25 Agustus, 2008


WARGA BLUMBANG KELUHKAN AIR SERMO DAN JALAN

Beberapa petani warga pedukuhan Blumbang Karangsari Pengasih mengeluhkan perbaikan rutin bendung Waduk Sermo yang menganggu kelangsungan pertaniannya. Seperti diketahui hampir tiap tahun Waduk Sermo selalu mengalami perbaikan saluran air diterowongan bendungan. Proses perbaikan yang menghentikan pasokan air dipersawahan beberapa hari menyebabkan sawah menjadi kering Karena bersamaan dengan musim kemarau. Menyebabkan warga tak dapat menanam palawija, meski telah melakukan dua kali tanam padi. Padahal palawija terutama Jagung menjadi kebutuhan pokok makanan ternak, setelah timbunan jerami hasil panen padi menipis.

Salah satu petani warga Blumbang Suyoto yang mewakili para petani mengungkapkan, pembangunan proyek perawatan terowongan air di Sermo diharapkan dapat disesuaikan atau disinkronkan dengan kebutuhan warga masyarakat. Dengan perbandingan selama ini 10 :2 dimana pengerjaan proyek 10 hari air ditutup dan 2 hari sebagai jatah air keluar dari waduk, kenyataan air hanya sampai sungai dan belum sampai di persawahan warga sudah keburu ditutup. Warga menghendaki perbandingan 10:5 meski akhirnya memperlambat pengerjaan proyek. “ Kami mewakili para petani berharap agar perbaikan perawatan waduk Sermo disinkronkan dengan masyarakat, kalau sekarang 10:2 , dengan 10 hari ditutup untuk proyek dan 2 hari ngalir ,airnya baru sampai sungai dan belum ke sawah-sawah warga sudah ditutup lagi, mohon kalau bisa 10:5, “ keluh Suyoto dihadapan anggota DPRD Propinsi DIY Tri Harjono,ST,MT, yang melakukan kunjungan kerja di pedukuhan Blumbang dalam rangka reses, guna mencari masukan aspirasi warga masyarakat, Sabtu (23/8).

Selain permasalahan Waduk Sermo, beberapa warga juga mendesak anggota dewan dari PKS ini agar membantu memperjuangkan kepada pemerintah untuk mengaspal jalan kabupaten Ngrancah-Suruhan, serta jalan propinsi KUD Pengasih-Waduk Sermo, karena kondisinya telah rusak parah. “Bagi warga kami pembangunan yang penting untuk diprioritaskan adalah pengaspalan jalan, jalan yang membelah wilayah dusun kami adalah jalan kabupaten, namun hingga saat ini belum pernah diaspal oleh pemerintah, yang sekarang sudah rusak adalah aspal swadaya masyarakat sepuluh tahun silam, untuk memperbaiki lagi dengan swadaya, warga tidak mampu lagi, untuk mengurangi kecelakaan anak-anak sekolah karena jalannya sudah seperti sungai kering, terpaksa bantuan semen digunakan untuk menambal jalan aspal terutama ditanjakan,”pinta Subandiyo.

Menanggapi keluhan warga tersebut , anggota dewan asal Jangkaran Temon ini, akan meneruskan kepada instansi yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang diungkapkan warga. Berkaitan dengan air Waduk Sermo, pihaknya akan melakukan kroscek dengan Dinas PU propinsi apakah sebelumnya telah dilakukan sosialisasi dengan warga mayarakat, sedangkan khusus jalan propinsi ruas Sentolo_Waduk Sermo pembangunan dilakukan secara bertahap dana tahun ini Rp.4 milyar lebih, namun belum menjangkau KUD Pengasih kebarat, baru sampai Pengasih.

“Untuk permasalahan Waduk Sermo, dari dinas sudah ada sosialisasi belum kalau sudah berarti masukan baru, sedang jalan propinsi insya alloh secara bertahap dapat diselesaikan, karena Saya tadi juga melewati memang rusak parah sekali, sedangkan untuk jalan kabupaten nanti diserahkan ke pemkab,” kata Tri yang dalam kesempatan tersebut di dampingi anggota DPRD Kabupaten Kulonprogo, Suharmanto,S.Pd.

Dalam kunjungan tersebut, kedua anggota dewan menyempatkan diri meninjau Masjid Miftahul Jannah Blumbang. Masjid yang baru saja dibangun tersebut adalah bantuan dari lembaga sosial luar negeri Qatar Charity dengan PKS sebagai perantara.

Tidak ada komentar: