23 Maret, 2008


RIBUAN PELAYAT IRINGI PEMAKAMAN WAKIL KETUA DPRD

Ribuan pelayat dari berbagai kalangan mengiringi pemakaman Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kulonprogo, H.Sumariyo,SH di rumah duka Pedukuhan Sendang, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih pada Minggu (23/3). Selain itu tampak karangan bunga sebagai ungkapan turut berduka cita memenuhi sepanjang perjalanan menuju rumah duka. Sekretaris DPC Partai Kebangkitan Bangsa ini meninggal, Sabtu (22/3) pukul 08.00 WIB di rumah sakit Jogja Internasional Hospital (JIH), setelah menjalani perawatan selama seminggu karena penyakit radang otak Semenjak pulang dari menunaikan ibadah haji almarhum sering keluar masuk rumah sakit.

Dalam upacara pemakaman yang berlangsung secara kedinasan, bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo. Turut hadir Ketua Dewan beserta anggota, Wakil Bupati Drs.H.Mulyono, ketua DPW PKB DIY H. Agus Wiyarto,SE, ketua DPC PKB Kulonprogo HM Anwar Hamid, S.Sos, ketua NU Kulonprogo H.Abdulah Syarifudin.

Dengan diantar oleh anggota Banser PKB, Almarhum dimakamkan di makam Kyai Sendang yang berjarak 500 meter dari rumah duka. H.Sumariyo, SH (44 tahun ) lahir di Kulonprogo di Kulon Progo 3 Maret 1964. Almarhum meninggalkan seorang istri, Hajjah Prapti Ekoningsih dan seorang anak perempuan Santi Dewi Retyaningsih yang baru duduk di kelas satu SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Selain dikenal sebagai Wakil Ketua I DPRD Kulonprogo, almarhum sebelumnya ikut aktif diberbagai organisasi. Dalam pembacan riwayat hidup disebutkan Ketua bidang Hubungan Kelembagan Gapensi 1997-2001, Wakil Ketua Gapensi 2001-2005, Ketua Bidang Jasa Konstruksi KADIN 2000-2006, Wakil Ketua Asosiasi Perawatan Bangunan Indonesia (APBI) Propinsi DIY, pengurus KONI, pengurus PBSI. Almarhum yang meraih gelar Sarjana Hukum tahun 2003 di Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto (Uncok) Yogyakarta sebelum menjadi anggota DPRD Kulonprogo, pernah menjabat sebagai ketua BPD desa Karangsari 2001-2004.

Tidak hanya kalangan DPRD yang merasakan duka mendalam, namun seluruh elemen masyarakat Kulonprogo turut kehilangan putra terbaiknya.

Bahkan Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo saat memberikan sambutan dalam upacara pelepasan jenazah sampai terbata-bata mengingat kebersamaan semasa hidupnya. “Mohon maaf saya terbata-bata dalam menyampaikan sambutan ini, karena saya terus teringat almarhum semasa hidupnya bersama-sama, almarhum adalah teman dalam setiap pertandingan bulutangkis bahkan seperti kaka dan adik, sehingga saya membayangkan almarhum sampai jam 3 malam tadi,”kata Toyo

Kesan mendalam juga dirasakan Ketua DPRD Drs.H.Kasdiyono karena kehilangan rekan kerja yang banyak punya gagasan dan ide. “Kami sangat kehilangan karena banyak gagasan dan ide yang kerap dilontarkannya,”kata Kasdiyono.

Tidak ada komentar: