UPACARA HARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUBAR
Di Guyur Hujan Peserta Kocar-Kacir
Upacara Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional dan Pernyataan dimulainya Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional tahun 2008 tingkat Kabupaten Kulonprogo yang berlangsung Senin pagi (21/1) tak berjalan sukses dan terpaksa dibubarkan sebelum selesai.
Hal ini terjadi karena saat pembacaan amanat Inspektur Upacara, Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo selaku irup membacakan sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno,beberapa menit kemudian hujan turun dengan lebat sehingga peserta upacara berlarian kocar-kacir mencari tempat yang teduh.
Cuaca memang kurang bersahabat, sebelum masuk jam kerja pukul 07.30 Wib, beberapa menit telah turun hujan lebat sehingga dihalaman lokasi upacara telah banyak air yang mengenang, kemudian disusul cuaca terang. Melihat cuaca yang terang panitia memberanikan diri melaksanakan upacara.
Pada awal acara mulai pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945 dan mengheningkan cipta berlangsung khidmat dan lancar. Sesaat setelah sesi acara amanat inspektur upacara, Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo yang membacakan amanat tertulis Menakertrans baru beberapa lembar hujan langsung turun sangat deras. Meski bupati ditempat yang teduh tidak terguyur hujan akhirnya, tidak melanjutkan membacakan amanat dan memerintahkan komandan untuk membubarkan upacara. “ Selanjutnya upacara supaya dibubarkan,”kata Toyo.
Selain para PNS dilingkup pemkab, Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, Ketua DPRD Drs.Kasdiyono, Muspida plus dan seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) turut dalam upacara.
Menakertrans mengatakan sampai saat ini masih terjadi beberapa kasus kecelakaan kerja maupun gangguan kesehatan akibat kerja misalnya kebakaran pabrik, rusaknya alat berat, peledakan tanur, kebocoran tangki bahan kimia, keracunan ditempat kerja, gangguan pendengaran akibat kerja dan penyakit akibat kerja lainnya. Hal ini dapat dihindariapabila adanya implementasi K3 di setiap tempat kerja. Sementara data kecelakaan kerja tercatat tahun 2004 sebanyak 95.418 kasus, tahun 2005 sebanyak 99.0234 kasus dan tahun 2006 sebanyak 95.624 kasus mengalami penurunan sebesar 3,55 %.
“Data tersebut menunjukkan kasus kecelakaan kerja di Indonesia masih relative tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi , kampanye maupun bentuk upaya lain yang lebih intensif guna meningkatkan kepedulian masyarakat agar K3 menjadi budaya bangsa dalam segala aktifitasnya sehingga tingkat kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat ditekan atau diminimalkan,”terang Erman.
Di Guyur Hujan Peserta Kocar-Kacir
Upacara Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional dan Pernyataan dimulainya Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional tahun 2008 tingkat Kabupaten Kulonprogo yang berlangsung Senin pagi (21/1) tak berjalan sukses dan terpaksa dibubarkan sebelum selesai.
Hal ini terjadi karena saat pembacaan amanat Inspektur Upacara, Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo selaku irup membacakan sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno,beberapa menit kemudian hujan turun dengan lebat sehingga peserta upacara berlarian kocar-kacir mencari tempat yang teduh.
Cuaca memang kurang bersahabat, sebelum masuk jam kerja pukul 07.30 Wib, beberapa menit telah turun hujan lebat sehingga dihalaman lokasi upacara telah banyak air yang mengenang, kemudian disusul cuaca terang. Melihat cuaca yang terang panitia memberanikan diri melaksanakan upacara.
Pada awal acara mulai pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945 dan mengheningkan cipta berlangsung khidmat dan lancar. Sesaat setelah sesi acara amanat inspektur upacara, Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo yang membacakan amanat tertulis Menakertrans baru beberapa lembar hujan langsung turun sangat deras. Meski bupati ditempat yang teduh tidak terguyur hujan akhirnya, tidak melanjutkan membacakan amanat dan memerintahkan komandan untuk membubarkan upacara. “ Selanjutnya upacara supaya dibubarkan,”kata Toyo.
Selain para PNS dilingkup pemkab, Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, Ketua DPRD Drs.Kasdiyono, Muspida plus dan seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) turut dalam upacara.
Menakertrans mengatakan sampai saat ini masih terjadi beberapa kasus kecelakaan kerja maupun gangguan kesehatan akibat kerja misalnya kebakaran pabrik, rusaknya alat berat, peledakan tanur, kebocoran tangki bahan kimia, keracunan ditempat kerja, gangguan pendengaran akibat kerja dan penyakit akibat kerja lainnya. Hal ini dapat dihindariapabila adanya implementasi K3 di setiap tempat kerja. Sementara data kecelakaan kerja tercatat tahun 2004 sebanyak 95.418 kasus, tahun 2005 sebanyak 99.0234 kasus dan tahun 2006 sebanyak 95.624 kasus mengalami penurunan sebesar 3,55 %.
“Data tersebut menunjukkan kasus kecelakaan kerja di Indonesia masih relative tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi , kampanye maupun bentuk upaya lain yang lebih intensif guna meningkatkan kepedulian masyarakat agar K3 menjadi budaya bangsa dalam segala aktifitasnya sehingga tingkat kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat ditekan atau diminimalkan,”terang Erman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar