TERKAIT KEBERADAAN INVESTOR
Haryoseno : Saya Kurang Tau, Ngeceknya dimana ?
Keberadaan investor Australia Indo mines.Ltd yang akan melakukan penambangan pasir besi di pesisir pantai selatan Kulonprogo dipertanyakan Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP). Bahkan PPLP Kulonprogo berencana melaporkan investor ke penyidik Polda DIY. Langkah ini menyusul hasil klarifikasi dari Kedutaan Besar
Aji Kusumo salah satu kerabat Kasultanan Yogyakarta mengaku dari hasil konfirmasi ke Komisi VII dan Kedubes Australia di Jakarta beberapa waktu lalu, tidak diperoleh kejelasan akan status Indo mines.Ltd. Berarti PT.Jogja Magaza Mining (JMM) melakukan kebohongan publik. “Mari kita bersama-sama melaporkan kasus ini ke Polda, biar rencana kita menentang pabrik besi baja tercapai,”tegas Aji di sela-sela panen raya Semangka di pesisir Bugel Panjatan Kamis (27/3). Selain ke Polda, upaya mencari keadilan juga akan dilakukan di Lembaga Ombudsmen Swasta (LOS).
Terkait keberadaan investor yang dipermasalahkan PPLP, Direktur Utama PT.JMM, BRMH. Haryoseno mengaku tidak tahu dasar yang digunakan serta mempertanyankan pengecekan yang dilakukan. Sangat mudah mengecek keberadaan Indomines.Ltd untuk membuktikan keberadaannya.”Saya kurang tahu, ngeceknya dimana, sangat mudah sebenarnya untuk mengetahui Indo mines, bahkan perusahan ini sudah tercatat di bursa efek Australia, silahkan dicek aja di internet alamatnya www.indomines.com.au , akan terlihat jelas semuanya,”ujar Seno ketika dikerubuti wartawan usai menghadap Bupati Kulonprogo, di Joglo Pemda, Jum’at (28/3). Turut mendampingi Dirut yang masih Kerabat Pakualaman, General Manager PT.JMM Boedi Tjahyono.
Meski mempunyai argumentasi tentang keberadaan investor asal
Sementara hasil pertemuan dengan Bupati, melaporkan kegiatan ujicoba peralatan yang masih dalam taraf adjusment peralatan karena belum mencapai hasil maksimal.”Saya hanya melaporkan kegiatan yang sekarang berjalan, dengan perlatan yang baru pertamakali dan masih ujicoba sehingga hasil belum optimal, optimalnya 10 persen sekarang baru 50 persen, dari hasil optimal ini nanti 50 ton akan dikirim ke Jerman untuk menentukan mesin yang cocok dilakukan untuk melakukan proses penambangan ,”jelas Boedi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar