21 Februari, 2009


TEMPATI GEDUNG BARU BANTUAN JEPANG

PMI Kulonprogo Gelar Syukuran

Tempati gedung baru dua lantai, bantuan dari Palang Merah Jepang, Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kulonprogo di Jl.Bhayangkara kompleks UNY kampus Wates menggelar syukuran secara sederhana, Sabtu (21/2). Selain potong tumpeng, pembukaan pintu utama gedung oleh Wabup Drs.H.Mulyono yang dilanjutkan peninjauan ruangan di lantai bawah dan lantai atas, dalam kesempatan tersebut sekaligus Ketua PMI Cabang Kulonprogo melantik 23 anggota Korps Sukarelawan PMI Kulonprogo. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Kulonprogo, Drs.H.Mulyono, perwakilan PMI propinsi DIY Taslim Sudiyanto,SKM, sedang dari donatur Palang Merah Jepang Mihoko Goto, Palang Merah Denmark Danielo dan perwakilan PMI kabupaten/kota.

Ketua PMI Cabang Kulonprogo R.Agus Subagyo,SE mengatakan gedung PMI bantuan Palang Merah Jepang senilai Rp.1,7 M yang terdiri 2 lantai dengan luas tanah seluruhnya 483 m2 milik kas desa Pengasih dengan ijin Gubernur DIY disewa 20 tahun dan dapat diperpanjang, luas bangunan 342 m2 terdiri lantai bawah 187,75 m2 dan lantai atas 154,25 m2. Lantai bawah dipergunakan untuk Unit Tranfusi Darah dan Kegiatan relawan. Unit Transfusi Darah terdiri dari Ruang Pendaftaran, ruang tunggu, ruang pemeriksaan, ruang pengambilan darah, laboratorium dan gudang UTD, bagian belakang ruang relawan, gudang , dapur dan 2 toilet. Sedangkan lantai atas untuk aktifitas pengurus meliputi ruang staff, pengurus, pertemuan, diklat.

“PMI organisasi yang netral dan independen, kegiatan berpedoman pada 7 prinsip dasar yakni kemanusiaan, kesukarelaan, kenetralan, kesamaan, kemandirian , kesatuan dan kesemestaan, sehingga tidak melibatkan diri/berpihak pada golongan politik, ras, suku bangsa atau agama tertentu, tetapi mengutamakan obyek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya,”kata Agus.

Hingga kini menurut, Agus pengurus PMI berjumlah 11 orang, kelompok kerja 6 orang, staff 10 orang . KSR dan relawan 55 orang serta hampir semua sekolah ada Palang Merah Remaja (PMR). “Pengurus dari PNS aktif maupun pensiunan dan orsos, dan semua masih kompak, sebab untuk jadi pengurus PMI masih dapat dihitung. Kalau dibuat edaran siapa yang bersedia jadi pengurus PMI jawaban sebagian besar tidak bersedia, beda kalau jadi PNS, Pegawai BUMD, semua hampir bersedia,”keluh Agus yang Pensiunan Kepala Kantor Pengelola Pasar Kabupaten Kulonprogo.

Sedang, Taslim Sudiyanto,SKM dari PMI DIY merasa lega dengan telah terealisasinya pembangunan gedung PMI bantuan Palang Merah Jepang sehingga dapat sejajar dengan kabupaten/kota lainnya. Persoalan status tanah PMI menjadi pekerjaan yang berat untuk mewujudkan bantuan segera cair dari donatur, namun dengan semangat yang pantang menyerah mulai desa hingga ijin Gubernur dapat diselesaikan dengan baik. “Bencana membawa nikmat, itulah yang bisa dikatakan dengan telah terbangunnya gedung PMI bantuan dari Palang Merah Jepang di seluruh kabupaten/kota di DIY ini,”katanya.

Taslim berharap dengan sarana prasarana yang ada, kegiatan dapat ditingkatkan tidak hanya donor darah, namun program yang cukup luas selain membantu pemerintah dalam pertolongan korban bencana, AIDS, Demam Berdarah dan Flu Burung, tidak kalah penting langsung terjun ke masyarakat untuk kesiapsiagaan bencana sehingga dapat mengurangi resiko terhadap bencana yang datang.

Perwakilan Donatur, Mihoko Goto, merasa gembira dengan telah terealisirnya bangunan gedung PMI Kulonprogo yang merupakan bantuan dari donatur-donatur dari warga masyarakat Jepang. Gedung bukan prioritas utama, namun kesiapan dalam membantu setiap korban apabila terjadi bencana merupakan hal yang utama. “ Saya datang pertamakali di PMI Cabang Kulonprogo Agustus 2006, mendapatkan masukan bahwa Kulonprogo termasuk daerah yang rawan bencana terutama tanah longsor dan banjir,”kata Mihoko Goto yang fasih berbahasa Indonesia.

Sementara Wakil Bupati Kulonprogo Drs.H.Mulyono dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Palang Merah Jepang yang telah memberikan bantuan gedung PMI Cabang Kulonprogo yang representatif dan diharapkan gedung baru menjadi semangat baru untuk semakin meningkatkan profesionalisme dalam melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan.