29 Maret, 2008


SMPN I Galur Jalin Kerjasama dengan BPGHS Singapura

Mulai tahun 2009 SMPN I Galur Kulon Progo akan melakukan kerjasama dengan Bukit Panjang Goverment High School (BPGHS) Singapura. Kerjasama akan diwujudkan dengan pertukaran siswa dan guru antarkedua sekolah. Setiap tahun SMPN I Galur akan mengirimkan 6 siswa dan 3 guru sedang BPGHS akan mengirim 25 siswa dan 6 guru.

Perjanjian kerjasama dilakukan dengan penandatanagan Memory of Understanding (MoU) oleh Kepala SMPN I Galur Drs Edy Suwarno MPd dan Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Melayu Mr. Sazali Sadli. Penandatanganan disaksikan oleh Bupati H Toyo Santoso Dipo, Jumat (28/3) di SMPN I Galur. Hadir pada acara itu Kepala Bappeda Drs H Darto MM, Camat Galur Drs Jumanto serta segenap pengurus Komite Sekolah setempat.

Menurut Edy Suwarno, siswa yang akan dikirim ke BPGHS adalah siswa dari kelas Sekolah Berstandar Internasional (SBI). Di sekolah yang masuk dalam jajaran 20 besar sekolah terkemuka di Singapura tersebut para siswa dan guru yang dikirim akan mendalami mata pelajaran sains dan Information and Comunication Technology (ICT), katanya.

Sedang menurut Sazali, siswanya di SMPN I Galur akan mempelajari budaya Jawa, khususnya pelajaran bahasa dan kesenian. BPGHS, kata dia, merupakan salah satu dari 2 sekolah menengah di Singapura yang memiliki prioritas untuk mempelajari budaya Melayu. Untuk memperluas pemahaman para siswa akan ditambah dengan pelajaran budaya Jawa, ungkapnya.

Ditambahkan, selain dengan SMPN I Galur pihaknya juga menjalin kerja sama dengan 4 sekolah di Jateng dan Jatim yang juga sudah mengelola SBI. Masing-masing SMPN I Purbolinggo, SMPN I Demak, SMPN I Pandaan dan SMPN I Malang.

”Untuk SMPN I Purbolinggo pengiriman siswa dan guru dilakukan sejak akhir bulan Maret ini. Sedang untuk 4 sekolah yang lain baru akan dilakukan mulai bulan Juni tahun depan,” tutur guru Sastra Melayu tersebut.

Bupati H Toyo Santoso Dipo menyambut baik atas kerjasama tersebut. Dia berharap siswa dan guru yang dikirim ke BPGHS dapat memanfaatkan kesempatan untuk menyerap sebanyak mungkin ilmu dan teknologi di Singapura. Karena penguasaan iptek warga Singapura lebih tinggi dibanding Indonesia, katanya.

”Saya yakin dengan belajar beberapa waktu di Singapura para siswa akan dapat menyerap hal-hal penting, khususnya teknologi, yang dapat diimplementasikan di Kulon Progo. Bagi masa depan Kulon Progo penguasaan teknologi oleh generasi muda sangat penting. Karena pembangunan daerah sangat tergantung pada penguasaan dan penerapan teknologi,” tandas Toyo.

Lebih jauh Toyo mengatakan, SMPN I Galur sebagai salah satu pengelola SBI akan mempunyai konsekuensi yang cukup berat. Segenap komponen sekolah harus mampu mengakomodasi perkembangan jaman dan teknologi yang berkembang sangat pesat. Kualitas sekolah akan sangat berpengaruh terhadap penciptaan SDM yang siap untuk bersaing dalam memerebutkan lapangan kerja,imbuhnya.

1 komentar:

cahaya nailah mengatakan...

Selamat atas terpilihnya SBI Galur sbg partner lembaga pendidikan manca negara. Kalau sudah ada mohon informasi situs resmi SBI SMPN I Galur, kalau belum ada buat dong ! agar informasi kegiatan2 SBI SMPN I Galur dapat diakses oleh publik shg terwujudlah transparansi pendidikan bagi masyarakat luas.