SENTOLO TUAN RUMAH STQ KABUPATEN
Al Quran adalah kitab suci agama Islam merupakan sumber dasar hukum Islam. Oleh karena itu isi dan kandungan Al Quran hendaknya perlu untuk senantiasa disebarluaskan, diajarkan dan difahamkan kepada umat, agar dapat dijadikan sebagai panduan nilai dalam kehidupannya. Lebih lanjut bagaimanakah masyarakat dapat hidup dengan baik jika tidak tahu arah, seperti orang berada dalam hutan belantara yang tidak membawa kompas, maka mereka akan kebingungan arah sehingga akan berjalan hanya sesuai perasaan atau kehendaknya saja. Dan inilah sangat berbahaya karena hal itu dapat membawa ke arah yang sesat. Demikian pula hidup manusia jika tanpa berpegangan pada arah hidup yang hakiki maka dimungkinkan mereka dalam hidupnya hanya akan mengikuti arus yang berkembang, yang kadang menyesatkan. Untuk itu kiranya perlu Al Quran lebih disosialisasikan ke masyarakat secara terus-menerus dari generasi ke generasi yang pada muaranya diharapkan akan mampu direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan salah satu untuk mensosialisasikan Al Quran tersebut adalah dengan STQ walaupun sebenarnya masih banyak cara lain yang telah dilakukan dan dapat dikembangkan.
Hal tersebut dikatakan Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Bupati Kulonprogo Drs.H.Mulyono pada acara Pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Kabupaten Kulonprogo di Pendopo Kantor Kecamatan Sentolo,Rabu(29/10). Acara yang diawali dengan pawai ta’aruf peserta STQ, dihadiri Kakandepag Kulonprogo Drs.H.Syahrowardi, Asisten Pembangun Sekda Ir.Agus Anggono, Kabag Kesra Setda Arief Sudarmanto,SH, Camat Sentolo Drs.Jazil Ambar Was’an.
“STQ merupakan media dakwah guna mencapai masyarakat muslim yang berperikehidupan qurani. Di dalam STQ dimana terdapat unsur mencari kejuaraan yaitu semacam adu kemampuan, haruslah kita sikapi dengan positif. Lebih lanjut telah menjadi naluri manusia bahwa jika seseorang masuk ke dalam perebutan kemenangan, yang menyangkut “nama” dan harga diri maka secara sadar maupun tidak sadar yang bersangkutan akan termotivasi sehingga berusaha tampil sekuat tenaga atau seoptimal mungkin. Naluri manusia untuk berupaya unggul kiranya menjadi sesuatu yang positif jika kita arahkan dengan sebaik-baiknya seperti yang terjadi dalam STQ ini, di mana setiap peserta dituntut untuk tampil sebaik-baiknya, dengan niat tulus semata-mata untuk ibadah dan dakwah”kata Toyo.
Asisten Pembangunan Sekda Ir.Agus Anggono menjelaskan STQ berlangsung sehari diikuti 254 peserta dari perwakilan 12 kecamatan yang melombakan 3 cabang dan 13 golongan meliputi Cabang Tilawah golongan dewasa, remaja, anak-anak, cacat netra dan tartil putra dan putri, Cabang Tahfizhil Qur’an golongan 1,5 dan tilawah putra dan putrid, golongan 10,20,30 juz putra dan putrid, Cabang Tafsir Al Qur’an golongan bahasa Arab juz 28 beserta hafalan 30 juz, golongan bahasa Indonesia juz 6 beserta hafalan 30 juz dan golongan bahasa inggris juz 4 beserta hafalan 30 juz putra dan putri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar