25 Februari, 2008


RESMIKAN BANGSAL KELAS III RSUD WATES dan Gedung Pemulasaran Jenazah
Bupati : Kesadaran Berobat Meningkat

Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates semakin lama semakin baik Penggunjung dan pengguna layanan kesehatan makin berkembang. Hal ini bukan berarti orang yang sakit bertambah, namun kesadaran berobat masyarakat di RSUD semakin tinggi. Untuk itu diperlukan tambahan sarana dan prasarana yang memadai, terlebih dalam era global ke depan para investor yang datang ke Kulonprogo membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. Sehingga diperlukan tambahan peralatan-peralatan kesehatan yang modern, meskipun hanya rumah sakit type C tetapi peralatannya type A. Meski sudah ada ruangan kelas VIP namun kedepan perlu dipersiapkan ruang untuk kelas VVIP.
Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo mengatakan hal itu Selaku Irup dalam Upacara Hari Bhakti RSUD Wates ke-25 di halaman RSUD setempat, Selasa (26/2). Turut hadir Ketua DPRD Drs.H.Kasdiyono, Sekda Drs.H.So’im,MM, Kadinas Kesehatan dr.Lestaryono,M.Kes, Kabag Kesra Setda Arief Sudarmanto,SH, Kakant Humas Drs.R.Agus Santosa,MA. Dalam kesempatan itu Bupati menyematkan PIN “Melayani dengan senyum,”memberikan tali asih karyawan purna tugas dan mencanangkan Bebas rokok di lingkungan RSUD Wates. Selain itu juga meresmikan pengoperasian bangsal perawatan kelas III (Edelweis) yang mampu menampung 28 pasien dan 1 isolasi, gedung pemulasaran Jenazah dan ruang Komite Medis
Dalam kesempatan itu Bupati berharap agar nasib kesejahteraan karyawan diperhatikan karena statusnya agak berbeda.” Kami harapkan kepada Direktur untuk memperhatikan nasib karyawannya karena statusnya berbeda meski sama-sama PNSD, tetapi punya resiko, displin, dan pengabdian yang tinggi, dibanding pegawai di tempat lain, bahkan tidak punya kesempatan untuk bermain catur, ”pesan Toyo.
Terkait pelayanan Bupati minta RSUD tidak menjadi rumah yang nambah sakit bagi pasien dan mengurangi serta meminimalisir orang yang istirahat terakhir di RSUD atau meninggal karena tidak tertolong.
Sementara Direktur RSUD Wates dr.H.Bambang Haryatno,M.Kes mengatakan memasuki usia seperempat abad ini, telah mampu memberi pelayanan kepada masyarakat tanpa memandang si miskin atau kaya. Hal ini tercermin dengan tersedianya rawat inap VIP maupun kelas III sebagai cerminan lembaga kesehatan yang berorientasi sosial namun menyediakan layanan yang menguntungkan karena RSUD merupakan lembaga swadana yang dituntut mandiri.
“Perkembangan 10 tahun terakhir, SDM 1997 berjumlah 256 orang termasuk tenaga medis 18 dokter .Saat ini karyawan mencapai 396 orang tenaga medis 23 orang. Jumlah tempat tidur 1997 baru 111 tempat tidur saat ini 199 tempat tidur VIP kelas 1,2 dan kelas 3 serta penambahan sarana prasarana modern, sedangkan kunjungan pasien rawat jalan rata rata 1997 adalah 100 saat ini 250 pasien lebih perhari,”jelas Bamabang
Ditambahkan memasuki dekade tahun 2000 sampai sekarang pelayanan di RSUD telah berkembang menjadi 13 poliklinik rawat jalan, 6 jenis pelayanan rawat inap, dan sebelas layanan penunjang. Sesuai WISN (World load Indicator Staff Need) jumlah kebutuhan karyawan RSUD Wates 425 karyawan akhir Desember 2007 baru ada 396 orang, sehingga masih kurang 29 orang terutama tenaga strategis yakni perawat dan dokter baik dokter spesialis maupun dokter umum.
Upacara Hari Bhakti ini merupakan peringatan saat berpindahnya RSUD Wates dari lokasi lama di sebelah barat alun-alaun yang sekarang ditempati Dinas Kesehatan ke lokasi sekarang. Perpindahan itu dilakukan pada 26 Pebruari 1983.
Selain upacara rangkaian kegiatan Hari Bhakti meliputi Lomba Kebersihan antar unit pelayanan (11-16/2), Donor Darah Rabu (20/2), Seminar kesehatan tentang Diabetes Melitus dan segala permasalahannya Sabtu (23/2), dan jalan santai karyawan beserta keluarga serta pentas seni pada hari Minggu (2/3).

Tidak ada komentar: