Permintaan Tanaman Hias Akan Terus Meningkat
Seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, di masa datang permintaan terhadap tanaman hias akan terus meningkat dan berkembang. Kondisi ini perlu direspon dengan baik oleh para pengelola bisnis tanaman hias Kulon Progo. Antara lain dengan mengembangkan usahanya serta mencari jenis-jenis tanaman yang menjadi tren di masyarakat.
Demikian dikatakan Bupati H Toyo Santoso Dipo, Rabu (31/12) saat meresmikan Pusat Penjualan Tanaman Hias (PPTH) Kulon Progo di kompleks rest area Desa Sindutan, Kecamatan Temon. Acara itu dihadiri oleh jajaran Muspida Plus, Assek II Ir Agus Anggono, Kepala Bappeda Budi Wibowo, SH, MM, Kepala Dinas Perindagkoptam Drs H darto MM, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Ir Agus Langgeng Basuki, Kepala Dinas Dukcapilkabermas Drs Sarjana, Camat Temon Dra Sri Utami, M Hum, segenap pejabat Pemkab serta anggota Asosiasi Pengelola Tanaman Hias (APTH) Sekar Binangun Kulon Progo. Peresmian dilakukan dengan membuka selubung papan nama dan penanaman pohon oleh bupati dan Muspida.
Saat ini, tambah Toyo, bisnis tanaman hias sudah kembali bergairah setelah terjadi kelesuan pasca booming anturium khususnya gelombang cinta, beberapa waktu lalu. Selain lebih bergairah, kata dia, masyarakat juga lebih rasional. Hanya jenis tanaman dengan berkualitas baik yang harganya tinggi.
Toyo berharap, PPTH akan menjadi shoow room bagi seluruh pengusaha tanaman hias di Kulon Progo untuk memperluas pamasaran. Sehingga di masa mendatang akan dapat memajukan usaha tanaman hias dan bunga.
Dikatakan, selain tanaman hias Kulon Progo memiliki potensi yang besar dalam budidaya bunga. Saat ini, katanya, untuk mencukupi kebutuhan bunga di Yogyakarta harus diambil dari Tawangmangu dan Kopeng. ”Pengusaha tanaman hias harus berupaya agar kebutuhan bunga tersebut bisa diambil dari Kulon Progo,” tandasnya.
Di bagian lain Toyo mengatakan, selain sebagai PPTH rest area akan dikembangkan menjadi tempat beristirahat yang nyaman bagi pengguna jalan segala lapisan. Baik sopir angkutan barang, penumpang maupun yang menggunakan kendaraan pribadi.
Tempat tersebut nantinya akan dilengkapi dengan SPBU, penginapan, rumah makan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Pembangunannnya Pemkab akan bekerja sama dengan investor. ”Bagi investor yang berminat untuk membangun fasilitas, silakan menghubungi Pemkab. Semuanya akan saya tanggapi dengan baik, termasuk pelayanan perizinannya,” jajji Toyo.
Menurut Agus Langgeng Basuki, PPTH dikelola oleh APTH Sekar Binangun dengan anggota 35 pengusaha tanaman hias se Kulon Progo. Fasilitas yang ada berupa 4 unit ruko dan 10 unit tenda untuk shoow room dan tempat penjualan tanaman, katanya.
Demikian dikatakan Bupati H Toyo Santoso Dipo, Rabu (31/12) saat meresmikan Pusat Penjualan Tanaman Hias (PPTH) Kulon Progo di kompleks rest area Desa Sindutan, Kecamatan Temon. Acara itu dihadiri oleh jajaran Muspida Plus, Assek II Ir Agus Anggono, Kepala Bappeda Budi Wibowo, SH, MM, Kepala Dinas Perindagkoptam Drs H darto MM, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Ir Agus Langgeng Basuki, Kepala Dinas Dukcapilkabermas Drs Sarjana, Camat Temon Dra Sri Utami, M Hum, segenap pejabat Pemkab serta anggota Asosiasi Pengelola Tanaman Hias (APTH) Sekar Binangun Kulon Progo. Peresmian dilakukan dengan membuka selubung papan nama dan penanaman pohon oleh bupati dan Muspida.
Saat ini, tambah Toyo, bisnis tanaman hias sudah kembali bergairah setelah terjadi kelesuan pasca booming anturium khususnya gelombang cinta, beberapa waktu lalu. Selain lebih bergairah, kata dia, masyarakat juga lebih rasional. Hanya jenis tanaman dengan berkualitas baik yang harganya tinggi.
Toyo berharap, PPTH akan menjadi shoow room bagi seluruh pengusaha tanaman hias di Kulon Progo untuk memperluas pamasaran. Sehingga di masa mendatang akan dapat memajukan usaha tanaman hias dan bunga.
Dikatakan, selain tanaman hias Kulon Progo memiliki potensi yang besar dalam budidaya bunga. Saat ini, katanya, untuk mencukupi kebutuhan bunga di Yogyakarta harus diambil dari Tawangmangu dan Kopeng. ”Pengusaha tanaman hias harus berupaya agar kebutuhan bunga tersebut bisa diambil dari Kulon Progo,” tandasnya.
Di bagian lain Toyo mengatakan, selain sebagai PPTH rest area akan dikembangkan menjadi tempat beristirahat yang nyaman bagi pengguna jalan segala lapisan. Baik sopir angkutan barang, penumpang maupun yang menggunakan kendaraan pribadi.
Tempat tersebut nantinya akan dilengkapi dengan SPBU, penginapan, rumah makan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Pembangunannnya Pemkab akan bekerja sama dengan investor. ”Bagi investor yang berminat untuk membangun fasilitas, silakan menghubungi Pemkab. Semuanya akan saya tanggapi dengan baik, termasuk pelayanan perizinannya,” jajji Toyo.
Menurut Agus Langgeng Basuki, PPTH dikelola oleh APTH Sekar Binangun dengan anggota 35 pengusaha tanaman hias se Kulon Progo. Fasilitas yang ada berupa 4 unit ruko dan 10 unit tenda untuk shoow room dan tempat penjualan tanaman, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar