24 Desember, 2008

MALAM SATU SURO DI GUNUNG LANANG

Gelar Ruwatan Agung Salirojati

Menyambut malam tahun baru jawa atau 1 Suro 1942 Paguyuban Kadang Gunung Lanang akan melaksanakan upacara Ruwatan Agung Salirojati di Padepokan Gunung Lanang Astana Jingga di dusun Bayeman, desa Sindutan kecamatan Temon.

J.Suwaldji dari Paguyuban Kadang Gunung Lanang, menjelaskan maksud digelarnya upacara Ruwatan Agung Salirojati dengan thema Menemukan sejatining aku dan aku kang sejati untuk melestarikan kebudayaan Jawa dengan lampah ritual dan spiritual yang dilakukan pada hari Minggu (malem Senin Legi) (28/12) pukul 19.00 WIB sampai selesai di Padepokan Gunung Lanang.

“Selain itu juga sebagai laku spiritual untuk keselamatan negara dan bangsa Indonesia agar rakyat bangsa ini dengan landasan hati suci, niat suci dan batin yang suci dapat mawas diri atau instropeksi sehingga dapat memahami dan menemukan jatidiri sebagi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Pada akhirnya dapat terbebas lepas dari segala himpitan kesesakan hidup yang saat ini selalu membayangi kehidupan kita sehari-hari” terang Suwaldji.

Ditambahkan, dalam kesempatan tersebut juga digelar Pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Roesmadi dari wates dengan lakon Tumurune Wahyu Gajah Antisuro atau Abimanyu dadi Ratu.

Ruwatan yang dibuka untuk umum, peserta sebelumnya membawa uba rampe masing-masing berupa Kain Mori putih secukupnya untuk pakaian Ikram, saputangan putih polos, pecut, roncen Mlati dengan bandul kantil kuning/putih, telur ayam kampong dan kain Jarik untuk tetesan siraman masing-masing satu buah.