PEMKAB SEJALAN DENGAN PERJUANGAN PPLP
Bupati Pertanyakan Dukungan Puro Untuk Membangun Kulonprogo
Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo mempertanyakan keseriusan dukungan pembangunan untuk kemajuan kabupaten Kulonprogo kepada pihak Puro Pakualaman. Hal ini terkait dengan status tanah PA Ground istilah tanah milik Puro yang banyak berada di wilayah kabupaten terbarat di DIY ini terutama yang berada di sepanjang pesisir selatan Kulonprogo. Berbagai usaha pemkab untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui upaya pembangunan di wilayah selatan selalu terkendala oleh pemilik lahan dalam hal ini selalu kandas di tengah jalan, apabila bertemu dengan pihak Puro.
“Saya sangat setuju dengan PPLP bahwa petani tidak boleh kehilangan lahan pertanian yang disebabkan oleh adanya penambangan pasir besi. Penambangan bijih besi oleh investor dilakukan perblok yang setiap bloknya dikerjakan selama dua tahun, selama ditambang itu petani yang tak bisa mengolah lahan diberi ganti rugi atau kompensasi sesuai hasil yang diterima saat mengerjakan lahan seperti sebelumnya, intinya petani tidak boleh kehilangan haknya setuju saya, tapi jaminan bahwa hak petani untuk dapat mengelola lahan seperti sebelumnya dengan surat dari Puro sebagai bukti hitam diatas putih ini yang sekarang masih menjadi masalah,”terang Toyo, ketika menerima BPTP Yogyakarta yang akan mengembangkan tanaman Krandan di Joglo Pemkab, Selasa (24/2).
Dalam kesempatan tersebut Toyo bertutur bahwa selama ini pemkab sejalan dengan perjuangan pemikiran dari Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP), sehingga berharap jangan ada permusuhan. “PPLP jangan dimusuhi karena perjuangan mereka sejalan dengan pemkab, begitu sebaliknya pemkab tak musuhi PPLP, karena PPLP sangat berjasa kepada pemkab, ndak ada PPLP daya tawar pemkab kepada investor rendah, jadi saya malah berterim a kasih sekali,”katanya.
Namun demikian orang nomor satu di Kulonprogo ini merasa kesal dengan pihak Puro yang kurang begitu serius untuk membantu pembangunan di Kulonprogo, karena investor selalu mentok kalau sudah menyangkut soal status tanah. “Sebenarnya pihak Puro mau mendukung pembangunan di Kulonprogo apa tidak, apa mau menghambat pembangunan di Kulonprogo,”katanya. Dalam kesempatan tersebut Toyo juga menjelaskan investor yang akan membangun hotel berbintang di obyek wisata Glagah, yang gagal karena persoalan status tanah di Puro sehingga pemkab tidak bisa mengeluarkan IMB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar