07 April, 2008

MENYONGSONG INDUSTRIALISASI DI KULONPROGO
Pemuda Harus Tanggap, Jangan Jadi Penonton
Pemerintah Kabupaten Kulonprogo telah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menciptakan lapangan kerja baru salah satunya dengan industrialisasi. Peluang kesempatan kerja baru yang tersedia harus mampu ditangkap oleh generasi muda utamanya sebagai penerus pembangunan, dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sehingga pada akhirnya tidak hanya menjadi penonton.
Dalam rangka mensikapi dan ikut berperan serta adanya rencana pembangunan Mega proyek di bagian selatan Kulonprogo, pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Kecamatan Wates menggelar acara Sarasehan Pemuda dengan tema Industri di Kulon Progo Bagian Selatan, Manfaat, Masalah dan Solusi bagi Pemuda, dengan narasumber Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, Kepala BAPPEDA Drs.H.Darto,MM dan Direktur Utama PT.JMM BRMH Haryoseno, di Dermaga Karangwuni Wates, Sabtu (5/4). Selain perwakilan karangtaruna seluruh desa di kecamatan Wates, juga hadir ketua karangtaruna Propinsi GKR.Pembayun dan utusan karangtaruna dari kabupaten/kota se-Propinsi DIY.
Menurut Dirut PT.JMM.Haryosono, adanya industri belum tentu identik dengan berdirinya pabrik-pabrik, juga belum tentu tidak mendukung pelestarian lingkungan. Dalam industri yang bersifat global tetap memperhatikan kearifan lokal agar dapat hidup berdampingan. Pemuda harus menyiapkan diri untuk berperan serta untuk melestarikan ke depan, perusahaan hanya merupakan langkah awal untuk mengembangkan kawasan yang diharapkan memicu yang lain untuk masuk. Seperti adanya peningkatan di sektor pertanian dengan munculnya industri pertanian yang menghasilkan alat-alat pertanian, pupuk yang akhirnya menjadi kawasan terpadu. “Untuk mampu menuju Go Internasional yang bisa diterima semua pihak harus bermuara kepada kearifan lokal, yang didukung dengan adanya suatu etika, kedisiplinan dan tanggung jawab ,”jelas Seno.
Kebijakan pemkab menurut Wabup.Mulyono, menarik investor baik dalam maupun luar untuk menanggulangi kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di sektor industri dengan tetap memperhatikan sektor pertanian, jadi tidak benar kalau ada industri kemudian menggusur apalagi mematikan pertanian, karena yang kerja itu butuh makan dan mereka tidak tanam,”kata Wabup Mulyono.
Berbagai kegiatan pembangunan wilayah Kulonprogo selatan diantaranya pembangunan Jalur jalan lintas selatan (JJLS), Pelabuhan Karangwuni, Lantamal, Industri Baja, pembangunan industri perikanan dan pariwisata, banyak membutuhkan tenaga kerja yang harus djadikan peluang kerja bagi generasi muda. Sehingga mulai sekarang harus disiapkan kompetensi kerja dengan peningkatan keahlian dan ketrampilan.
Kepala BAPPEDA Drs.H Darto mengatakan, meski industrialisasi dikembangkan di selatan, namun bukan berarti mengesampingkan pembangunan utara, untuk menopang berbagai pembangunan tersebut di Kulonprogo utara yang kaya akan hasil pertanian dijadikan kawasan agropolitan.

Tidak ada komentar: