28 Oktober, 2008


UKM KALTIM PARTISIPASI MANUNGGAL FAIR

Usaha Kecil Menengah (UKM) dari Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur ikut serta meramaikan pameran Manunggal Fair 2008. Melalui momentum akbar yang digelar pemkab setahun sekali di Alun-alun Wates, beberapa pengusaha daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia ini mencoba mempromosikan potensi daerahnya khususnya hasil kerajinan rakyat kepada warga masyarakat Kulonprogo.

Prayitno sebagai pendamping UKM mengatakan kedatangan ke Kulonprogo yang baru pertamakali termasuk keikutsertaan dalam pameran, sebagai usaha untuk mempromosikan hasil-hasil kerajinan masyarakat Kaltim, agar lebih banyak dikenal masyarakat Indonesia termasuk di Yogyakarta. Sebelumnya dia telah mengikuti kegiatan yang sama di kotakota besar seperti, Jakarta, Surabaya dan Bali.

“Walau yang kami bawa barang dagangan namun tujuan utama kami datang ke sini bukan mencari keuntungan, tapi untuk memperkenalkan kepada masyarakat hasil UKM di Kaltim kepada masyarakat, sehingga masyarakat luas tahu akan potensi daerah kami,”kata Prayitno, yang mengetahui adanya pameran dari website pemkab Kulonprogo.

Rombongan Prayitno yang tiba di Kulonprogo Senin malam (27/10) semuanya berjumlah empat orang dan menginap di salah satu losmen di kota Wates. Dalam pamerannya kali ini, menampilkan hasil karya khas pengrajin masyarakat Kutai Kartanegara, seperti kain sutra, baju batik,kaos, kalung batu khas Dayak, gelang, tas, kopiah dan bermacam-macam batu-batu.

Meskipun harus membawa barang-barang dengan biaya yang sangat mahal karena menggunakan pesawat terbang, namun barang-barang yang ditawarakan masih sangat wajar. Hal ini seperti Kalung Manik khas Dayak untuk besar Rp.35 ribu sedangkan yang kecil Rp.15.ribu, Kain Sutra kotak Rp.250 ribu dan Taplak meja manik Rp300 ribu.


WABUP: Ditanya Pasir Besi, Jangan Jawab Tidak Tahu

Semua pegawai pemerintah, baik para Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk tenaga honor Pemkab Kulonprogo harus bisa memberi penjelasan apabila ditanya tentang Pasir Besi yang sekarang setiap hari muncul di media. Bahwa pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten bertujuan untuk membawa masyarakat hidup lebih baik, sehingga tidak mungkin akan merugikan rakyatnya, apabila merugikan masyarakat pemkab tidak akan melanjutkan.
Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Kulonprogo, Drs.H.Mulyono, ketika menerima audiensi pendamping dan peserta PORSENI Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Kulonprogo di ruang kerjanya, Selasa (28/10). Turut hadir Kakandepag Kulonprogo, Drs.H.Syahrowardi,MPdi, Kabag Kesra Setda, Arief Sudarmanto,SH, Kasubdin TK/SD Dinas Pendidikan Kulonprogo, Drs.Harminto,MM dan Ketua IGTKI Kulonprogo, Paniyo,SPd.
“Sekarang muncul informasi-informasi tentang pembangunan di Kulonprogo khususnya pasir besi, sebagai guru dan duta diharapkan dapat menyampaikan informasi tentang pembangunan tersebut dengan benar, bahwa para PNS, pegawai pemkab lain termasuk honor harus satu suara, bahwa pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, kalau merugikan masyarakat tidak dilanjutkan, jadi jangan ditanya pasir besi, jawabnya tidak tahu,”pinta Mulyono.
Sementara, Kasubdin TK/SD Harminto melaporkan kegiatan PORSENI IGTKI yang merupakan even lima tahunan. Sebanyak 13 peserta dan pendamping dari IGTKI Kulonprogo akan mengikuti PORSENI tingkat nasional di Jakarta mulai Kamis (30/10) sampai Sabtu (1/11). Cabang lomba yang akan dikuti Kulonprogo yang tergabung dengan Yogyakarta masing-masing seorang peserta untuk lomba MTQ, Cipta dan Baca Puisi sedangkan Gerak dan Lagu diikuti delapan peserta.


PERINGATAN SUMPAH PEMUDA

Menpora :Pemuda Nasionalis MasihKurang Cukup

Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menpora), DR.Ahdyaksa Dault,MSI mengatakan bangsa ini memerlukan tampilnya para pemuda dengan semangat solidaritas kuat, teguh integritasnya, serta professional dalam pengabdian. Semangat solidaritas mengandung nilai empati sosial yakni kemampuan merasakan penderitaan sesama, dan kesadaran berbagi rasa dengan orang lain. Integritas ditandai dengan adanya keteguhan ahklak, sikap berani bertanggung jawab. Sedangkan professional mengandalkan, adanya etos kerja , kemampuan inovasi, produktivitas, dan kemampuan berdaya saing. Ketiga pilar itu saat ini perlu kita kembangkan sebagai modal dasar terbesar bagi pemuda Indonesia dalam meningkatkan semangat nasionalisme dan memperkokoh bangunan karakter Indonesia menuju bangsa yang makmur dan sejahtera.

Hal tersebut dikatakan Menpora dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo pada Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-80 tahun 2008 di Halaman Pemkab, Selasa (28/10). Upacara diikuti Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, Ketua DPRD Kulonprogo Drs.Kasdiyono, Muspida, Sekretaris Daerah, dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sedangkan peserta terdiri para PNS, pelajar SMP,SMA, Pramuka dan TAGANA.

“Hari ini bangsa Indonesia membutuhkan pemuda yang memiliki jiwa nasionalis. Pemuda yang bangga dan bergerak dengan rasa bangga yang dimilikinya itu untuk kepentingan kemajuan bangsa Indonesia. Pemuda nasionalis masih kurang cukup. Namun dia adalah pemuda nasionalis yang berpijak pada nilai-nilai luhur religi. Pemuda yang diharapkan adalah pemuda yang bermoral dan berahklak mulia,”katanya.

Menpora berkeyakinan bahwa para pemuda akan mampu mentransfer semangat Sumpah Pemuda 1928 dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan bangsa, sehingga peringatan Hari Sumpah Pemuda tetap relevan dari waktu kewaktu. Indonesia sejahtera adalah mimpi, harapan, dan semangat kita semua dalam bergerak. Indonesia sejahtera adalah amanat pejuang kemerdekaan dan kemerdekaan itu sendiri. Indonesia sejahtera adalah cita-cita besar kita sebagai pemuda Indonesia. Mari bergerak,bangkit bersama, menuju Indonesia sejahtera.