Bangun Pelabuhan Adalah Ide Yang Luar Biasa
Hasil kunjungan Bupati Kulonprogo, H.Toyo Santoso Dipo, beberapa minggu yang lalu untuk mencari investor di Korea Selatan mulai menampakkan hasil. Hal ini dibuktikan dengan keseriusan pengusaha negeri Ginseng ini yang akan berinvestasi ke Kulonprogo, dengan datang langsung untuk melihat lokasi.
Kedatangan dua pengusaha Korea masing-masing Mr.Jo Yeang Sub dan Capt Shin Hwang Ho, didampingi Deni Tumewa dan George Iwan Marantika, disambut Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo, Sekda Drs.H.So’im,MM, Asiten Tata Praja Drs.H.Sutedjo, Asisten Pembangunan Ir.H.Agus Anggono, Asisten Administrasi Muqodas Rozie,SH, Ketua Bappeda Budi Wibowo,SH, Kadinas Kelautan Perikanan, Peternakan Drh.Sabar Widodo, Kadinas Perindag dan ESDM, Drs.Darto, Kadinas PU Ir.Moch Nadjib serta beberapa perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di rumah dinas Bupati, Jum’at malam (26/6).
Dalam pertemuan yang bersifat informal tersebut, Bupati merasa bangga dengan kedatangan pengusaha Korea yang datang langsung ke Kulonprogo untuk melihat dari dekat beberapa hal yang ingin diinvestasikan, setelah mendapatkan paparan saat kunjungan ke negaranya. Hal ini membuktikan bahwa kunjungan kerja ini bukan hanya berhenti samp;ai konsep saja.
Sementara itu, Capt Shin Hwang Ho yang sudah 30 tahun berkecimpung dalam dunia usaha kelautan ini, mengagumi ide yang luar biasa dari Kabupaten Kulonprogo, membangun pelabuhan di wilayah Selatan Jawa, padahal gelombangnya sangat tinggi, tetapi di dalamnya terdapat ikan yang sangat banyak. Sehingga ia yakin dengan berinventasi, nantinya Kulonprogo akan menjadi central perikanan, serta perkapalan nomor satu di Indonesia.
Sedangkan Mr.Jo Yeang Sub sangat yakin dengan investasi di Kulonprogo, karena kondisi wilayahnya yang sangat kaya raya, namun belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
Seperti diketahui bahwa dari hasil kunjungan Bupati dan rombongan ke Korea Selatan, beberapa pengusaha tertarik untuk melakukan investasi dalam bidang Perikanan dengan membangun industri Kapal dan jaring, Peternakan Ayam, Pabrik Semen, dan Ekspor Batu Andesit.
Menurut Kepala Bappeda, Budi Wibowo,SH, beberapa lokasi yang dikunjungi meliputi lokasi Pabrik Semen di Sentolo seluas 50 ha, Industri Perahu Nelayan beberapa lokasi alternatif di dekat TPI Karangwuni, Dekat Kolam Kapal maupun Timur Kolam Kapal, Peternakan Ayam beberapa alternatif di Banyuroto Nanggulan seluas 50 ha, Sidomulyo Pengasih 30 ha, bekas Pabrik Jamur Merang Sentolo, dan desa Plumbon Temon, Batu Andesit di Sangon Kalirejo Kokap, sedangkan Pabrik Jala/Jaring di pintu masuk Pantai Glagah atau perbatasan dengan desa Palihan Temon.