09 Agustus, 2008

PENGGANTI SUMARIYO TELAH TERISI

Ketua DPRD Lantik Drs.Hartono

Drs.Hartono dari Partai Kebangkitan Bangsa menjadi anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo antar waktu menggantikan H.Sumariyo,SH yang berhenti dari anggota Dewan karena meninggal dunia. Hartono meski warga Sindutan, Temon namun sebelumnya tercatat sebagai calon legislatif PKB daerah pemilihan Pengasih-Kokap terhitung sejak pengucapan sumpah dan janji menjadi anggota dewan Kulonprogo.

Pengucapan Sumpah dan janji berlangsung Sabtu (9/8) pada rapat paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Kulon progo dipandu oleh Ketua Dewan Drs. Kasdiyono yang diawali dengan pembacaan SK Gubernur DIY oleh Sekretaris Dewan. Drs. Djuwardi. Rapat paripurna Istimewa di hadiri oleh para anggota DPRD dan disaksikan Wakil Bupati. Drs.H. Mulyono, jajaran Muspida dan para Kepala Dinas Instansi.

Menurut Ketua DPRD Drs. Kasdiyono Pengucapan sumpah dan janji Drs.Hartono didasarkan pada Surat keputusan Gubernur DIY, atas nama Presiden Republik Indonesia Nomor: 122/Kep/2008, tertanggal 21 Juli 2008 tentang peresmian dan pemberhentian anggota DPRD Kabupaten Kulon progo antar waktu.

Dengan demikian, menurut Kasdiyono kekosongan anggota DPRD Kulon progo setelah terisi kembali tersebut akan dapat meningkatkan kinerja dan tugas-tugas Dewan sebagai penyampai aspirasi rakyat, melaksanakan pengawasan maupun dalam menjalankan fungsi Legislasi.

Kepada Hartono, Ketua Dewan berharap dengan pengucapan sumpah dan janji tersebut agar segera menyesuaikan diri untuk mengikuti tugas-tugas sebagai anggota DPRD Kabupaten Kulon progo.

Usai pengucapan sumpah dan janji rapat paripurna istimewa diakhiri dengan penyampaian ucapan selamat oleh Ketua DPRD Drs. Kasdiyono, Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, Seluruh anggota Dewan, jajaran Muspida serta para Kepala Dinas Instansi.

Usai dilantik, Hartono dihadapan beberapa wartawan menjelaskan bahwa setelah resmi menjadi anggota dewan akan melanjutkan rencana almarhum Sumariyo, berupa perbaikan kulitas tanah melalui program Sapinisasi dengan kotoran ternak menjadi pupuk organik, sehingga kondisi tanah menjadi subur yang akan menguntungkan para petani.

“ Yang menjadi prioritas pemikiran ke depan, adalah bagaimana kualitas tanah menjadi baik melalui pupuk organik, sehingga hasil petani baik termasuk luasan lahan pertanian yang masih sedikit di daerah pegunungan karena tidak subur, syukur kalau ada pabrik kompos di Kulonprogo, akan sangat bagus, meskipun itu kewenangan eksekutif, legislative hanya memberi masukan saja,” kata Hartono yang sebelumnya menjadi guru di SMA Maa’rif Wates.

Tidak ada komentar: