 .SBY –Budiono meraih 202 suara, sedangkan no 1 Mega-Prabowo hanya meraih 63 suara, di urutan buncit sesuai urutan no.3 Jk-Win meraih 23 suara., tidak sah 6 suara. Jumlah DPT di TPS ini 360 namun tercatat meninggalk dunia 4 dan pindah 11 orang. Di TPS 5 yang lokasinya di SMAN 1 Wates, SBY-Budiono unggul dengan 200 suara, Mega-Prabowo 45 suara dan Jk-Win 22 suara. Sementara TPS 13 Pepen Giripeni Wates tempat Wabup Drs.H.Mulyono memberikan suaranya, hasil perhitungan juga menunjukkan Capres incumbent unggul dengfan 118 suara, disusul urutan kedua Mega-Prabowo 97 suara dan JK-Win meraih 20 suara, sedangkan tidak sah 16 suara.
Di TPS 4 suara tidak sah yang mencapai 6 suara disebabkan adanya pemilih yang sengaja tidak memberikan contrengan, namun memberikan lukisan berupa Siung di foto SBY, bahkan ada surat suara yang menambahkan jenggot maupun kumis di foto calon sehingga dianggap gugur oleh panitia.
Sementara itu hasil pemberian suara yang dilakukan oleh para tahanan Polres maupun narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang dihitung di TPS 4, dari 17 tahanan/narapidana yang memberikan haknya, pasangan no.1 Mega-Prabowo meraih 15 suara, SBY-Budiono 1 suara, JK-Win kosong dan perpal 1 suara.
Penghitungan suara Pilpres di beberapa TPS berjalan singkat, rata-rata hanya membutuhkan waktu setengah jam saja, hal ini tidak seperti kejadian saat pileg lalu yang memerlukan waktu sampai malam hari, bahkan ada yang sampai subuh baru mampu menyelesaikan rekap suara.

USAI NYONTRENG, WABUP LUPA CELUPKAN JARI

Wakil Bupati Kulonprogo, Drs.H.Mulyono yang merupakan orang nomor dua di Pemkab melakukan pencontrengan di TPS 13 Pedukuhan Pepen Desa Giripeni Kecamatan Wates. Usai nyontreng Wabup sempat lupa untuk mencelupkan jarinya di tinta

Wabup beserta istri dan seorang putrinya tiba di TPS tersebut, Rabu (8/7) pukul 7.50 WIB dengan mengendarai sendiri mobil dinasnya. Beberapa petugas TPS menyalami kedatangan Wabup, yang kemudian tepat pukul 08.00 WIB pelaksanaan pemungutan suara dimulai, diawali dengan acara pelantikan KPPS, pembukaan kotak logistic dan pengecekan perlengkapan. Butuh waktu sekitar lima belas menit, KPPS mempersiapkan segala keperluan ini. Setelah semuanya siap Wabup mengawali pemberian suara di susul istri dan putrinya kemudian warga masyarakat. Setelah memberikan suara sekitar semenit, lalu memasukkan surat suara, Wabup langsung pergi tidak menuju petugas yang menjaga tinta. Melihat Wabup yang langsung pergi di tengah kerumunan warga, beberapa orang mengingatkan, untuk mencelupkan jarinya.

Mendengar peringatan itu, spontan Wabup yang belum menandai jarinya dengan tinta ,menuju petugas yang menunggu tinta. “ O..iya maaf lupa, tadi,”kata Mulyono.

Usai menyelesaikan pemberian suara Wabup meninggalkan TPS untuk melakukan pemantauan di beberapa wilayah bersama dengan para pejabat Pemkab.


BUPATI , WABUP NYONTRENG BERSAMAAN DI AWAL

Bupati Kulonprogo, H.Toyo Santoso Dipo dan Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, melakukan penyontrengan secara bersamaan, di urutan awal pemberian suara yang dimulai pukul 08.00 WIB. Meski sama-sama pagi, namun lokasi yang di gunakan untuk memberikan suara berbeda tempat, Bupati dan keluarga di TPS 4 Wates sedangkan Wabup di daerah asal desa Giripeni Wates tepatnya di TPS 13.

Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo bersama istrinya Ny.Wiwik Toyo Santoso Dipo dan putrinya Anisha Roselia Stevia Dewi melakukan penyontrengan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 4 di lokasi SMPN 4 Wates. Bupati yang dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di no urut 297, Ny.Wiwik no.298 dan putrinya no urut 296 dari keseluruhan 360 pemilih, datang pukul 7.55 WIB disambut ketua KPPS Surgiantoro. Sesuai jadwal pemungutan suara di mulai pukul 08.00 WIB, sehingga Bupati harus menunggu kesiapan panitia, baru 15 menit kemudian memberikan hak pilihnya. Penyontrengan diawali dengan keluarga orang no satu di Kulonprogo ini. Urutan pertama Ny.Wiwik, disusul Bupati, dan ketiga, putrinya. dengan masuk di bilik no.1 dari 3 bilik yang disediakan.

Di TPS tempat orang nomor satu di Kuloprogo memberikan hak pilihnya, ini jumlah DPT justru berkurang 7 pemilih dibanding saat Pileg lalu yang mencapai 367 pemilih. Bahkan saat pelaksanaan pemungutanpun terdapat warga yang terdaftar meninggal 4, dan pindah 11.

Usai memberikan hak pilihnya Bupati optimis bahwa pelaksanaan penghitungan nantinya akan berjalan lebih cepat dibanding saat pileg, karena pilihan hanya 3, disamping itu alat contreng dengan spidol akan lebih jelas, dibanding saat pileg yang hanya menggunakan spidol kecil. “Dalam Pilpres kali ini antusias warga sama pada saat Pileg untuk itu masyarakat yang mempunyai hak pilih gunakan haknya dengan baik, hanya 5 menit saja karena keikutsertaan dalam pemilihan berarti ikut serta memikirkan nasib bangsa, daerah dalam mewujudkan pembangunan baik di daerah maupun pembangunan nasional,” pinta Toyo, di TPS 4 di kompleks SMPN 4 Wates, Rabu (8/7).

Sementara itu, Wakil Bupati Kulonprogo,Drs.H.Mulyono bersama istrinya Tutik Restina, dan putrinya Eka Rachmi Tejawati, melakukan penyontrengan di TPS 13 Pedukuhan Pepen Desa Giripeni Kecamatan Wates. Di TPS ini pemilih dalam DPT sejumlah 398 orang, tercatat keluarga Wabup no.55 Eka Rachmi Tejawati ,no.57 Drs.H.Mulyono dan 58 Ny.Tutik Restina.

Kedatangan Wabup beserta keluarga di TPS yang menempati rumah Bapak Sahiran tepat pukul 08.00 WIB. Dalam kesempatan ini Wabup sempat menyaksikan pelantikan KPPS serta pembukaan kotak suara yang berisi logistik pemilu. Dan baru memberikan contrengan 15 menit kemudian. Wabup diurutan pertama yang memasuki bilik 1 dari 3 bilik yang disediakan disusul istrinya dan putrinya.

Usai memberikan hak pilihnya kedua pejabat pemkab bersama Muspida melakukan monitoring pelaksanaan pemungutan suara di seluruh wilayah Kabupaten Kulon Progo.

03 Juli, 2009


BUPATI TUTUP KEGIATAN BBGRM

Hasil Swadaya Masyarakat Mencapai 21 Milyar

Semangat kebersamaan dan kegotong royongan yang merupakan warisan leluhur kita ternyata belum luntur dan masih terpatri dalam setiap hati nurani masyarakat. Hal ini terbukti bahwa dalam setiap kunjungan ke seluruh Kecamatan dan Desa, hasil-hasil kegotong royongan bisa dilihat dalam berbagai bentuk swadaya masyarakat di bidang pembangunan.

Demikian dikatakan Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo ketika menutup kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2009 tingkat Kabupaten Kulonprogo di Balai Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan, Kamis (2/7). Acara dihadiri kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemkab Kulonprogo, para Camat, Kepala Desa se-Kecamatan Nanggulan dan tokoh masyarakat.

Di era modernisasi dan globalisasi saat ini apabila masyarakat sudah tidak peduli dengan lingkungannya, sangatlah sulit kita mempertahankan semangat kebersamaan dan kegotong royongan. “Semangat kebersamaan dan kegotong royongan tetap menjadi pilihan terdepan sebagai kekuatan bangsa dalam pelaksanaan pembangunan, menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI,” harap Toyo.

Bupati menegaskan, dengan jiwa dan semangat kegotong royongan dan rasa kebersamaan yang telah turun temurun mengakar dan melembaga dalam kehidupan masyarakat, senantiasa menjadikan masyarakat local hidup rukun dan damai, penuh kekeluargaan dan kekerabatan, serta bahu membahu membangun kehidupan bersama dalam keanekaragaman.

Pembangunan masyarakat desa sebagai basis pembangunan daerah danpembangunan nasional, perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah maupun pemda, agar kesenjangan kehidupan masyarakat di pedesaan dan perkotaan tidak semakin melebar yang akan berdampak pada timbulnya kecemburuan social yang dapat mengarah kepada disintegrasi social bahkan disintegrasi bangsa.

“Kearifan nilai-nilai social budaya local dalam aspek kegotong royongan dan keswadayaan patut didayagunakan, dilestarikan dan dikembangkan, agar menjadi potensi efektif dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat desa. Semangat kebersamaan yang kuat untuk maju yang didukung dengan kesungguhan, ketekunan, keuletan dan kesabaran dari seluruh pelaku pembangunan sangatlah diperlukan dalam mewujudkan keberhasilan dari pembangunan,”katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo, Drs.Krisutanto mengatakan dari kegiatan masyarakat yang di bantu dengan dana dari pemerintah pusat, propinsi maupun kabupaten selama kurun waktu 2008 mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan nilai swadaya masyarakat yang mencapai Rp.21 Milyar lebih.

Sebelum acara penutupan, Bupati Kulonprogo, yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ny.Wiwik Toyo Santoso Dipo, para kepala SKPD melakukan peninjauan lapangan kegiatan gotong royong masyarakat di wilayah Kecamatan Nanggulan diantaranya meresmikan Masjid Al Hanif di desa Kembang, pembangunan Puskesmas Nanggulan, pembangunan jalan corblock di desa Tanjungharjo, penebaran bibit Lele di desa Banyuroto dan menyaksikan kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman terpadu (SPTT) di desa Donomulyo.