02 April, 2008

KONTRAK KARYA PT.JMM DISETUJUI DPR PUSAT

Bupati : Wah Saya Belum Tahu

Kontrak karya PT.Jogja Magaza Mining (PT.JMM) selaku perusahaan yang akan mengelola pasir besi di pesisir selatan Kulonprogo telah disetujui oleh DPR pusat.

Terhadap informasi ini Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo enggan berkomentar tentang persetujuan DPR pusat terhadap kontrak karya karena belum ada pemberitahuan secara resmi. “Wah saya belum mau komentar apa-apa dulu, saya belum mendapat pemberitahuan secara resmi, nanti ndak malah mendahului,”kata Toyo usai menghadiri acara Dialog Lintas Agama di kompleks pemkab, Rabu (2/4).

Informasi persetujuan kontrak karya PT.JMM oleh wakil rakyat di Jakarta bersumber dari Sekretaris Ditjen Mineral, Batu Bara dan Panas Bumi (Minerbapapum) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Setiawan yang dimuat koran nasional yang terbit Senin (31/3).

Informasi tersebut menjelaskan rencana dari raja baja dunia asal India Lakshmi Mittal yang akan masuk tidak hanya ke sektor hilir tapi juga hulu, selain membangun pabrik baja, juga sektor tambang bijih besi, dengan investasi sedikitnya USD 500 juta atau sekitar Rp.4,5 triliun.

Menurut Bambang, Departemen ESDM berkoordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk memberikan informasi tentang beberapa lokasi potensial yang memiliki deposit bijih besi berjumlah besar, namun sebagian besar lokasi telah masuk operasi beberapa perusahaan tambang, investor berencana menggandeng perusahaan tambang tersebut.

Berdasar data yang dimiliki Ditjen Minerbapapum ESDM, wilayah di Indonesia yang memiliki tambang bijih besi tersebar di daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Perusahaan lokal ang memiliki tambang bijih besi adalah PT Sebuko Iron Ore di Sebuku Kalimantan Selatan dan PT.Jogja Magasa Mining di Kulon Progo Yogyakarta.

“Salah satu perusahaan tambang bijih besi, yakni PT Sebuku yang telah mengekspor bijih besi berbentuk laterite ke Tiongkok diperkirakan memiliki deposit bijih besi ratusan juta ton, yang terbaru adalah PT Jogja Magasa Mining yang kontrak karyanya baru saja disetujui DPR”ujar Bambang.

Tidak ada komentar: