03 Juni, 2008

SMK Ma’arif I Temon Juara LTT Koperasi Siswa

SMK Ma’arif I Temon berhasil keluar sebagai juara I dalam Lomba Tangkas Terampil (LTT) koperasi siswa (Kopsis) tingkat SLTA se Kulon Progo. Dalam final yang digelar Selasa (3/6) di gedung Kaca kompleks kantor pemkab, SMK Ma’arih I Temon unggul dengan nilai 1.650 atas SMK Muhammadiyah Kalibawang (1.630) sebagai juara II dan SMKN I Pengasih (1.260) sebagai juara III.
Dengan prestasi itu SMK Maarif I Temon berhak atas hadiah berupa trofi, piagam dan uang pembinaan Rp. 1 juta sedang SMK Muhammadiyah Kalibawang berhak atas trofi, piagam dan uang pembinaan Rp. 750. ribu dan SMKN I pengasih berhak atas trofi, piagam dan uang pembinaan Rp. 500 ribu. Sementara juara IV diraih SMAN I Kokap, V SMAN I Temon dan VI SMAN II Wates, yang masing masing akan memperoleh uang pembinaan. Hadiah akan diserahkan pada puncak peringatan Hari Koperasi 2008 tanggal 14 Juni mendatang.
Menurut ketua panitia penyelenggara Dra Niken Prabalaras, LTT koperasi digelar dalam rangka Hari Koperasi ke-61. Lomba diikuti oleh 31 peserta dari seluruh wilayah Kabupaten Kulon Progo, katanya.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Perindagkoptam Drs H Darto MM antara lain menyatakan, LTT Kopsis dimaksudkan mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang koperasi secara umum dan khususnya Kopsis. Karena, kata dia, pelajaran perkopersian merupakan kebutuhan yang sangat urgen untuk mendorong pengembangan kesejahteraan dan sikap gotong royong bagi siswa.
Pengetahuan koperasi bagi siswa, imbuh Darto, di samping dapat dipelajari secara teori juga bisa dilakukan melalui praktik berkopersi secara langsung. Hal ini diharapkan akan dapat menciptakan kader-kader yang memiliki semangat untuk mewujudkan koperasi sebagai saka guru perekonomian bangsa. “Tanpa semangat dan kemampuan dalam membela kepentingan koperasi, maka koperasi akan statis dan lamban,” tandas Darto.
Dikatakan, pembinaan koperasi sekolah bukan hanya sebagai upaya untuk mengembangkan koperasi siswa. Namun juga untuk membantu kegiatan koperasi siswa di bidang administrasi, pengembangan usaha serta kelembagaan melalui partisipasi aktif dari para siswa.

BUPATI SERAHKAN 583 SK CPNS HONOR

Pegawai Harus Kerja Keras dan Berpikir Cerdas

Sebanyak 583 pegawai honor di lingkup pemerintah Kabupaten Kulonprogo menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Acara penyerahan berlangsung di Gedung Kesenian Wates, Selasa (3/6).

Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo secara simbolis menyerahkan SK kepada tiga penerima masing-masing Widi Astuti,S.Pd guru SMK Muhammadiyah III Wates, Dr.Toni Sulistyo Martono dari Puskesmas Kokap II dan Maruto,SIP Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertambangan. Turut hadir Sekda, Drs.H.So’im,MM, Asisten Administrasi Muqodas Rozie,SH, Kadinas Pendidikan Muh Mastur,BA, Direktur RSUD Wates Dr.Bambang Haryatno,M.Kes dan perwakilan SKPD.

Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kulonprogo, Drs.Djulistyo melaporkan pegawai honorer yang menerima SK CPNS seluruhnya 583 orang dengan perincian formasi tahun 2006 sejumlah 23 orang dan formasi 2007 sejumlah 560 orang. Sesuai dengan golongan meliputi golongan III/b 11, golongan III/a 192, golongan II/c 19, golongan II/b 45, golongan II/a 265, golongan I/c 36 dan golongan I/a 15. Sementara berdasarkan jabatan, tenaga guru 383, tenaga kesehatan 25, tenaga strategis 157 dan tenaga administrasi 18.

Bupati Kulonprogo, H.Toyo Santoso Dipo minta agar para CPNS selain bekerja keras harus berpikir cerdas. Pegawai sekarang bukan lagi menjadi amtenar atau bendoro tetapi mempunyai tugas melayani masyarakat.

“Penyerahan SK CPNS yang dilakukan saat ini adalah merupakan hasil dari kerja keras dan berpikir cerdas aparat pemkab, karena sebelumnya direncanakan bulan Juli, namun bisa maju sebulan pada hari ini, jadi jangan dianggap bahwa karyawan pemkab itu bodoh,” katanya.

Ditegaskan bahwa dalam penerimaan CPNS dilakukan secara transparan, jujur dan bersih serta tidak ada pungutan biaya apapun sejak mulai pemberkasan, pengurusan Nomor Induk Pegawai (NIP) sampai jadi SK.

“Dalam penerimaan CPNS tidak ada pakai uang-uangan, tetapi transparan, jujur dan bersih, bahkan nanti kalau sudah gajian para CPNS ini tidak boleh ada potongan yang tidak sesuai, kalau ada ya..leher –leher yang motong itu yang dipotong, setuju….”pungkas Toyo yang disambut para penerima, dengan serentak menjawab setuju.