PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN BENAR
BANTU ATASI MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
Memilah sampah antara sampah organik dan sampah non organik perlu dibiasakan sejak dari tingkat rumah tangga, jika sampah dapat dipilah dan dikumpulkan berkelompok akan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sampah organik dapat dijadikan kompos, sedangkan untuk sampah non organik seperti kertas, plastik, kaca dan besi biasanya ada pengepul yang datang untuk membeli, demikian dikatakan oleh Bambang Heru Murti dari Bapedalda DIY dalam sarasehan menyambut hari lingkungan hidup sedunia di Kantor Pedal Kabupaten Kulon Progo Rabu (4/6).
”Sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang bisa dipergunakan sendiri ataupun dikemas dan dipasarkan, untuk sampah non organik seperti plastik bekas ember atau botol minuman jika telaten mau membersihkan dan merajangnya hingga ukuran 1 x 1 cm juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sedangkan sampah kertas selain laku dijual kiloan dapat juga diolah menjadi kertas daur ulang”, tutur Bambang.
Sementara Wakil Bupati Kulon Progo, Drs. H. Mulyono mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk mulai merubah perilaku masing-masing dengan memilah sampah, menjaga kebersihan dan melakukan penghijauan di lingkungan yang paling terkecil yaitu keluarga. ”Setidaknya jika hal tersebut dapat terlaksana dapat sedikit mengatasi masalah lingkungan, walaupun belum tentu menjamin terciptanya bumi yang hijau dan bersih, namun setudaknya kita sudah berupaya”, ujar Mulyono.
Dalam sarasehan tersebut, Kantor Pedal Kab. Kulon Progo selaku penyelenggara mengundang tokoh masyarakat, pemerhati lingkungan, LSM dan dari SKPD terkait, nampak pula hadir Ketua DPRD, Drs. Kasdiono, perwakilan dari PPLH Regional Jawa, Darmo, S.Hut.
BANTU ATASI MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
Memilah sampah antara sampah organik dan sampah non organik perlu dibiasakan sejak dari tingkat rumah tangga, jika sampah dapat dipilah dan dikumpulkan berkelompok akan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sampah organik dapat dijadikan kompos, sedangkan untuk sampah non organik seperti kertas, plastik, kaca dan besi biasanya ada pengepul yang datang untuk membeli, demikian dikatakan oleh Bambang Heru Murti dari Bapedalda DIY dalam sarasehan menyambut hari lingkungan hidup sedunia di Kantor Pedal Kabupaten Kulon Progo Rabu (4/6).
”Sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang bisa dipergunakan sendiri ataupun dikemas dan dipasarkan, untuk sampah non organik seperti plastik bekas ember atau botol minuman jika telaten mau membersihkan dan merajangnya hingga ukuran 1 x 1 cm juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sedangkan sampah kertas selain laku dijual kiloan dapat juga diolah menjadi kertas daur ulang”, tutur Bambang.
Sementara Wakil Bupati Kulon Progo, Drs. H. Mulyono mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk mulai merubah perilaku masing-masing dengan memilah sampah, menjaga kebersihan dan melakukan penghijauan di lingkungan yang paling terkecil yaitu keluarga. ”Setidaknya jika hal tersebut dapat terlaksana dapat sedikit mengatasi masalah lingkungan, walaupun belum tentu menjamin terciptanya bumi yang hijau dan bersih, namun setudaknya kita sudah berupaya”, ujar Mulyono.
Dalam sarasehan tersebut, Kantor Pedal Kab. Kulon Progo selaku penyelenggara mengundang tokoh masyarakat, pemerhati lingkungan, LSM dan dari SKPD terkait, nampak pula hadir Ketua DPRD, Drs. Kasdiono, perwakilan dari PPLH Regional Jawa, Darmo, S.Hut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar