06 Mei, 2008

Banyak Karyawan Pemkab Enggan Terlibat Pengadaan Barang

Perbandingan yang tidak seimbang antara resiko dengan besarnya kompensasi yang diperoleh panitia pengadaan barang dan jasa, memicu keengganan karyawan pemkab atau instansi pemerintah terlibat dalam proses pengadaan. Banyaknya penilaian tersebut memberikan dorongan pemkab untuk menerapkan sebuah proses pengadaan barang dan jasa yang berbasis komputer (e-procurement).

Karena dengan penggunaan aplikasi komputer panitia pengadaan akan mendapatkan beberapa kemudahan serta menurunkan tingkat resiko dari proses pengadaan. Beberapa kelebihan pengadaan barang yang berbasis komputer diantaranya, memudahkan proses pelelangan dan hubungan dengan rekanan serta menghilangkan proses yang berbelit selama proses pengadaan.

Demikian dikatakan oleh Kepala Kantor Pengelolaan Data Elektronik (KPDE) Drs. Bisono Indrocahyo Selasa (6/5), dalam acara pelatihan calon pelatih layanan pengadaan barang secara elektronik di Gedung Kaca Pemkab. Pelatihan tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari yaitu, tanggal 5-7 Mei. Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Drs.Soim,MM, Kepala BID J. Surat Djumadal, Kepala SKPD terkait serta peserta pelatihan yang lainnya.

Sesuai dengan perencanaan pengadaan barang dan jasa yang berbasis komputer ini akan dilaksanakan efektif di instansi pemerintah pada tahun 2010. Sedangkan untuk tahun 2008-2009 akan memasuki tahap sosialisasi dan uji coba. “Pada masa tersebut panitia pengadaan bisa melihat kelebihan-kelebihan yang diperoleh dengan penggunaan aplikasi tersebut,” katanya.

Saat ini, penggunaan aplikasi ini baru dilaksanakan efektif di dua tempat yaitu, Surabaya dan Bogor. Selanjutnya dua kabupaten/kota di DIY yaitu, Kota DIY dan Kulon Progo akan menyusul. Dengan demikian, Kulon Progo akan menjadi kabupaten yang menggunakan aplikasi ini nomor dua setelah kota dan nomor empat se-Indonesia, sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kulon Progo Drs. Soim,MM menyambut baik pelatihan penggunaan e-procurement di Kabupaten Kulon Progo. Menurut Sekda, penggunaan teknologi berbasis komputer ini sesuai dengan perkembangan jaman dan teknologi yang saat ini sudah mengalami kemajuan yang pesat.

Hal ini juga sejalan dengan semboyan pembangunan di Kulon Progo yaitu, Kulon Progo go international. Karena go international tidak mungkin kita wujudkan tanpa diimbangi dengaan pemahanan teknologi yang memadahi. “Sehingga pengembangan infrastruktur berbasis komputer, memang harus segera dilaksanakan agar efesiensi maupun efektifitas dari kinerja aparat dapat dilaksanakan,” katanya.

RSKB KHARISMA PARAMEDIKA MENINGKAT JADI RSU

Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Kharisma Paramedika di Jl.Khudori Wates mengalamai perubahan dan peningkatan pelayanan menjadi Rumah Sakit Umum (RSU). Perubahan tersebut diresmikan oleh Bupati Kulonprogo, H. Toyo Santoso Dipo, Selasa (6/5). Dalam kesempatan tersebut Bupati menyerahkan hadiah lomba yang diselenggarakan dalam memeriahkan peresmian RSU Kharisma Paramedika. Hadir dalam acara , Ketua DPRD Drs.H.Kasdiyono, Muspida, Kepala Dinas Kesehatan dr.Lestaryono, M.Kes.

Direktur Utama RSU Kharisma Paramedika, dr.Salamah menjelaskan berbagai kegiatan dalam peresmian RSU Kharisma Paramedika antara lain Lomba Balita Sehat, Lomba mewarnai dan pagelaran wayang kulit.

Bupati Kulonprogo,H.Toyo Santoso Dipo mengharapkan keberadaan RSU Kharisma Paramedika dapat menambah layanan kesehatan di wilayah kabupaten Kulonprogo, sehingga masyarakat mempunyai banyak pilihan dalam menentukan layanan kesehatan yang diinginkan, yang pada gilirannya ikut andil meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.

“Adanya keterbatasan yang dimiliki pemerintah, maka tidak semua program di bidang kesehatan dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri, karena itulah peran berbagai pihak, termasuk RSU Kharisma Paramedika, demi peningkatan derajat kesehatan bagi seluruh masyarakat Kulonprogo,”kata Toyo.

Toyo menginggatkan bahwa kadangkala kita ini lupa akan nikmat sehat, tetapi kalau sedang sakit barulah terasa betapa nikmatnya sehat itu. Oleh karena itu gunakanlah saat sehat sebelum sakit untuk kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat, tetapi secara preventif janganlah lupa menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya dan secara kuratif apabila sakit segeralah berobat.