24 Februari, 2009

KRANDAN BERPOTENSI GANTIKAN KEDELAI

Tanaman Krandan yang tumbuh liar di pesisir selatan yang mampu hidup dan berkembang di lahan tandus dan kering sangat berpotensi sebagai sumber pangan pengganti kedelai dan pakan ternak. Selain itu tanaman yang mempunyai kandungan protein 31,3% juga sangat cocok sebagai penutup dan mencegah tanah gundul erosi dan banjir.

Hal tersebut dikatakan peneliti dari Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta Erna Winarti ketika audiensi dengan Bupati Kulonprogo tentang penelitian, pengembangan dan pengolahan lahan kerandan di Gedung Joglo, Selasa (24/2). Turut hadir kepala BPTP Dr.Subowo.,MS Kadinas Pertanian dan Kehutanan Ir.Agus Langgeng Basuki, MT, Kadinas Perindag dan ESDM Drs. Darto dan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Ir. Bambang Tri Budi Harsono.

Menurut Erna, kerandan yang masuk dalam tanaman jenis kacang-kacangan tropis, dengan bunga berwarna pink, warna biji coklat kemerahan yang mempunyai banyak kandungan protein, dapat dijadikan alternatif untuk pengganti kedelai sebagai bahan baku tempe maupun tahu, bahkan kedepan dapat untuk pembuatan kecap.

Dalam kesempatan ini BPPT telah melakukan ujicoba budidaya tanaman kerandan di desa Bugel Panjatan dan demplot budidaya tanaman kerandan di desa Karangsewu Galur.

Bupati Kulonprogo, H.Toyo Santoso Dipo menyambut baik usaha yang telah dilakukan oleh BPTP, diharapkan penelitian diteruskan yang nantinya dapat menghasilkan varietas baru serta pemilihan tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman kerandan tersebut. “Gejolak dunia dengan adanya krisis pangan, diharapkan hasil BPTP dapat menjadi sumbangsih pada pangan,”kata Toyo yang dimasa mudanya sering mengkonsumsi kerandan sebagai lalapan.

Tidak ada komentar: